Jadi Lebih Terbuka, Berperan Sama Membangun Komunikasi yang Baik Antara Ayah dan Anak

By Syifa Amalia, Sabtu, 25 Februari 2023 | 06:00 WIB
Hal-hal yang dapat dilakukan ayah untuk berperan sama membangun komunikasi yang baik dengan anak. (Freepik)

Nakita.idKomunikasi yang efektif adalah inti dari setiap hubungan yang sehat. Hal yang sama berlaku dalam hal mengasuh anak.

Komunikasi orangtua-anak yang positif adalah bagian penting dari setiap hubungan orangtua-anak yang sehat.

Ketika komunikasi terbuka, ini dapat mengembangkan hubungan yang lebih hangat dalam keluarga.

Sebagai seorang ayah, penting untuk mengungkapkan kasih sayang karena hal itu akan menumbuhkan rasa aman pada anak juga mengetahui bahwa mereka dicintai.

Pada akhirnya akan membuat mereka merasa nyaman dalam berbagi pikiran dan perasaan terdalam mereka dengan ayah.

Serta yang terpenting dapat menumbuhkan ruang komunikasi yang aman.

Berikut ini adalah beberapa cara berperan sama untuk meningkatkan komunikasi dengan anak.

Cara Membangun Komunikasi Ayah dan Anak

1. Dorong komunikasi melalui permainan

Komunikasi orang tua-anak tidak terbatas pada diskusi serius.

Dads juga dapat mencapai banyak hal dengan game sederhana juga.

Dengan bermain bersama, ini dapat menjalin ikatan dan terhubung dengan anak saat menciptakan lingkungan yang hangat dan penuh kasih sayang.

2. Mulai percakapan di sela-sela aktivitas

Dapatkah Dads mengingat kapan terakhir kali melakukan percakapan yang baik dengan anak?

Baca Juga: Tak Sekadar Orangtua, Ayah Berperan Sama Menjadi Guru dan Teman Bagi Si Kecil

Mungkin bisa saja ketika sedang mengantar si kecil ke sekolah, makan bersama, atau menyiapkan anak untuk tidur.

Kegiatan rutin sehari-hari adalah peluang bagus untuk terhubung dengan anak.

Berbicara sepanjang hari adalah cara yang bagus untuk mendorong anak terbuka.

Kuncinya bukanlah menunggu waktu yang tepat tetapi berusaha untuk terhubung jika memungkinkan.

Berfokus pada kualitas komunikasi dengan anak dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan ayah dan anak.

Latih kebiasaan ini untuk membantu berkomunikasi dan terhubung lebih baik dengan anak, yang akan memperkuat fondasi hubungan.

3. Perhatikan nada suara dan ekspresi wajah

Dads perlu memperhatiakn kembali bagaimana nada suara dan ekspresi wajah.

Terutama jika terlalu sering berbicara keras jika bosan saat anak berbicara.

Kemungkinan besar mereka akan bereaksi dengan cara yang sama saat Anda berbicara dengan mereka.

4. Ketahui kapan harus berbicara dan kapan tidak berbicara

Ada saatnya untuk tetap diam, jadi kembangkan kepekaan terhadap keduanya.

Tunggu sampai seorang remaja menunjukkan kesiapan untuk berbicara sebelum mengharapkan dia mendengarkan kata-kata Dads yang bermaksud baik.

Baca Juga: Berperan Sama dalam Mengasuh Anak, Ternyata Ini Cara Agar Hubungan Dads dan Si Kecil Main Hangat

Beberapa anak suka mengobrol tentang apa saja, sementara anak lain cenderung lebih pendiam.

Apakah anak terbuka atau pendiam, yang penting adalah mereka merasa seolah-olah mereka dapat datang kepada ayah sebagai orang tua untuk apa saja.

Selain itu, mengenal cara anak berkomunikasi juga dapat membantu memahami cara terbaik untuk terhubung dengan mereka.

Bahkan jika berbicara bukanlah hal favorit anak menghabiskan waktu tenang bersama mereka dapat membantu mendorong mereka untuk terbuka ketika mereka membutuhkannya.

5. Jadi pendengar yang baik

Menjadi pendengar yang aktif saat berbicara dengan anak adalah keterampilan yang penting untuk dilatih.

Beri mereka perhatian penuh selama percakapan, tunjukkan bahwa Dads tertarik dengan apa yang mereka katakan.

Ini termasuk melakukan kontak mata dan meninggalkan hal-hal yang mengganggu, seperti ponsel.

Ketika tiba giliran Dads untuk berbicara, tanggapilah dengan serius.

Nanti, mungkin akan mengungkit sebagian dari percakapan untuk menunjukkan kepada anak bahwa ayah mengingat apa yang mereka katakan.

Penting juga untuk mendengarkan apa pun yang dikatakan anak yang mungkin mengkhawatirkan sebagai orang tua mereka.

Mungkin mereka langsung ketika berbicara tentang emosi mereka, tetapi bahkan jika tidak, hal-hal yang mereka katakan dapat memberi wawasan tentang apa yang sebenarnya mereka rasakan.

Baca Juga: Berperan Sama Mendidik Anak, Seorang Ayah Tidak Boleh Ucap Kalimat Ini di Depan Si Kecil