Kasus Campak Naik 32 Kali Lipat Dibanding Tahun 2021, Anak Belum Dapatkan Imunisasi Jadi Pemicu Utama

By Diah Puspita Ningrum, Sabtu, 21 Januari 2023 | 13:45 WIB
Kasus campak di Indonesia naik 32 kali lipat (Nakita.id/Adel)

Nakita.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mengumumkan Kejadian Luar Biasa atau KLB campak.

Keputusan KLB campak ini dibuat setelah terdapat 55 kasus kejadian positif campak di 34 kabupaten dan 12 provinsi.

Sebelumnya, Kemenkes juga mengumumkan KLB usai ditemukan 1 kasus polio.

KLB campak ini ditetapkan oleh Pemda setempat karena sifatnya bukan nasional.

Pemda melakukan KLB ketika ditemukan mininal 2 kasus campak yang terkonfirmasi laboratorium.

Dikuti dari Kompas, Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P Kemenkes, Prima Yosephine mengatakan kalau KLB campak ini ada hubungannya dengan pandemi Covid-19.

Prima mengungkapkan banyak kasus campak di Tanah Air karena orang tua tidak berani membawa anak keluar rumah saat pandemi.

Itu sebabnya, realisasi imunisasi turun signifikan yang berdampak ditemukannya kasus campak. 

Prima menjelaskan kalau target Bulan Imunisasi Anaka Nasional (BIAN) di luar Jawa-Bali masih belum sempurna.

Dari ditargetkan 95% tapi realisasinya hanya sebesar 60,13% saja. Sementara untuk wilayah Jawa dan Bali target sudah mencapai 72,2%.

"Artinya masih ada anak yang masih belum bisa menemukan atau belum memiliki kekebalan terhadap campak," kata Prima.

Baca Juga: Pentingnya Imunisasi Campak Bagi Kesehatan Anak, Info dan Cara Mendapatkannya

Rendahnya Imunisasi Buat Kasus Campak Merebak

Prima mengatakan kalau rendahnya cakupan imunisasi menjadi faktor utama kasus campak merebak lagi.

Ia mengatakan kalau jumlah kasus campak meningkat sebanyak 32 kali lipat dibandingkan tahun 2021 kemarin.

"Kalau kita bandingkan dengan keadaan di 2021, memang ada peningkatan yang begitu signifikan."

"Dibandingkan 2021 meningkat 32 kali lipat," kata Prima.

Prima mengungkapkan sebanyak 58% kasus terkonfirmasi campak belum mendapatkan imunisasi.

Sisanya belum mendapatkan vaksin campak secara lengkap.

Secara persentase hanya 7% anak dari total jumlah tersebut telah mendapatkan vaksin campak dan rubella.

Sementara 30% belum diketahui status vaksinasinya.

"Beberapa tidak diketahui status imunisasinya"

"Mungkin ibunya lupa menyimpan catatan riwayat vaksinasi anak, atau tidak ingat apa saja vaksin yang sudah didapatkan," beber Prima.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Campak pada Bayi di Puskesmas, Berbeda di Tiap Wilayah

Gejala Campak

Berikut adalah gejala campak yang bisa muncul, waspadai penularannnya!

- Mengalami demam selama 3 hari atau lebih

- Batuk, pilek, mata merah, dan mata berair

- Muncul bercak merah

- Kulit mengalami ruam dan menjalar ke seluruh tubuh, ini berlangsung 4-7 hari

- Bercak putih keabuan di pipi bagian dalam

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Simak Selengkapnya Tanda-tanda Anak Campak yang Perlu Diketahui, Apa Saja?