Tabloid-Nakita.com - Kemampuan mengejan erat kaitannya dengan kelancaran persalinan. Ingat, kekuatan Mama saat mengejan berperan signifikan pada persalinan normal dan lancar. Demikian pula sebaliknya, bila cara mengejan Mama keliru, maka selain menghambat persalinan, juga dapat menyebabkan berbagai dampak yang tidak diinginkan. Sebut saja pecahnya pembuluh darah di mata yang dapat mengganggu kesempurnaan penglihatan. Kurang tepatnya mengejan juga dapat menyebabkan Mama kehabisan energi. Kalau ini terjadi, kelahiran bayi baru dapat dilakukan bila dibantu dengan alat vakum atau forsep karena Mama kehabisan tenaga.
Baca juga: Begini cara latihan mengejan yang benar
Sayangnya, karena tidak tahu atau tak sempat berlatih, banyak ibu yang melakukan kesalahan mengejan saat melahirkan. Apa sajakah kesalahan mengejan yang sering dilakukan saat melahirkan tersebut, berikut di antaranya:
1. Pandangan Ke Mana-mana
Karena panik, pandangan Mama kadang ke mana-mana, ke atas, kiri, kanan. Padahal, sedapat mungkin arahkan pandangan ke perut supaya ibu bisa lebih berkonsentrasi terhadap persalinan. Ingat, Mama harus mengejan di perut bukan di leher. Jadi, fokuslah ke area tersebut.
2. Posisi Pantat yang Salah
Mengangkat pantat atau panggul berisiko membuat robekan di antara anus dan vagina membesar. Bila ini Mama lakukan, area itu harus banyak dijahit. Daripada mengangkat pantat, alangkah lebih baik bila Mama melemaskan panggul saat mengejan.
Baca juga: Mengejan melahirkan dengan mengejan BAB, sama kok. Ini penjelasannya
3. Menghabiskan Energi dengan Mengeluh atau Berteriak
Karena tegang atau sekadar ingin meluapkan emosi saat melahirkan, banyak Mama yang menjerit bahkan berteriak keras-keras. Kebiasaan ini jelas akan menguras banyak energi. Padahal, saat proses melahirkan Mama harus mengejan berkali-kali. Bila ini dilakukan, Mama bisa kehabisan tenaga. Selain itu, kebiasaan ini juga berisiko menyebabkan tenggorokan kering, batuk, dan serak. Ibu pun semakin panik dan tegang. Akibatnya, ibu tak jelas menangkap instruksi dokter.
Tegang atau panik boleh-boleh saja, mengeluh karena rasa mulas juga oke, tapi jangan sampai berteriak-teriak keras yang menghabiskan tenaga. Alangkah lebih baik, bila Mama melakukan relaksasi dengan menarik napas. Berdoa juga lebih baik untuk mengatur emosi tetap stabil.