Audiensi Grid Network dengan KPU, Fokus Pada Pentingnya Suara Perempuan dan Anak Muda Jelang Pemilu 2024

By David Togatorop,Poetri Hanzani, Jumat, 13 Januari 2023 | 16:07 WIB
August Mellaz dalam audiensi Grid Network dan KPU (PARAPUAN / Abdullah Syafii)

Nakita.id - Sebentar lagi Indonesia akan menggelar Pemilu di tahun 2024.

Tentunya berbagai persiapan mulai dilakukan dalam menghadapi Pemilu Serentak Tahun 2024.

Sebagai grup media entertainment dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, Grid Network berkomitmen menjadi mitra komunikasi pemerintah dan organisasi. 

Jelang pemilihan umum 2024 mendatang, Grid Network yang berusaha menyampaikan informasi kredibel tentang pemilu akhirnya melakukan audiensi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia. 

Dilaksanakan di Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis, 12 Januari 2023, audiensi Grid Network dan KPU berjalan lancar.

Saling berbagi insight terkait dengan pemilu, Grid Network memiliki kampanye sosialisasi untuk meningkatkan literasi dan aksi. 

Kampanye sosial tersebut ialah 'Kita Siap Memilih' yang berfokus kepada pemilih pemula dan pemilih perempuan. 

Berdasarkan data Whitepaper Parapuan 2021, pilihan pemilu perempuan cenderung dipengaruhi keluarga, seperti pasangan dan orang tua. 

Padahal, data dari Riset Kecenderungan Sikap Perempuan Terkait Pemilu 2024 oleh tim riset Parapuan menyebutkan bahwa perempuan memiliki preferensi terkait sosok pemimpin.

Sebanyak 65 persen dari 230 responden menyebutkan bahwa figur Presiden yang baik, seharusnya memiliki program untuk memperhatikan kebutuhan perempuan dan anak. 

Masih dalam survei serupa, mayoritas audiens perempuan merasa bahwa sebagian pemerintahan belum memenuhi kebutuhan perempuan dan anak. 

Baca Juga: Cara Berperan Sama Mengajarkan Sikap Tanggung Jawab pada Anak, Dads Perlu Perhatikan 3 Hal Ini

Dengan kata lain, perempuan masih belum tahu sosok pemimpin seperti apa yang seharusnya dipilih jika berdasar pada kebutuhan mereka. 

Tak jauh berbeda dengan kebutuhan perempuan akan sosok pemimpin impian, anak muda juga bersuara.

Mereka bersuara melalui survei daring yang dilakukan HAI dan CewekBanget.id pada 2022 lalu. 

Survei tersebut menyebutkan bahwa anak muda sebenarnya memiliki keinginan untuk berpartisipasi di pemilu 2024. 

Sayangnya, anak muda yang kebanyakan generasi Z ini tidak mengetahui seperti apa sosok pemimpin bangsa yang bagus dan tepat.

Sebagian dari mereka takut salah memilih orang untuk dijadikan presiden, akibatnya banyak yang memilih untuk golput saat pemilu. 

Padahal, pemimpin yang berjiwa muda adalah impian generasi Z jelang pemilu 2024 mendatang. 

Terkait data yang dipaparkan oleh Grid Network, Komisioner KPU RI periode 2022 hingga 2027, August Mellaz, memberikan tanggapan. 

Audiensi Grid Network dan KPU

Menurutnya, suara anak muda sangat penting dalam pemilihan umum. 

"Suara anak muda penting. Pemilu juga punya manfaat, tetapi apakah anak muda bisa merasakan langsung (manfaat pemilu) itu yang perlu diperhatikan," ujarnya. 

Baca Juga: Berapa Lama Masa Nifas Setelah Ibu Melahirkan? Simak Juga Pantangan Bagi Perempuan Saat Masa Nifas

Fokus lainnya yang pentinng diperhatikan adalah masa depan anak. Sebab kalau kita mau bicara tentang Indonesia yang lebih baik maka perspektif kita adalah bukan hanya masa kini tapi bagaimana kita melihat Indonesia lebih baik di masa depan.Dan bicara tentang masa depan, kita harus bicara tentang generasi mendatang, yang tentunya adalah anak-anak kita sekarang ini. Karena itu harapan dari kontestasi pemilu ini adalah harus ada yang berbicara banyak tentang kesehatan dan kesejahteraan anak.Kenapa demikian? Karena ancaman kesejahteraan Indonesia di masa depan adalah stunting. Stunting atau kekerdilan ini menyebabkan anak-anak Indonesia menjadi tidak mampu bersaing dalam hal kecerdasan maupun fisik.

Bayangkan kalau kemampuan berpikir dan tubuh orang Indonesia kelak hanya tertahan pada kemampuan berpikir anak usia 12 tahun. Dan ini tidak bisa disembuhkan.

"Kondisi seperti ini saya rasa perlu diwacanakan dan dikampanyekan bila kontestasi pemilu 2024 ini benar-benar mau membawa SDM Indonesia unggul di masa depan," demikian kata David Togatorop, Editor in Chief Nakita.id yang turut hadir dalam kesempatan tersebut.Lalu bicara anak-anak juga bicara tentang orangtuanya, khususnya tentang sang ibu. Selepas dari pandemi Covid-19, fokus kita tertuju pada pemulihan ekonomi tapi kita belum bicara banyak tentang kesejahteraan dan kesehatan ibu.

Upaya membangkitkan kembali layanan kesehatan ibu dan anak bernama posyandu setelah pandemi nyaris dilupakan. Jangan kita lupa bahwa Posyandu adalah garda terdepan dan paling efektif untuk memantau tumbuh kembang balita pada lingkup wilayah yang lebih kecil, terutama pada 1000 hari Pertama Kehidupan.Dari posyandu kita bersentuhan langsung dengan realita keluarga Indonesia dan menjadi alat ukur yang efektif sejauh mana kebutuhan kesehatan ibu dan anak Indonesia.Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas merupakan syarat untuk membawa Indonesia Maju di masa mendatang. Dan kunci untuk menjadi maju ada pada keluarga.

Audiensi KPU dan Grid Network ini diharapkan dapat meningkatkan literasi dan aksi nyata jelang pemilu melalui berbagai saluran komunikasi yang tepat.

Baca Juga: Membedakan Pola Asuh Anak dan Remaja yang Harus Diketahui Orang Tua