Pentingnya Deteksi Dini Kanker, Ini Cara Pemeriksaan di Rumah Sakit Apakah Bisa Gratis?

By Syifa Amalia, Senin, 27 Februari 2023 | 11:55 WIB
Pemeriksaan dini deteksi kanker di rumah sakit bisa gratis dengan BPJS Kesehatan. (Nakita.id/Naura)

Nakita.id – Melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker merupakan hal yang penting untuk dilakukan.

Terutama bagi siapapun yang memiliki risiko terkena kanker tertentu.

Deteksi dini ini juga dapat berfungsi untuk memastikan bahwa tubuh terbebas dari penyakit berbahaya.

Selain itu dapat juga menentukan tindakan penanganan dini apabila ditemukan adanya kanker.

Apabila dapat dideteksi lebih awal maka dapat dokter juga dapat melakukan perawatan yang tepat.

Untuk bisa deteksi dini kanker, umumnya bisa dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan seperti rumah sakit.

Namun rupanya banyak orang yang belum mengetahui prosedur yang dilakukan.

Termasuk apakah pemeriksaan ini dikenakan biaya atau bisa gratis?

Pentingnya Deteksi Dini Kanker

Seluruh masyarakat dianjurkan untuk melakukan deteksi dini atau skrining kesehatan secara berkala.

Hal ini untuk meningkatkan kesempatan seseorang supaya tidak terkena kanker.

Dengan demikian, biaya perawatan, tingkat keparahan, kecacatan, bahkan kematian bisa dikendalikan.

Baca Juga: Pemeriksaan dan Deteksi Dini Kanker di Puskesmas, Apakah Bisa dengan BPJS Kesehatan?

Sementara yang banyak terjadi saat ini adalah, orang-orang sering baru memeriksakan diri setelah kanker sudah berkembang lama.

Akibatnya banyak dari mereka tidak mendapatkan penanganan yang optimal.

Ada banyak alasan mengapa hal ini bisa terjadi.

Penyebanya bisa karena masyarakat takut untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Lantaran khawatir menghabiskan biaya yang besar.

Kemudian, adanya keterbatasan peralatan sehingga belum banyak fasilitas kesehatan.

Terutama di daerah yang mampu melakukan skrining kanker.

Selain kedua faktor tersebut, kurangnya tenaga kesehatan yang berkompeten juga turut menjadi penyebabnya.

Apakah Deteksi Dini Kanker di Rumah Sakit Bisa Gratis?

Apabila Moms masih bertanya-tanya apakah deteksi dini kanker menghabiskan banyak biaya, maka hal ini tidaklah benar.

Dilansir dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin menyebutkan bahwa aat ini skrining kanker sudah ditanggung BPJS Kesehatan.

Sehingga masyarakat bisa memanfaatkannya secara gratis di fasilitas pelayanan kesehatan.

Baca Juga: Adakah Skrining Kanker Anak di Bidan? Berikut Prosedur dan Persyaratannya

“Misalnya untuk kanker kolorektoral, sekarang untuk laki-laki usia diatas 50 tahun sudah bisa melakukan deteksi dini gratis di fasyankes,” kata Menkes.

Kemudian dari segi peralatan medis, Kemenkes berupaya memenuhinya berdasarkan jenis kanker yang paling banyak diderita masyarakat.

Menkes membeberkan bahwa saat ini Kemenkes berupaya memenuhi alat deteksi dini untuk penanganan kanker pada wanita, pria maupun anak.

Diantaranya ada mammografi dan USG di 514 kabupaten/kota untuk deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada perempuan.

Pemenuhan CT Scan di 514 kabupaten/kota untuk deteksi dini kanker kolorektoral pada laki-laki. Serta pemenuhan 10.000 hematoanalyser untuk mendeteksi kelainan darah putih pada anak-anak.

“Kanker payudara paling banyak diderita perempuan, kita sudah memasang 6000 USG, mudah-mudahan 10.000 USG bisa kita penuhi tahun ini. Kedua ada serviks, kita sudah wajibkan vaksinasi HPV. Testingnya nanti kita geser dari tes IVA dan papsmear ke HPV DNA, ini untuk pencegahan,” jelas Menkes.

Adapun prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan kanker terbagi dalam beberapa tindakan. Berikut beberapa di antaranya:

- Tes pencitraan dilakukan dengan menggunakan sinar X, gelombang suara, magnet, dan radioaktif.

Tes pencitraan bisa dilakukan dengan banyak cara seperti, computed tomography atau CT scan, magnetic resonance imaging (MRI), rontgen (pemeriksaan X-ray), USG dan pemindaian nuklir.

- Kemudian ada prosedur endoskopi. Prosedur ini pun memiliki banyak jenisnya, mulai dari bronkoskopi, kolonoskopi, laparoskopi, dan sistoskopi.

- Serta pemeriksaan dengan cara biopsi di mana tindakan mengangkat jaringan dalam tubuh untuk dijadikan sampel laboratorium.

Baca Juga: Cegah Risiko Kanker Sejak Dini, Berikut Jadwal Imunisasi Anak di Posyandu yang Harus Diikuti