Isi Pidato Soepomo dalam Sidang Pertama BPUPKI dan Biografi Singkat, Materi PKN Kelas X Kurikulum Merdeka

By Diah Puspita Ningrum, Selasa, 31 Januari 2023 | 15:44 WIB
Biografi Soepomo di buku PKN kelas X kurikulum merdeka (buku kemendikbud)

Nakita.id - Simak isi pidato dan biografi dari tokoh kemerdekaan Soepomo yang menjadi pembahasan di buku PKN kelas X kurikulum merdeka.

Soepomo merupakan salah satu tokoh penting dalam merumuskan dasar negara Indonesia.

Ia mengikuti sidang pertama BPUPKI yang digelar pada 31 Mei 1945.

Dalam pidatonya, Soepomo menyampaikan beberapa pemikiran mengenai struktur sosial bangsa Indonesia.

Yakni Indonesia harus ditopang oleh semangat persatuan hidup, semangat kekeluargaan, keseimbangan lahir batin masyarakat, bermusyarah dengan rakyat.

Gagasan ini disampaikan demi mendapatkan keisnyafan keadilan rakyat. Nugroho Notosutato kemudian merumuskan ide Soepomo terkait dasar negara Indonesia, yakni:

1.Persatuan

2.Kekeluargaan

3. Keseimbagan lahir dan batin

4. Musyawarah

5. Keadilan rakyat

Baca Juga: Isi Pidato Mohammad Yamin pada Sidang Pertama BPUPKI Serta Biografi Singkat, Materi PKN Kelas X Kurikulum Merdeka

Biografi Soepomo

Prof. Dr. Soepomo lahir pada Sukoharjo, Jawa Tengah pada 22 Januari 1903.

Soepomo berkesempatan meneruskan pendidikannya di ELS (Europeesche Lagere School), setara sekolah dasar di Boyolali (1917).

Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di Solo (1920).

Selanjutnya dia menyelesaikan pendidikan kejuruan hukum di Bataviasche Rechtsschool di Batavia pada tahun 1923.

Lalu, Soepomo ditunjuk sebagai pegawai pemerintah kolonial Hindia Belanda yang diperbantukan pada Ketua Pengadilan Negeri Sragen.

Antara tahun 1924 dan 1927, Soepomo mendapat kesempatan melanjutkan pendidikannya ke Rijksuniversiteit Leiden di Belanda di bawah bimbingan Cornelis van Vollenhoven.

Dia adalah profesor hukum yang dikenal sebagai "arsitek" ilmu hukum adat Indonesia dan ahli hukum internasional, salah satu konseptor Liga Bangsa Bangsa.

Tesis doktornya yang berjudul Reorganisatie van het Agrarisch Stelsel in het Gewest Soerakarta (Reorganisasi sistem agraria di wilayah Surakarta) tidak saja mengupas sistem agraria tradisional di Surakarta.

Tetapi juga secara tajam menganalisis hukum-hukum kolonial yang berkaitan dengan pertanahan di wilayah Surakarta (Pompe 1993).

Soepomo meninggal dalam usia muda akibat serangan jantung di Jakarta pada 12 September 1958 dan dimakamkan di Solo.

Baca Juga: Pandangan Moh Yamin, Soepomo dan Ir. Soekarno Terhadap Negara Merdeka, Materi PKN Kelas X Kurikulum Merdeka