Waktu Terbaik Berhubungan Intim Saat Bulan Puasa Ramadan Agar Tidak Mengurangi Pahala Puasa

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 28 Februari 2023 | 20:00 WIB
Kapan waktu tepat berhubungan intim selama bulan puasa Ramadan? (Freepik)

Nakita.id - Sebentar lagi, umat Muslim akan menyambut bulan Ramadan.

Yang mana selama 1 bulan lamanya, umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa wajib.

Tetapi tentu bagi suami istri hal ini membuat kuantitas berhubungan intimnya berkurang.

Tetapi, bagaimana sebenarnya hukum berhubungan intim saat bulan puasa atau bulan Ramadan?

Melansir Kompas.com, Kamis (30/4/2020), Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Solo, Musta'in Ahmad menjelaskan, berhubungan badan antara suami dan istri saat bulan Ramadan, tidak akan membatalkan puasa.

Namun, hal itu berlaku bila hubungan badan yang dilakukan pasutri itu dilakukan pada malam hari sebelum waktu shalat subuh tiba.

Apabila berhubungan badan dilakukan pada siang hari ketika masih dalam keadaan berpuasa, ia menegaskan praktis membatalkan puasa.

"Bila dilakukan siang hari (berhubungan badan), ya, akan membatalkan puasanya," tegas Musta'in.

Ia menerangkan bahwa hal itu sudah diatur secara jelas di dalam Al Quran, yakni dalam Surat Al Baqarah ayat 187:

"Diperbolehkan bagi kalian pada malam hari (di bulan Ramadan) bercampur dengan istri-istri kalian."

Hal tersebut sama halnya jika karena tertidur lalu bermimpi sampai mengeluarkan sperma, maka tidak batal puasanya.

Baca Juga: Ide Menu Buka Puasa Hari Pertama Bulan Ramadan yang Simple Tapi Enak!

Hal itu seperti penjelasan hadis berikut:

Aisyah dan Umi Salamah berkata: "Rasulullah di saat subuh dalam keadaan junub setelah bersetubuh, bukan karena mimpi, beliau tidak membatalkan puasanya dan tidak meng-qadha'nya." (HR Bukhari dan Muslim).

Namun, lain halnya jika melakukan hubungan badan di siang hari, tentu dapat batalkan puasa.

Hal ini juga sudah ada di dalam hadis dari riwayat Bukhari yang menerangkan soal larangan berhubungan badan di siang hari saat bulan Ramadan.

Telah datang seorang laki-laki kepada Nabi SAW, lalu ia berkata: "Celakalah saya, wahai Rasulullah."

Rasul bertanya: "Apa yang mencelakakan kamu?"

Laki-laki itu menjawab: "Saya telah mencampuri istri saya di siang hari di bulan Ramadan."

Lalu Rasul bertanya: "Apakah kamu mampu memerdekakan hamba (budak)?"

Laki-laki itu menjawab: "Tidak."

Rasul kemudian bertanya lagi: "Apakah kamu mampu berpuasa dua bulan terus-menerus?"

Laki-laki itu menjawab: "Tidak."

Baca Juga: Puasa Tetap Sah Meski Lupa Mandi Setelah Berhubungan Intim Saat Bulan Ramadan, Tapi Segera Lakukan Junub dengan Cara Seperti Ini

Rasul melanjutkan pertanyaan: "Apakah kamu mampu memberi makan 60 orang miskin?"

Laki-laki itu menjawab: "Tidak."

Laki-laki itu kemudian duduk. Kemudian datanglah seseorang kepada Nabi SAW membawa satu keranjang kurma.

Rasulullah bersabda: "Sedekahkan kurma ini."

Laki-laki itu bertanya: "Adakah (sedekah ini) harus diberikan kepada orang-orang yang lebih fakir daripada saya? Di sekitar sini tidak ada satu pun penghuni rumah yang lebih memerlukan korma itu daripada saya."

Lalu Rasulullah tertawa, sehingga kelihatan giginya sebelah dalam, kemudian berkata: "Pergilah dan berikanlah kurma itu kepada penghuni rumahnya untuk dimakan."

Sehingga dari hadis di atas, dapat diketahui bahwa ketika melakukan hubungan intim saat Ramadan karena disengaja, maka seseorang harus:

1. Jika mampu, memerdekakan seorang budak,

2. Jikalau tidak mampu, berpuasalah selama dua bulan terus-menerus,

3. Jika tidak mampu berpuasa, bersedekah untuk 60 orang miskin,

4. Jikalau tidak mampu juga, bersedekah menurut kemampuannya.

Baca Juga: Tak Perlu Panik Bila Lupa Mandi Setelah Berhubungan Intim Saat Bulan Ramadan, Ini Hukumnya dalam Islam