5 Hal yang Harus Dilakukan Orang Tua Dalam Menghadapi Pubertas Anak Laki-laki

By Kintan Nabila, Kamis, 15 Desember 2022 | 08:05 WIB
Hal yang harus dilakukan orang tua dalam mendampingi pubertas anak laki-laki (nakita.id/nita febriani)

Nakita.id - Ketika anak laki-laki mulai memasuki masa pubertas, penting sekali pendampingan dari kedua orang tuanya.

Pubertas pada anak laki-laki terjadi saat usianya menginjak 9-14 tahun.

Catat, apa saja yang harus dilakukan Moms dan Dads saat menghadapi pubertas anak laki-laki.

Mengutip dari Very Well Family, pubertas anak laki-laki ditandai dengan berbagai perubahan pada tubuhnya untuk mencapai kematangan secara seksual dan mampu bereproduksi.

Beberapa tandanya adalah adanya perkembangan testis, penis, dan skrotum serta perubahan suara.

Selain itu, terjadi peningkatan tinggi badan dan pertumbuhan rambut kemaluan di sekitar area genital.

Saat mengalami pubertas, anak laki-laki bisa merasakan masa-masa yang rumit dalam kehidupannya.

Mereka bisa mengalami ras la bingung bahkan malu pada saat yang bersamaan ketika beranjak dewasa.

Dalam menghadapi hal ini, orang tua sebaiknya jangan diam saja.

Selalu pantau perkembangan anak laki-laki di masa pubertasnya.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua saat anak laki-lakinya mengalami pubertas.

Baca Juga: 5 Penyebab Anak Mengalami Pubertas di Usia Dini

Hal yang Harus Dilakukan Orang Tua Dalam Menghadapi Pubertas Anak Laki-laki

1. Merespons Perubahan Tubuh Anak Laki-laki

Pubertas pada anak laki-laki terjadi lebih lambat daripada anak perempuan.

Namun, bisa juga pubertas anak laki-laki terjadi lebih lambat dari yang seharusnya.

Saat hal ini terjadi, sebaiknya orang tua jangan melontarkan kata-kata lelucon yang menyinggung anak

Kemungkinan anak juga diejek oleh teman-teman sebayanya di sekolah.

Tapi, bukan berarti orang tua mengabaikan atau berpura-pura tidak tahu mengenai keterlambatan pubertas ini.

Anak pasti akan bertanya mengenai pubertas ini, kita harus memberikan jawaban untuknya.

Jangan lupa yakinkan mereka untuk tidak khawatir dan pubertas akan segera terjadi.

2. Mengajari Tentang Kebersihan Diri

Munculnya bau badan adalah salah satu tanda bahwa, anak laki-laki memasuki masa pubertas.

Anak laki-laki akan mengalami adrenarke.

Kondisi ini terjadi ketika kelenjar adrenal menjadi lebih aktif sehingga kulit lebih berminyak dan mudah berjerawat.

Adrenerke juga ditandai dengan peningkatan keringat.

Baca Juga: Tips Cara Menyikapi Perubahan Anak di Masa Pubertas, Jangan Sampai Buat Anak Bingung!

Keringat meningkat terutama di bagian ketiak dan selangkangan karena kelenjar apokrin mulai matang.

Orangtua perlu mengajari anak laki-lakinya tentang kebersihan diri supaya mampu merawat tubuh, diantaranya:

- Mengenalkan anak laki-laki pada penggunaan antiperspiran dan deodoran

- Memastikan anak mandi secara teratur, serta selalu membersihkan ketiak dan selangkangan

- Ajari anak untuk mengganti pakaian dalam dan kaus setiap hari

3. Memberi Tahu Tentang Mimpi Basah

Anak laki-laki yang mulai pubertas dapat mengalami mimpi basah dan ereksi.

Orangtua perlu memberi tahu bahwa, mimpi basah dan ereksi bisa terjadi karena perubahan hormonal yang menyebabkan anak merasakan hasrat seksual secara tiba-tiba.

Tidak menutup kemungkinan anak laki-laki juga mengalami ereksi yang teratur dan terkadang spontan.

Orangtua perlu memberi tahu anak laki-lakinya bahwa testis mampu menghasilkan sperma sehingga mimpi basah normal terjadi ketika tidur di malam hari.

Beri tahu juga anak laki-laki tentang mastubrasi supaya mereka tidak menyembunyikan aktivitas seksual ini dari orangtuanya.

Orang tua sebaiknya memberi pemahaman sejelas-jelasnya kepada anak laki-laki tentang hal-hal yang akan mereka alami selama pubertas.

Baca Juga: 10 Ciri-ciri Pubertas pada Anak Laki-laki, dari Tumbuh Jakun Sampai Mimpi Basah