Peran Ayah Berperan Sama Mengajarkan Anak Hadapi Kekalahan, Ini Hal yang Perlu Dilakukan

By Syifa Amalia, Jumat, 24 Februari 2023 | 15:02 WIB
Cara berperan sama ayah untuk mengajarkan anak menghadapi kekalahan. (Freepik)

Nakita.id – Dads tentu ikut merasa sedih ketika anak mengalami hari yang berat dengan penuh rasa kecewa.

Menangis, frustrasi adalah beberapa emosi yang muncul saat anak kalah dalam permainan, lomba, atau mendapatkan hasil yang tidak mereka harapkan.

Orangtua bisa hadir menemani anak menghadapi momen momen itu.

Lantas bagaimana peran Dads jika Si Kecil berada di situasi tersebut?

Berikut ini adalah beberapa cara berperan sama hal untuk mengajarkan anak menghadapi kekalahan.

Cari tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang harus dilakukan agar mereka menjadi lebih baik.

Cara Mengajarkan Anak Hadapi Kekalahan

1. Validasi emosi anak

Saat anak kalah, penting untuk mendengarkan mereka dan berempati dengan perasaan mereka.

Baik itu permainan atau aktivitas olahraga, emosi dan harapan.

Hindari frasa seperti "ini bukan masalah besar".

Dads bahkan dapat membagikan beberapa pengalaman diri sendiri dan merenungkan bagaimana perasaan jika berada dalam situasi yang sama, apa yang dilakukan, dan bagaimana menyelesaikannya.

Penting untuk bertanya kepada mereka apa yang mereka butuhkan untuk merasa lebih baik dan membantu mereka mengelola emosi mereka.

Baca Juga: Berperan Sama dalam Tumbuh Kembang Si Kecil, Ini 5 Tips Melibatkan Anak dalam Tugas Rumah Tangga

2. Bantu anak berpikir dan merasakan tentang momen itu

Melalui pertanyaan terbuka dan eksplorasi, Dads dapat membantu mereka memikirkan situasi itu.

Misalnya, dapat bertanya kepada mereka apa arti hasil bagi mereka, menurut mereka bagaimana rasanya kalah dan menang.

Kemudian bagaimana menurut mereka apa yang dapat dilakukan agar lebih baik di lain waktu.

3. Ajari anak untuk memikirkan prosesnya, bukan hanya hasilnya

Misalnya, jika mereka kalah dalam suatu pertandingan, Dads dapat mengajak mereka untuk berpikir tentang bagaimana mereka menikmati bertemu teman baru.

Maupun keterampilan yang mereka kembangkan, dan betapa menyenangkannya mereka.

Selain itu, tujuannya adalah agar mereka dapat menghargai upaya dari waktu ke waktu dan tidak hanya fokus pada satu momen.

Penting untuk mengajari anak-anak untuk menghargai upaya dan proses yang mereka tempuh untuk mencapai persaingan tersebut.

Dalam hal ini, fokusnya tidak hanya pada hasil.

4. Mengambil pelajaran yang bisa didapat

Pada titik tertentu, penting untuk memulihkan rasa permainan dan persaingan yang sehat.

Sangat penting untuk menghubungkan aktivitas dengan nilai-nilai yang bisa dijadikan pelajaran.

Seperti kerja tim, rasa hormat, disiplin, ketekunan, atau koeksistensi.

Baca Juga: Tak Sekadar Orangtua, Ayah Berperan Sama Menjadi Guru dan Teman Bagi Si Kecil

Dengan cara ini, mereka juga dapat belajar bahwa permainan dan olahraga lebih dari sekadar mengejar bola atau menyelesaikan tugas.

5. Berikan motivasi

Setelah beberapa hari, penting bagi untuk melanjutkan percakapan dan membantu anak terhubung dengan apa yang sangat mereka sukai tentang permainan atau olahraga tersebut.

Imbaulah mereka untuk menganggapnya sebagai situasi sementara yang dapat mereka upayakan untuk menjadi lebih baik.

Ini juga merupakan cara untuk membantu mereka tetap termotivasi, menerima bahwa terkadang mereka menang dan terkadang kalah, dan tidak putus asa.

Beberapa ide yang dapat membantu berbicara dengan anak saat mereka kalah adalah sebagai berikut:

- Ayah tahu itu penting bagi kamu, apakah kamu ingin memberi tahu Ayah bagaimana perasaan kamu saat ini?

- Ayah tersedia untuk mendengarkan kamu dan memberi pelukan kapan pun kamu membutuhkannya.

- Meskipun kamu tidak dapat melihatnya sekarang, usaha kamu sangat besar dan itulah yang penting.

- Kamu sangat penting dan berharga bagi Ayah, selalu dan setiap saat, tidak peduli apakah kamu menang atau kalah.

- Kamu hanya perlu terus berusaha, itu akan membantu kamu menjadi lebih baik setiap hari.

- Jika hari ini tidak berjalan dengan baik, besok kamu dapat mencoba lagi untuk membuatnya lebih baik.

Baca Juga: Berperan Sama dalam Mengasuh Anak, Ternyata Ini Cara Agar Hubungan Dads dan Si Kecil Main Hangat