Risiko Berbahaya Bayi Baru Lahir Diberi Susu Formula Lebih Sering Diare, Perhatikan Aturan Ini

By Syifa Amalia, Sabtu, 7 Januari 2023 | 14:38 WIB
Cara pemberian susu formula yang tepat untuk bayi baru lahir. (Nakita.id/Karmita)

Nakita.id – Pemberian susu formula untuk bayi baru lahir dapat menimbulkan sejumlah risiko bagi kesehatan.

Oleh karena itu, Moms perlu mengikuti aturan yang tepat ketika akan memberikan susu ini.

Untuk memberikan kecukupan nutrisi dan manfaat lainnya, ASI sangat disarankan sampai bayi berumur enam bulan.

Kendati demikian, beberapa ibu memiliki masalah yang membuatnya tidak dapat memproduksi ASI.

Selain itu, ada banyak alasan orangtua memilih untuk memberikan susu formula pada bayi baru lahir.

Meski begitu, terdapat risiko yang bisa terjadi mulai dari diare hingga alergi.

Bayi dapat mengalami diare sebab susu formula tidak bisa diserap dengan baik oleh sistem pencernaanya.

Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Moms perlu memperhatikan sejumlah aturan.

Aturan Pemberian Susu Formula pada Bayi

Dilansir dari Raising Children, berikut ini adalah aturan seberapa sering dan seberapa banyak memberikan susu formula.

1. Minggu Pertama

Perut bayi yang baru lahir sangat kecil sehingga tidak membutuhkan susu formula setiap kali menyusui agar kenyang.

Moms dapat mulai dengan memberikan bayi 1 sampai 2 ons (30 sampai 60 ml) sekali makan susu formula setiap 2 sampai 3 jam pada hari-hari pertama.

Baca Juga: Adakah Susu Formula yang Mendekati ASI? Begini Penjelasannya

Beri bayi lebih banyak jika ia menunjukkan tanda-tanda lapar.

Sebagian besar bayi baru lahir yang diberi susu formula akan menyusu 8 hingga 12 kali dalam 24 jam.

Bicarakan dengan dokter tentang berapa banyak susu formula yang tepat untuk bayi.

Saat bayi tumbuh, perutnya juga tumbuh. Bayi dapat minum lebih banyak susu formula setiap kali menyusu, dan waktu antara menyusu akan semakin lama.

2. Bulan Pertama

Selama beberapa minggu dan bulan pertama, waktu antara menyusui akan semakin lama.

Kira-kira setiap 3 sampai 4 jam untuk sebagian besar bayi yang diberi susu formula. Ini berarti mungkin perlu membangunkan bayi untuk menyusu.

Moms dapat mencoba menepuk, membelai, membuka baju, atau mengganti popok untuk membantu membangunkan bayi untuk menyusu.

Selama bulan pertama, secara bertahap makan lebih banyak hingga mereka mengonsumsi 3 hingga 4 ons (90 hingga 120 ml) sekali makan, berjumlah 32 ons per hari.

Beberapa sesi menyusui mungkin lama, dan sesi menyusui lainnya singkat.

Bayi umumnya akan mengambil apa yang mereka butuhkan setiap kali menyusu dan berhenti makan saat sudah kenyang.

3. Umur 6 sampai 12 Bulan

Lanjutkan memberi makan bayi saat dia menunjukkan tanda-tanda lapar.

Baca Juga: Pilihan Terbaik Susu Formula Untuk Anak Usia diatas 1 Tahun

Pada usia 6 bulan bayi akan mengonsumsi 6 hingga 8 ons (180–240 mL) setiap 4 atau 5 kali menyusui dalam 24 jam.

Sebagian besar anak usia 6 hingga 12 bulan membutuhkan susu formula atau makanan padat sekitar 5 hingga 6 kali dalam 24 jam.

Saat bayi secara bertahap mulai makan lebih banyak makanan padat, jumlah susu formula bayi yang dia butuhkan setiap hari kemungkinan besar akan mulai berkurang.

4. Usia 12 hingga 24 Bulan

Saat balita berusia 12 bulan, anak dapat beralih dari susu formula bayi ke susu sapi murni atau minuman kedelai tanpa pemanis yang diperkaya.

Moms dapat melakukan ini secara bertahap. Misalnya mungkin ingin memulai dengan mengganti satu susu formula bayi dengan susu sapi untuk membantu transisi anak.

Awalnya yang terbaik adalah memberi susu formula kepada bayi yang baru lahir dengan botol sesuai permintaan, atau kapan pun mereka menangis karena lapar.

Seiring berjalannya waktu, bayi akan mulai mengembangkan jadwal mereka sendiri yang cukup teratur.

Saat Moms terbiasa dengan sinyal dan kebutuhannya, maka akan dapat menjadwalkan pemberian makan sesuai dengan rutinitasnya.

Moms perlu menerapkan aturan pemberian susu formula untuk bayi baru lahir dengan tepat.

Selain diare, beberapa risiko yang bisa dialami di antaranya radang telinga, radang paru, dan masalah infeksi lain sebab formula bisa terkontaminasi bakteri.

Apabila dibiarkan dikhawatirkan dapat berdampak pada tumbuh kembang anak.

Baca Juga: Daftar Jenis Susu Formula untuk Menambah Berat Badan si Kecil