Nakita.ID – Selama ini, diabetes dianggap sebagai penyakit yang umumnya diidap oleh orang dewasa dan lanjut usia (lansia). Namun, tahukah Moms bahwa saat ini penyakit diabetes juga mengintai anak-anak? Pemberitaan di sejumlah media membahas mengenai peningkatan kasus diabetes anak di Indonesia.
Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) per Januari 2023, tercatat ada 1.645 anak pengidap diabetes yang tersebar di 13 kota besar di Indonesia. Jumlah tersebut meningkat 70 kali lipat sejak 2010.
Untuk Moms ketahui, diabetes merupakan kondisi ketika kadar gula dalam darah cenderung tinggi. Kondisi ini disebabkan oleh adanya gangguan kinerja hormon insulin, yakni hormon yang berfungsi untuk mengolah gula atau glukosa menjadi energi.
Tanpa hormon insulin, gula tidak dapat diserap dengan baik oleh sistem metabolisme. Pada akhirnya, gula akan menumpuk dalam darah sehingga menimbulkan berbagai komplikasi pada tubuh.
Baca Juga: Penyebab Diabetes pada Anak, Benarkah Salah Satunya dari Susu Kental Manis? Simak Penjelasannya
Di Indonesia, jenis diabetes anak yang paling banyak ditemui adalah diabetes tipe 1. Diabetes jenis ini terjadi karena tubuh tidak mampu memproduksi hormon insulin. Biasanya, penyakit ini merupakan bawaan sejak lahir.
Selain tipe 1, ada pula anak yang menderita diabetes tipe 2. Diabetes jenis ini disebabkan oleh adanya penurunan fungsi pankreas sehingga membuat produksi hormon insulin menurun, serta kinerjanya kurang optimal.
Melansir laman web Centers for Disease Control and Prevention (CDC), diabetes tipe 2 sebagian besar dipengaruhi oleh gaya hidup kurang sehat. Oleh karena itu, diabetes tipe ini dapat dicegah sejak dini.
Lalu, bagaimana cara mencegah diabetes anak tipe 2? Simak penjelasan berikut, Moms.
Baca Juga: Waspada Anak Sering Ngompol Bisa Pertanda Gejala Diabetes, Simak Penjelasannya!
1. Bantu anak pertahankan berat badan ideal
Risiko anak-anak terkena diabetes tipe 2 dapat meningkat jika mereka memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Pasalnya, kadar lemak berlebih dapat meningkatkan resistensi insulin sehingga memicu risiko diabetes anak.