Penyebab Bayi Menolak Menyusu Langsung dan Cara Mengatasinya

By Diah Puspita Ningrum, Senin, 30 Januari 2023 | 09:30 WIB
Penyebab bayi tidak mau DBF (Nakita)

Nakita.id - Bayi tidak mau DBF menjadi kekhawatiran tersendiri untuk ibu menyusui.

Banyak faktor yang bisa memengaruhi anak menolak menyusu langsung atau DBF (direct breastfeeding).

Si kecil tiba-tiba menolak menyusu langsung menjadi tanda kalau ada sesuatu yang salah.

Tapi bukan berarti kalau bayi tidak mau menyusu lagi.

Kondisi bayi tidak mau menyusu langsung biasanya hanya berlangsung sebentar.

Penyebab Bayi Tidak Mau DBF

Melansir dari Mayo Clinic, berikut adalah sejumlah penyebab bayi menolak DBF:

1. Sakit atau tidak nyaman

Tumbuh gigi atau herpes bisa menyebabkan rasa sakit pada mulut anak.

Si Kecil juga bisa mengalami infeksi telinga yang membuat rasa sakit mencul saat bayi menyusu.

Selain itu kondisi pasca vaksin juga bisa berpengaruh anak menolak menyusu.

2. Sakit atau distraksi

Baca Juga: Apakah Ibu Menyusui Minum Air Es Berbahaya? Ini Penjelasan Lengkapnya 

Stimulasi berlebihan, menunda jam menyusui atau terpisah lama dari sang ibu bisa menjadi penyebab bayi tak mau DBF.

Apalagi jika bayi sudah dalam kondisi rewel.

Bayi juga mungkin menggigit payudara saat pertama kali menyusu usai lama berpisah dari Moms.

Kadang, bayi juga tidak mau menyusu karena terlalu banyak distraksi di sekitarnya.

3. Bau dan rasa yang asing

Perubahan aroma bisa mengganggu si Kecil menyusu.

Bisa jadi karena sabun baru, parfum Moms, losion atau deodoran.

Selain itu, rasa ASI berubah karena konsumsi obat atau makanan bisa membuat anak menolak menyusu.

4. ASI berkurang

ASI berkurang juga bisa menjadi alasan anak menolak menyusu secara langsung.

Ini terjadi apabila Moms sudah lebih sering menggunakan susu formula sehingga produksi ASI berkurang.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Menyusui Minum Kafein? Cari Tahu Keamanannya 

Cara Mengatasi Bayi Tak Mau DBF

Ada beberapa langkah yang bisa Moms coba saat si Kecil menolak menyusu langsung:

- Terus mencoba

- Mencari posisi yang nyaman

- Menyingkirkan distraksi

- Melakukan kontak skin-to-skin pada anak

- Evaluasi perubahan rutinitas yang terjadi

Baca Juga: ASI Berwarna Pink Seperti Susu Stroberi, Apa Penyebabnya?