Ciri Pubertas pada Anak Remaja Perempuan, Bagian Tubuh Ini Akan Tumbuh

By Amallia Putri, Sabtu, 17 Desember 2022 | 16:45 WIB
Pubertas anak perempuan, bagaimana cirinya? (Nakita.id/Nita)

Nakita.id - Sudahkah Moms dan Dads ketahui beberapa ciri pubertas pada anak perempuan? Jika belum, yuk, simak yang satu ini.

Tentunya sebagai orangtua Moms dan Dads wajib untuk mempersiapkan diri saat anak sudah beranjak remaja.

Pubertas adalah tahap kehidupan saat tubuh anak mulai berkembang dan berubah saat mereka bertransisi menjadi dewasa.

Hal ini biasa ditandai dengan perubahan fisik yang diperlukan untuk mencapai kematangan seksual dan bereproduksi.

Perlu diketahui, pubertas anak perempuan berbeda dengan anak laki-laki, lo.

Usia pubertas anak perempuan umumnya umumnya memulai pubertas sekitar dua tahun lebih awal daripada anak laki-laki.

Dilansir dari Cleveland Clinic, pubertas untuk anak perempuan biasanya dimulai antara usia 8 hingga 13 tahun

Pubertas dimulai ketika bagian otak anak yang disebut hipotalamus mulai memproduksi hormon yang disebut hormon pelepas gonadotropin (GnRH).

Berikut adalah beberapa ciri pubertas pada anak perempuan yang mudah dikenali.

Ciri Fisik Pubertas Anak Perempuan

1. Payudara Mulai Tumbuh

Seperti yang sudah dijelaskan, ketika di masa pubertas, anak-anak pun akan mengalami pertumbuhan payudara.

Mungkin yang tadinya masih berbentuk kuncup, kini lebih penuh.

Baca Juga: Moms Harus Cari Tahu Penyebab Anak Pubertas Lebih Sering Berkeringat

Sehingga, orangtua harus mengajarkan anak untuk terbiasa menggunakan bra.

2. Tumbuh Rambut Kemaluan dan Ketiak

Mungkin anak-anak akan kaget ketika kemaluannya sudah mulai berbulu.

Lama kelamaan, rambut di sekitar vagina akan menjadi tebal dan keriting.

Tak hanya pada area kemaluan saja, rambut juga mulai tumbuh di bagian ketiak.

3. Mulai Muncul Keputihan atau Lendir

Bukan hanya haid, ketika mengalami pubertas juga anak akan mengalami keputihan.

Ajarkan anak untuk menjaga kebersihan vagina, supaya keputihan yang timbul tidak berbau.

4. Keringat Menjadi Lebih Banyak

Di masa-masa pubertas, mungkin anak-anak juga akan memiliki keringat yang lebih banyak.

Keringat tersebut akan berbau apabila bercampur dengan bakteri yang ada di badan.

Mungkin para orangtua bisa mengajarkan anak untuk menggunakan deodoran di usia ini.

5. Muncul Jerawat

Ciri fisik lainnya yang akan terjadi ketika anak perempuan pubertas adalah mulai tumbuh jerawat.

Bukan hanya jerawat, masalah wajah lainnya seperti beruntusan, dan komedo juga akan dialami anak perempuan.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud Pubertas Kedua pada Anak Laki-Laki? Simak Penjelasannya di Sini!

Di usia inilah, anak perempuan akan mulai memerhatikan kecantikan wajahnya.

Menghadapi Perubahan Suasana Hati Anak Remaja Perempuan

Tidak hanya perubahan secara fisik saja, anak perempuan juga rentan mengalami perubahan emosional saat beranjak remaja yang membuat Moms dan Dads perlu lebih berhati-hati saat berkomunikasi dengan anak.

Ini dia beberapa tips yang bisa dilakukan oleh Moms dan Dads untuk menghadapinya:

1. Tarik napas dalam

Saat anak perempuan Moms mengalami perubahan suasana hati, cobalah untuk mengajaknya menarik napas dalam-dalam.

Cara mengatasi perubahan suasana hati pada anak perempuan ini dapat membantunya yang semula hendak marah agar lebih tenang.

Setelah cukup tenang, usahakan untuk kembali meninjau hal-hal yang membuatnya marah. Cobalah untuk mengeajaknya melihat dari sudut pandang yang lebih bijak.

2. Rutin berolahraga

Selain meningkatkan kesehatan fisik, melakukan olahraga secara teratur juga baik dalam menjaga kesehatan mental.

Saat berolahraga, tubuh akan menghasilkan hormon endorfin yang baik untuk mengurangi stres dan menangani perubahan suasana hati.

3. Bercerita dengan orang kepercayaan

Memendam apa yang tengah dirasakan dapat membuat suasana hati makin buruk.

Jadi, jangan malu untuk berbagi cerita dengan orang kepercayaan, seperti sahabat maupun orangtua.

Mengobrol, bercerita, dan bertukar pendapat dengan orang terdekat niscaya dapat membantu untuk meredakan perubahan suasana hati karena pubertas.

Baca Juga: Perhatikan Baik-Baik Moms, Begini Cara Menyikapi Pubertas Anak Berkebutuhan Khusus