Sederet Bahaya Keseringan Memuji Anak Menurut Pakar Parenting

By Shinta Dwi Ayu, Senin, 5 Desember 2022 | 16:45 WIB
Bahaya terlalu sering memuji anak ternyata bisa sebabkan toxic parenting. (Pixabay.com)

Nakita.id - Seringkali tidak disadari, ini bahaya keseringan memuji anak.

Ada banyak bahaya keseringan memuji anak yang mungkin belum orang ketahui.

Padahal, mengetahui bahaya keseringan memuji anak wajib sekali dipahami para orangtua.

Karena, selama ini sebagian besar orangtua pasti berpikir bahwa memuji anak merupakan suatu hal yang positif.

Pemikiran tersebut memang tidaklah salah.

Sebagai orangtua, tentu saja wajib memberikan pujian kepada anak.

Terutama, ketika anak-anak berhasil mengerjakan sesuatu.

Dengan memberi pujian, sama saja orangtua memberikan apresiasi terhadap anak.

Namun, memberi pujian pada anak ternyata tidak boleh terlalu berlebihan.

Menurut Praktisi Gentle Parenting bernama Halimah, memberikan pujian yang terlalu sering bisa datangkan hal buruk Moms.

Salah satu hal buruk yang terjadi adalah toxic parenting.

Baca Juga: Mengenal Toxic Parenting: Tanda-tanda, Penyebab, Dampak Bahaya, dan Cara Mengurangi

Toxic parenting merupakan suatu kondisi dimana gaya parenting orangtua sangat tidak sehat.

Gaya parenting ini justru akan berdampak buruk bagi karakter, dan kepribadian anak.

Mungkin selama ini yang orang tahu toxic parenting adalah dimana orangtua yang terlalu keras.

Ia ingin anaknya sesuai dengan apa yang dimau.

Padahal, terlalu sering memuji anak juga bisa masuk ke dalam toxic parenting, Moms.

"Toxic parenting wujudnya kadang-kadang bisa dari orangtua yang gampang banget muji anak," tutur Halimah melansir dari kanal YouTube Parapuan.

Ketika anak berhasil melakukan pecapaian, para orangtua memang perlu memujinya.

Tapi, jangan sekadar memuji saja, lihat apa pencapaian anak tersebut.

"Pencapaiannya misalnya, 'Mama aku gambar ini', terus langsung dipuji 'Oh iya anakku good job'," sambung Halimah.

Pasalnya, kebanyakan orangtua memberikan pujian kosong saja terhadap anak.

Supaya tidak terjadi toxic parenting, Moms harus memberikan pujian yang spesifik.

Lihat apa yang anak kerjakan sehingga mereka tahu alasan mengapa ia dipuji karena apa.

Baca Juga: Hindari Toxic Parenting yang Dapat Membahayakan Tumbuh Kembang Anak Dengan Ragam Produk Dari Konicare Baby Care Products dan Mom & Family Care Product

"Tanpa pernah memberi pujian yang spesifik contohnya, 'Oh kamu sudah berusaha mencampur warna ya' hal yang kaya gitu bikin anak mikir, oh yang dipuji tuh bukan pujian kosong, tapi memang kreativitasnya," tutup Halimah.

Dengan pujian yang spesifik, tentu saja membuat maknanya lebih membekas di hati anak.

Anak tahu, untuk mendapatkan suatu pujian tentu saja a harus melakukan kerja keras.

Sehingga sejak dini, anak pun belajar untuk selalu berusaha melakukan pencapaian.

Ia juga akan belajar bagaimana cara membuat orangtuanya bangga.

Perilaku toxic parenting ini seringkali tidak disadari para orangtua.

Oleh karena itu, Halimah tak pernah lelah untuk melakukan edukasi.

Halimah merupakan konten kreator yang sering membuat konten soal parenting.

Semua itu ia lakukan demi bisa memutus rantai toxic parenting.

Gaya parenting orangtua memang sangat memengaruhi akan jadi apa anak di masa mendatang.

Jadi, jangan lagi asal-asalan ya Moms dalam mengasuh dan mendidik anak.

Baca Juga: Simak Tips dan Trik Cara Daftar Ulang Kartu Prakerja Bagi yang Tidak Pernah Lolos