Menghilangkan Bau Badan dan Keringat Berlebih pada Remaja Pubertas

By Ratnaningtyas Winahyu, Rabu, 15 Februari 2023 | 11:54 WIB
Bau badan dan keringat berlebih jadi tanda pubertas pada remaja (Freepik.com)

Nakita.id – Jika anak mengeluhkan bau badan, Moms tak perlu kaget.

Pasalnya, bau badan juga bisa dialami oleh anak-anak.

Ya, bau badan dan keringat berlebih memang merupakan bagian alami dari proses pubertas anak.

Ketika anak bau badan, kelenjar keringatnya menjadi lebih aktif dan tubuh memproduksi lebih banyak hormon.

Remaja yang mengalami keringat berlebih mungkin menderita kondisi yang disebut hiperhidrosis.

Meski cukup umum, kondisi ini tentu menyebabkan ketidaknyamanan dan bisa menurunkan rasa percaya diri anak.

Penyebab hiperhidrosis sendiri belum diketahui pasti, meskipun beberapa ahli percaya hal itu mungkin terkait dengan kelenjar keringat atau genetika yang terlalu aktif.

Tapi, Moms jangan khawatir.

Karena, bau badan dan keringat berlebih pada anak yang sedang puber bisa diatasi, kok.

Bagaimana caranya? Berikut ini penjelasannya.

Mengapa anak berkeringat lebih saat pubertas?

Pubertas adalah salah satu penyebab utama remaja berkeringat berlebihan.

Baca Juga: Hati-hati Bau Badan Bisa Disebabkan karena Makanan, Ini Penjelasannya!

Melansir dari Thomps on Tee, ada dua jenis kelenjar keringat di tubuh kita, yaitu ekrin dan apokrin.

Kelenjar ekrin menghasilkan keringat yang tidak berbau untuk mencegah tubuh dari kepanasan. Sementara, kelenjar apokrin terus-menerus mengeluarkan keringat, apalagi jika muncul emosi seperti ketakutan, kegugupan, dan kegembiraan.

Pada anak perempuan berusia antara 8-13 tahun dan laki-laki antara 9-15 tahun, hormon pubertas merangsang kelenjar keringat apokrin di ketiak dan area genital.

Keringat apokrin adalah cairan putih seperti susu yang mengandung protein dan lipid yang menjadi makanan bakteri dan melepaskan bau tak sedap di badan.

Sebanyak tiga juta kelenjar apokrin aktif selama masa pubertas. Akibatnya, anak pun berkeringat lebih banyak daripada sebelumnya.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa keringat berlebih kerap muncul pada anak karena kelenjar apokrin dan stres.

Kapan keringat pubertas berhenti?

Keringat berlebihan pada remaja umumnya mereda pada akhir masa pubertas. Untuk perempuan, berhenti di usia 14 tahun, sedangkan laki-laki di usia 16 tahun.

Namun, perlu Moms ketahui bahwa pubertas pada anak terjadi secara bertahap dan berbeda untuk setiap orang.

Cara menghilangkan bau badan dan keringat berlebih saat pubertas

Apabila Si Kecil mengalami bau badan dan keringat berlebih, sebaiknya Moms segera lakukan hal berikut.

1. Memerhatikan pakaian yang dikenakan

Menyimpan pakaian ekstra sangat membantu jika keringat pubertas menjadi masalah.

Karena keringat akibat stres cenderung muncul tiba-tiba, menyimpan satu atau dua baju tambahan di ransel atau loker sekolah adalah ide yang bagus.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Bau Badan Tak Sedap karena Ketiak Sering Basah

Selain itu, mengenakan kaos dalam anti keringat merupakan cara yang baik untuk melawan kelembapan dan bau yang berlebihan. Namun, tidak semua kaos dalam dibuat sama.

Kaos dalam tahan keringat yang bagus sebaiknya yang terbuat dari serat alami, dan dapat memerangkap keringat serta menghentikan bekas keringat merembes melalui pakaian.

2. Perawatan alami

Meskipun antiperspirant aman digunakan, Moms bisa mencoba memberikan anak perawatan bau badan yang alami.

Ada banyak pengobatan rumahan untuk mengurangi keringat, yaitu:

- Cuka

- Soda kue

- Tepung maizena

- Jus lemon

Keempat bahan tersebut bisa dioleskan ke ketiak untuk melawan bakteri penyebab keringat.

Selain itu, Si Kecil juga bisa minum teh hitam, teh hijau, jus rumput gandum, dan jus tomat juga membantu menghilangkan keringat.

Nah, itu dia cara menghilangkan bau badan dan keringat berlebih pada remaja pubertas. Selamat mencoba!

Baca Juga: Apakah Waxing Ketiak Dapat Mencegah Terjadinya Bau Badan? Simak Faktanya!