6 Pola Asuh yang Tidak Boleh Dilakukan Orangtua Pada Anak, Bisa Berpengaruh Pada Masa Depannya

By Aullia Rachma Puteri, Senin, 26 Desember 2022 | 13:23 WIB
Kesalahan orangtua memilih pola asuh untuk anak (Freepik)

Nakita.id - Inilah kesalahan pola asuh orangtua pada anak yang tidak boleh diabaikan.

Pasalnya jika hal ini terus-terusan dilakukan orangtua pada anak, justru akan membuat kesehatan mental Si Kecil terganggu.

Hal ini bahkan bisa sangat berpengaruh pada masa depan anak.

Kesalahan Orangtua dalam Memilih Pola Asuh

Melansir dari Psych2go, orangtua seharusnya tidak melakukan 6 kesalahan seperti ini dalam mendidik anak.

Kesalahan-kesalahan ini justru akan membahayakan masa depan anak.

Bisa saja yang paling parah anak akan mengalami depresi hingga harus mendapatkan pertolongan dari psikiater.

1. Mengabaikan Anak

Meskipun banyak orangtua tidak berniat melakukannya, itu adalah salah satu hal yang paling umum dilakukan, yaitu mengabaikan anak Moms dan Dads.

Mungkin orangtua punya kesibukannya masing-masing, tetapi Moms dan Dads tidak boleh mengabaikan keberadaan anak.

Hubungan orangtua dengan anak yang sehat melibatkan waktu yang berkualitas. Meski hanya 20 menit, luangkan waktu bersama anak.

Studi menunjukkan, jika orangtua terganggu saat menghabiskan waktu bersama anak, anak-anak cenderung bertingkah laku dan berperilaku buruk.

Menghabiskan waktu bersama anak dapat membantu mereka merasa dicintai dan aman.

Baca Juga: Pola Asuh Anak yang Harus Diterapkan Oleh Para Single Mom Agar Parenting Tak Terasa Berat

2. Bandingkan Anak Sendiri dengan Anak Orang Lain

Bahkan jika Moms dan Dads bermaksud untuk menyemangati mereka, tolong jangan pernah membandingkan mereka dengan anak orang lain.

Membandingkan antara mereka atau prestasi mereka dan orang lain melukai harga diri mereka.

Sebagai orangtua, kalian harus menerima anak dengan segala kekurangan dan kompetensinya.

3. Mengganggu Privasi Mereka

Sangat sulit untuk menghilangkan rasa ingin tahu tentang apa yang dilakukan anak.

Ada kalanya Moms dan Dads memang ingin tahu lebih banyak tentang kehidupan mereka atau apa yang sedang mereka lakukan.

Namun, menyerang privasi anak bukanlah cara yang tepat.

Ini menunjukkan orangtua tidak menghargai privasi mereka, dan melemahkan hak pilihan mereka.

Cara terbaik adalah membuat dialog. Bicaralah dengan mereka.

Mereka mungkin tidak memberi tahu segalanya, dan itu tidak masalah.

Anak-anak adalah manusia, dan manusia diizinkan untuk menyimpan hal-hal tertentu untuk diri mereka sendiri.

Dengan membuka ruang dialog dan percakapan, Moms dan Dads memberi mereka kebebasan untuk memilih apa yang ingin mereka bagikan dengan orangtua.

Baca Juga: Dampak Buruk Apabila Anak Tidak Diberikan Pendidikan Karakter dan Kepribadian Sejak Dini

Untuk menciptakan percakapan dengan anak-anak, arahkan dengan pertanyaan positif yang membangkitkan semangat dan ajukan pertanyaan untuk mendapatkan kesadaran.

4. Bersikap Terlalu Permisif

Satu kesalahan yang bisa dilakukan orangtua adalah terlalu permisif.

Dalam upaya berteman dengan anak, Moms dan Dads lupa bahwa kalian adalah orangtua mereka.

Meskipun Moms dan Dads ingin bersikap ramah dan memberi ruang bagi mereka untuk mendekati, jika perlu kalian juga perlu memberikan bimbingan dan koreksi.

Membiarkan anak melakukan apa pun yang mereka inginkan tidak apa-apa. Orangtua harus menetapkan batasan yang jelas.

Dengan melakukan itu, Moms dan Dads membantu anak memahami apa yang diterima dan apa yang tidak keterampilan yang akan membantu mereka di kemudian hari.

5. Cepat Tunjukkan Kekurangan Mereka

Kesalahan lain yang dilakukan beberapa orangtua adalah menunjukkan kekurangan anak terlalu cepat.

Meskipun niatnya mungkin diarahkan untuk perbaikan dan kemajuan, hanya menunjukkan kekurangan anak membuat mereka sangat sadar diri.

6. Mengabaikan Kesehatan Mental Mereka

Satu hal yang tidak boleh diabaikan orangtua adalah kesehatan mental anak mereka.

Kesehatan mental seseorang juga merupakan bagian dari kesejahteraan umum mereka.

Oleh karena itu, sebagai orangtua dan wali, Moms dan Dads harus mempertimbangkan kesehatan mental anak sama pentingnya dengan kesehatan fisiknya.

Baca Juga: Ingin Kepribadian dan Karakter Anak Terbentuk dengan Baik? Coba Terapkan Pola Asuh Ini