Kondisi Ibu Hamil yang Diharuskan Melahirkan Secara Sesar, Kenali Tanda-Tandanya Sekarang

By Shinta Dwi Ayu, Rabu, 22 Februari 2023 | 08:57 WIB
Kondisi ibu hamil yang harus melahirkan secara sesar. (Freepik.com)

Nakita.id - Berikut sederet kondisi ibu hamil yang harus melahirkan sesar.

Sebagian besar wanita ingin melahirkan secara normal.

Biasanya para dokter pun akan menyarankan untuk ibu hamil melahirkan secara alami atau normal terlebih dahulu.

Pasalnya, melahirkan secara normal disebut-sebut lebih cepat sembuh.

Sayangnya, tidak semua wanita bisa melahirkan secara normal.

Ada sebagian besar wanita yang harus melahirkan secara sesar.

Sebenarnya apa pun metode melahirkannya sama saja, Moms.

Moms sama-sama berjuang sekuat tenaga demi melahirkan buah hati ke dunia.

Sehingga, Moms tak perlu berkecil hati apabila didiagnosis harus melakukan persalinan secara sesar.

Biasanya para wanita harus melahirkan secara sesar karena ada masalah di kehamilannya.

Entah itu karena kondisi Moms sendiri ataupun karena kondisi bayi.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Prosedur dan Biaya Persalinan Sesar Metode Eracs

Kondisi Ibu Hamil yang Harus Melahirkan Sesar

Melansir dari American Pregnancy, berikut sederet kondisi yang perlu Moms waspadai:

1. Plasenta Previa

Ini terjadi ketika plasenta terletak rendah di dalam rahim dan sebagian atau seluruhnya menutupi serviks.

Satu dari setiap 200 wanita hamil akan mengalami plasenta previa selama trimester ketiga.

Perawatan melibatkan istirahat di tempat tidur dan pemantauan yang sering.

Jika plasenta previa lengkap atau sebagian telah didiagnosis, operasi sesar biasanya diperlukan. 

Apabila plasenta previa marginal telah didiagnosis, persalinan pervaginam dapat menjadi pilihan.

2. Solusio Plasenta

Ini adalah pemisahan plasenta dari lapisan rahim yang biasanya terjadi pada trimester ketiga.

Sekitar 1% wanita hamil akan mengalami solusio plasenta lo, Moms.

Moms akan mengalami pendarahan dari tempat pemisahan dan rasa sakit di rahim.

Pemisahan ini dapat mengganggu oksigen yang masuk ke bayi, dan tergantung pada tingkat keparahannya, operasi sesar darurat dapat dilakukan.

3. Robeknya Rahim

Sekitar 1 dari setiap 1.500 kelahiran, rahim robek selama kehamilan atau persalinan.

Baca Juga: Felicya Angelista Masuk Ruang Operasi Segera Melahirkan Anak Kedua Secara Sesar, Begini Doa Caesar Hito untuk Adik Graziella Bible

Hal ini dapat menyebabkan pendarahan pada ibu dan mengganggu suplai oksigen bayi.

Ini merupakan suatu kondisi dimana Moms harus melakukan operasi sesar.

4. Posisi Sungsang

Ketika bayi dalam posisi sungsang, persalinan sesar seringkali merupakan satu-satunya pilihan, meskipun persalinan pervaginam dapat dilakukan dalam keadaan tertentu.

Namun, jika bayi dalam kesulitan atau mengalami prolaps tali pusat (yang lebih sering terjadi pada bayi sungsang), operasi sesar diperlukan.

Operasi sesar juga dapat dilakukan jika bayi prematur, Moms.

5. Gawat Janin

Penyebab paling umum dari gawat janin adalah kurangnya jumlah oksigen yang cukup dikirim ke bayi.

Jika pemantauan janin mendeteksi adanya masalah dengan jumlah oksigen yang diterima bayi Moms, operasi sesar darurat dapat dilakukan.

6. Kegagalan Persalinan

Ini dapat terjadi ketika serviks belum melebar sepenuhnya terbuka, persalinan melambat atau berhenti, atau bayi tidak dalam posisi persalinan yang optimal.

Hal ini dapat didiagnosis dengan benar begitu wanita tersebut berada di fase kedua (melampaui pelebaran 5 sentimeter), karena fase pertama persalinan (pelebaran 0-4 sentimeter) hampir selalu lambat.

Itu dia Moms, sederet kondisi ibu hamil yang perlu melakukan sesar.

Meski begitu, tak perlu takut ya Moms, karena operasi sesar juga sangat aman untuk dilakukan.

Baca Juga: Tips Melahirkan Normal Tanpa Dijahit Dari Dokter Spesialis Kandungan