Self-care Saja Tidak Cukup untuk Hadapi Burnout pada Ibu, Butuh Peran Ayah untuk Menghadapinya

By Nita Febriani, Jumat, 23 Desember 2022 | 16:30 WIB
Peran ayah untuk membantu hadapi Mommy Burnout (freepik)

Pada prinsipnya pertolongan luka pada anak adalah bersihkan luka dengan air mengalir atau antiseptik agar mencegah infeksi, lindungi luka dari kotoran dan bakteri dengan plester atau kasa.

"Penting jika luka terlihat dalam dan perdarahan tak kunjung berhenti segera bawa anak ke fasilitas kesehatan,” jelas dr. Mesty.

Senior Brand Manager Hansaplast Alanna Alia Hannantyas mengatakan, “Mengetahui bahwa bagian dari masalah Mommy Burnout adalah pola pikir bahwa ibu harus melakukan segala sesuatunya sendirian, Hansaplast menghadirkan  kampanye #SepenuhnyaUntukIbu yang bertujuan melibatkan suami dan support system ibu seperti keluarga dan teman, untuk membantu ibu melewati masa ini.

Suami, khususnya, adalah pilar pemulihan kekuatan sosok ibu sebagai pelindung keluarga. Hansaplast ingin mengajak suami dan para support system untuk memahami dan mengenali tanda-tanda Mommy Burnout, dengan saran dari pakar dan juga masukan dari para sosok suami yang mengetahui kiat-kiat mendukung ibu yang sedang melewati momen ini.”

Di acara yang sama, Pria Aji Pamungkas berbagi, “Sejatinya dalam membesarkan, merawat dan mengasuh anak itu menjadi tanggung jawab suami dan istri bukan mutlak tugas istri saja.

Terkadang para suami ingin memberikan andil dalam hal tersebut tetapi tidak mengetahui caranya.

Dengan adanya program edukasi Hansaplast kepada para suami dan support system bisa memberikan pencerahan dalam membersamai setiap proses tumbuh kembang anak bersama istri adalah sebuah kunci agar semakin kuat dan tidak burnout.”

Psikolog Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi turut menjelaskan,Sebagai sosok terdekat, para suami memiliki andil yang sangat penting untuk membantu istri atau ibu dalam menjalani berbagai peran di kesehariannya.

Langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan pemahaman atau kepekaan terhadap ibu agar dukungan yang diberikan sesuai, misalnya dengan memperhatikan apakah ada situasi yang mungkin membebani ibu, misalnya: apakah ibu sedang ada deadline pekerjaan atau Si Kecil sedang susah makan, dan sebagainya.

Selain itu, coba amati apakah ibu terlihat berbeda dari biasanya, misalnya jadi lebih sering menguap, terlihat bersedih atau mudah terpancing emosi.

Di saat yang sama, suami sebaiknya mencoba membangun budaya komunikasi dengan istri dimana jika diperlukan, suami dapat mengajukan klarifikasi atau pertanyaan.

Baca Juga: Life Skill Penting untuk Masa Depan Anak, Moms Harus Mulai dari Mana untuk Mengajarinya?