Mengetahui Dampak Eksplorasi dan Penggunaan Energi

By Syifa Amalia, Jumat, 2 Desember 2022 | 15:57 WIB
Berbagai dampak eksplorasi dan penggunaan energi berlebihan yang dapat menimbulkan masalah lingkungan. (Freepik)

Nakita.id – Simak penjelasan mengenai dampak eksplorasi dan penggunaan energi berikut ini.

Kebutuhan energi yang semakin meningkat mendorong masyarakat untuk mengeksplorasi sumber energi yang ada.

Meski demikian selain mengetahui cara memenuhi kebutuhan energi, dampak eksplorasi dan penggunaannya terhadap lingkungan pun menjadi hal penting yang perlu dipikirkan.

Dalam penggunaan energi yang sekenanya dan tidak bertanggung jawab dapat mendatangkan dampak merugikan.

Sumber energi yang tidak ramah lingkungan dan pengolahannya menghasilkan sisa buangan berupa karbon yang merupakan salah satu gas rumah kaca.

Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah terkait penggunaan energi.

Penggunaan energi yang kurang bijak juga dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan.

Dampak Eksplorasi dan Penggunaan Energi

Dampak eksplorasi dan penggunaan energi dengan masalah lingkungan saling berkaitan.

Karena hampir tidak mungkin untuk memproduksi, mengangkut, atau mengonsumsi energi tanpa dampak lingkungan yang signifikan.

Masalah lingkungan yang berhubungan langsung dengan produksi dan konsumsi energi meliputi polusi udara, perubahan iklim, polusi air, polusi termal, dan pembuangan limbah padat.

Emisi polutan udara dari pembakaran bahan bakar fosil adalah penyebab utama polusi udara perkotaan.

Baca Juga: Pengertian Sumber Energi Terbarukan Beserta Contohnya, Yuk Simak!

Bahan bakar fosil yang terbakar juga merupakan kontributor utama emisi gas grenhouse.

Masalah polusi air yang beragam dikaitkan dengan penggunaan energi. Salah satu masalah adalah tumpahan minyak.

Dalam semua operasi penanganan minyak bumi, ada kemungkinan yang terbatas untuk menumpahkan minyak baik di bumi atau di dalam badan air.

Penambangan batubara juga dapat mencemari air.

Perubahan aliran air tanah yang dihasilkan oleh operasi penambangan sering membawa air yang tidak tercemar ke dalam kontak dengan bahan mineral tertentu.

Pada akhirnya terlepas dari tanah dan menghasilkan drainase tambang asam.

Limbah padat juga merupakan produk sampingan dari beberapa bentuk penggunaan energi.

Selain itu dampak dari eksplorasi dan penggunaan energi termasuk:

1. Peningkatan Jejak Karbon

Efek lingkungan utama dari penggunaan energi yang berlebihan adalah peningkatan jejak karbon.

Namun ada perubahan sederhana yang dapat dilakukan di rumah untuk menghindarinya.

Misalnya, jika tetap menyambungkan perangkat dan menjalankannya saat tidak digunakan.

Baca Juga: Kenali Sumber Energi Tak Terbarukan Beserta Contohnya

Hasilnya adalah peningkatan penggunaan listrik dan akibatnya, peningkatan jumlah gas rumah kaca yang masuk ke atmosfer.

Membiarkan laptop tetap terhubung akan menghabiskan hampir 300 kilowatt jam (kWh) listrik setiap tahun.

Serta komputer desktop yang dibiarkan diam akan menggunakan lebih dari 600 kW listrik setiap tahunnya.

Bahkan menurut Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley, membiarkan ponsel yang terisi penuh terpasang ke pengisi dayanya dapat menghabiskan hampir 20 kWh setahun.

2. Peningkatan Risiko Perubahan Iklim

Batubara dan gas alam memasok banyak energi untuk kebutuhan manusia.

Setiap bentuk energi berkontribusi terhadap total emisi gas rumah kaca.

Sebagai hasil dari peningkatan jejak karbon, perubahan iklim kemungkinan besar juga terjadi.

Akibat perubahan cuaca ekstrem, akan ada ada banjir, peristiwa kebakaran hutan, dan kekeringan.

Ini juga akan secara signifikan mempengaruhi tanaman petani.

Banyak dari tanaman ini akan gagal panen yang berarti penurunan pasokan makanan.

Nah, itu dia berbagai dampak dari eksplorasi dan penggunaan energi secara berlebihan.

Baca Juga: Pengertian Urgensi Isu Kebutuhan Energi Terbarukan