Apakah Melakukan Hubungan Intim Saat Hamil Muda Boleh Mengeluarkan Sperma di Dalam?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 29 November 2022 | 11:00 WIB
Berhubungan intim saat hamil muda (Freepik/tirachardz)

Nakita.id - Hamil muda sering disebut menjadi kondisi rawan untuk melakukan hubungan intim.

Banyak yang mengatakan bahwa hubungan intim saat hamil muda dapat memicu keguguran.

Akan tetapi ada juga yang mengatakan bahwa berhubungan intim saat hamil muda tidak berbahaya.

Manakah yang tepat?

Menurut dr Tri Yuniarti, SpOG, spesialis kebidanan dan kandungan dari RS Yadika, hubungan intim sebenarnya aman dilakukan saat hamil, asalkan tahu batas-batas keamanan yang boleh dilakukan.

Menurutnya, berhubungan intim dinilai aman, asal sperma pada pria tidak masuk ke rahim saat hamil.

"Sebenarnya yang berbahaya bukan hubungan seksnya, namun sperma yang masuk ke dalam rahim saat hamil," katanya, saat talkshow

"Rahasia Hamil Sehat agar Janin Sehat dan Cerdas" yang diadakan oleh Tabloid Nakita di RS Yadika, Kebayoran Lama, Jakarta, Sabtu (4/2/2012) lalu.

Menurutnya, sperma mengandung zat tertentu yang dapat menyebabkan reaksi sensitif pada mulut rahim, dan hal ini akan sangat berbahaya untuk janin.

Maka ketika berhubungan intim saat hamil, sebaiknya sperma dikeluarkan di luar vagina atau dengan menggunakan kondom.

Meski mengandung protein, sperma sebenarnya tidak memiliki manfaat bagi perkembangan janin.

Baca Juga: Pantangan Ibu Hamil Muda Naik Motor, Ternyata Begini Faktanya yang Harus Bumil Tahu

Sperma justru akan berbahaya bagi janin.

Zat dalam sperma ini akan memicu reaksi kontraksi dini, sehingga bisa menyebabkan kelahiran prematur, atau ancaman keguguran jika usia kehamilan masih muda.

"Ketika melakukan hubungan seks dalam usia kehamilan yang masih muda, sebaiknya berhati-hati.

"Karena gerakan atau guncangan yang terlalu kuat bisa berbahaya bagi janin.

"Selain itu, si ibu juga jangan sampai terlalu lelah," tukasnya.

Hubungan intim dinilai aman dilakukan selama masa kehamilan trimester pertama hingga usia kandungan tujuh bulan.

Akan tetapi perlu diketahui bahwa adanya pengurangan frekuensi seks harus dilakukan ketika usia kandungan sudah mencapai tujuh sampai sembilan bulan.

"Pada usia kehamilan ini, perut sudah lebih membesar sehingga lebih sulit untuk berhubungan seks, dan akan lebih menekan perut sehingga berbahaya bagi janin.

"Selain itu, sperma yang ada di dalam juga akan memicu kelahiran prematur," jelasnya.

Meski aman, Moms tetap harus memerhatikan beberapa hal yang perlu diwaspadai ketika berhubungan intim saat hamil.

Risiko Berhubungan Intim Saat Hamil

1. Risiko Keguguran

Moms yang hamil dengan kondisi kehamilan yang lemah, atau kehamilan yang berbahaya.

Baca Juga: Tips Hubungan Intim Saat Hamil Muda, Asal Berhati-hati Boleh Dilakukan Moms!

Ketika kehamilan ini memiliki resiko yang tinggi terhadap ancaman keguguran, sebaiknya hindari hubungan seks sama sekali.

"Konsultasikan tentang kekuatan si janin pada dokter.

"Karena kehamilan yang lemah bisa saja berubah setelah usia kehamilan beberapa minggu, dan janin menjadi kuat," tambahnya.

Pada beberapa kehamilan yang berisiko, hubungan intim -sekalipun tanpa memasukkan sperma ke dalam vagina atau sudah menggunakan kondom- akan tetap menimbulkan risiko, seperti flek atau rasa mulas.

"Flek ini bisa berbahaya untuk kehamilan.

berhubungan intim saat hamil muda

"Karena adanya flek menandakan bahwa ada masalah dengan janin Anda.

"Sedangkan rasa mulas bisa menandakan adanya kontraksi rahim dini sehingga bisa menyebabkan terjadinya keguguran atau lahir prematur," bebernya.

2. Plasenta Previa

Placenta previa merupakan salah satu kelainan kehamilan, dimana ari-ari menutupi jalan lahir bayi.

Plasenta ini menghalangi serviks, menyebabkan terjadinya pelebaran serviks prematur, dan beresiko mengalami persalinan prematur.

Placenta previa sendiri dibagi menjadi beberapa kondisi, yaitu placenta previa lateralis (bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta), placenta previa marginalis (kondisi pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan jalan lahir), dan placenta previa letak rendah (plasenta berada 3-4 cm di atas bagian pinggir pembukaan jalan lahir).

Baca Juga: Lagi Hamil Muda Disarankan Perbanyak Makan Buah Apel, Manfaatnya Bisa Langsung Dirasakan Ibu dalam Mencegah Anemia Hingga Pertumbuhan Optimal pada Janin