BMKG Beri Peringatan Soal Gempa Susulan Cianjur Bakal Terjadi Hingga Senin Besok, Hari Ini Sudah 277 Goncangan Susulan Terjadi di Wilayah Ini

By Aullia Rachma Puteri, Minggu, 27 November 2022 | 17:45 WIB
Gempa susulan Cianjur bakal terjadi sampai Senin, 28 November 2022 (Twitter/BMKG)

Nakita.id - Duka menyelimuti Jawa Barat karena pada Selasa (21/11) Cianjur gempa.

Gempa Cianjur berkekuatan 5.6 SR itu mengakibatkan banyak bangunan rusak parah, dan ada korban jiwa juga.

Gempa Cianjur menimbulkan dampak signifikan karena berjenis tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.

Jenis gempa itu juga yang menjadikan alasan mengapa ada banyak gempa susulan pasca-guncangan gempa utama di Cianjur.

"Ya gempa sesar kerak dangkal itu banyak susulannya," terang Daryono.

Diduga gempa Cianjur disebabkan oleh sesar Cimandiri.

Tapi sayangnya penemuan ini masih sebatas hipotesa, belum ada bukti otentiknya.

Prediksi BMKG Soal Gempa Susulan Cianjur

Terkait banyaknya gempa susulan yang melanda wilayah Cianjur, Daryono mengatakan, umumnya gempa susulan ini memang muncul dalam waktu sepekan.

"Biasanya lama pergeseran lempeng terjadi semingguan," ujar Daryono.

Lantaran gempa Cianjur belum genap sepekan lamanya, Daryono masih mengingatkan dan mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada akan dampak gempa susulan.

"Masih perlu waspada untuk rumah yang sudah retak, rusak sebagian, lereng yang tidak stabil," lanjut dia.

Baca Juga: BMKG Umumkan Gempa Cianjur Berulang 200 Kali Lebih Dalam 6 Hari, Diduga Penyebabnya Sesar Cimandiri, Apa Itu?

Sebab, lereng yang tidak stabil berpotensi tinggi terjadinya longsor atau runtuh batu ketika hujan.

Sebelumnya, Daryono menyebut, penyebab terjadinya gempa di Cianjur diduga karena adanya pergeseran sesar Cimandiri.

Berdasarkan, hasil analisis mekanisme sumber juga menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri," katanya dalam keterangan resmi, Senin (21/11/2022).

BMKG mencatat sudah terjadi 276 kali gempa susulan di Cianjur per Minggu pagi 27 November 2022, pukul 6.00 WIB, setelah gempa M5,6 yang terjadi pada Senin lalu.

"Frekuensi kejadian gempa susulan di Cianjur semakin jarang," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan yang disampaikannya via akun media sosial Twitter.

Ia memperlihatkan grafik tren magnitudo gempa susulan Cianjur.

Tampak angka yang fluktuatif tetapi secara umum mengecil atau melemah.

Jika pada hari-hari sebelumnya muncul angka hingga magnitudo 4, data terbaru berkisar antara 2,0 - 2,5.

"Walau demikian, BMKG akan terus memonitor aktivitas kegempaan pada seluruh jalur sesar aktif di Jawa Barat," kata Daryono.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat ada sebanyak 318 jenazah korban gempa Cianjur itu yang sudah berhasil ditemukan dan teridentifikasi hingga Sabtu, 26 November 2022.

Baca Juga: Sempat Dikabarkan Hilang, Adik Dinar Candy Beberkan Pejuangannya Menyelamatkan Diri dari Gempa Cianjur

Korban hilang yang masih dalam pencarian sebanyak 14 dengan perincian 12 orang pelintas dan dua warga Desa Cijedil.

Gempa Cianjur tidak hanya merengut ratusan nyawa, tapi juga merusak 58.049 rumah.

Selain juga 363 sekolah, 144 tempat ibadah, 16 bangunan perkantoran dan gedung.

BMKG mencatat gempa terkini menggoyang wilayah Kota Sukabumi sampai Bogor pada Minggu pagi ini, pukul 07.21 WIB.

Gempa berkekuatan Magnitudo 3,5 terukur menggetarkan terkuat wilayah Cibadak pada skala III MMI, setara getaran yang dirasakan di dalam rumah seakan ada truk melintas.

Data BMKG menyebutkan pusat gempa ini berada di darat, 15 kilometer barat daya Sukabumi. Kedalamannya 10 kilometer.

Sesaat sebelumnya, pukul 4.20 dan 6.18 WIB, gempa susulan terekam masih terjadi di Cianjur.

Magnitudonya 2,4 dan 2,7 dengan guncangan terkuat yang terukur pada skal II-III MMI.

Gempa yang kekuatan signifikan dicatat BMKG terjadi di Laut Banda, Maluku Tengah, pada pukul 5.39 WIB.

Magnitudonya 5,2 namun telah bisa langsung dipastikan tak sampai sebabkan tsunami.

Gempa ini menimbulkan guncangan di daerah Amahai dan Banda, Maluku Tengah dan daerah Molu Maru, Maluku Tenggara Barat, dengan skala intensitas III MMI.

Baca Juga: Melahirkan Saat Tragedi Gempa Cianjur, Begini Nasib Seorang Ibu dan Bayinya yang Diberi Nama oleh Ridwan Kamil