Nakita.id - Penderita asam lambung biasanya dilarang makan mi instan, katanya akan memicu penyakitnya. Tapi apakah demikian?
Karena tidak semuanya percaya akan hal tersebut, Nakita memberikan penjelasan soal mitos dan fakta mengenai makan mi instan membuat asam lambung kumat.
Mitos atau Fakta Penderita Asam Lambung Tidak Boleh Makan Mi Instan?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, asupan makanan yang tidak teratur, merupakan salah satu faktor terbesar risiko asam lambung.
Penelitian yang dipaparkan dalam Journal of Neurogastroenterology and Motility menyebutkan bahwa mie, makanan pedas, makanan berlemak, permen.
Kemudian alkohol, roti, minuman berkarbonasi, dan minuman berkafein dikaitkan dengan gejala terkait refluks. Di antara mi instan yang diselidiki, ramen merupakan jenis mi paling sering menyebabkan gejala terkait refluks dengan risiko sebesar 52,4%.
Sebagian besar mi instan rendah kalori, tetapi juga rendah serat dan protein. Mereka juga terkenal tinggi lemak, karbohidrat, dan sodium.
Meskipun Moms bisa mendapatkan beberapa mikronutrien dari mi instan, mi kekurangan nutrisi penting seperti vitamin A, vitamin C, vitamin B12, dan banyak lagi.
Mi instantermasuk makanan olahan yang mengandung banyak kalori yang berasal dari karbohidrat dan lemak olahan, yang sulit dicerna.
Ini mendorong perut untuk menghasilkan lebih banyak asam lambung, yang kemudian dapat menyebabkan refluks ke kerongkongan dan menyebabkan asam lambung.
Selain itu, mi instan juga termasuk diet tinggi natrium meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko stroke dan kondisi serius lainnya.
Dilansir dari Tastylicious, mi instan memiliki tingkat pH yang condong ke arah netral, tetapi memiliki sifat pengasaman. Artinya, setelah dicerna di perut ia menjadi asam dan menyebabkan peningkatan produksi asam lambung.
Baca Juga: Seberapa Baik Kandungan Air Kelapa Hijau untuk Atasi Asam Lambung? Cari Tahu Selengkapnya Disini