Kapan Waktu yang Tepat Hubungan Intim Saat Bulan Ramadan? Ini Penjelasan Lengkapnya

By Kirana Riyantika, Minggu, 12 Maret 2023 | 20:00 WIB
Penjelasan waktu yang tepat hubungan intim di bulan ramadan (Freepik/Standret)

Nakita.id - Tak terasa sebentar lagi seluruh umat muslim akan menyambut bulan yang paling ditunggu, yaitu bulan Ramadan.

Di bulan Ramadan, seluruh umat muslim yang mampu diwajibkan menjalani ibadah puasa.

Puasa dilakukan dengan menahan lapar dan haus dari adzan Subuh sampai adzan Maghrib.

Selain tidak makan dan minum, ada beberapa ketentuan lain dalam puasa.

Yaitu dilarang memasukkan benda ke 5 lubang tubuh.

Lubang yang dimaksud diantaranya mulut, hidung, telinga, kemaluan, dan anus.

Artinya, saat puasa dilarang melakukan hubungan intim.

Hubungan intim juga dilarang saat puasa karena saat berpuasa manusia diminta menjaga hawa nafsu.

Bukan hanya dari nafsu lapar dan haus tapi juga dari syahwat.

Lantas, kapan waktu yang tepat bagi suami istri melakukan hubungan badan di bulan Ramadan?

Melansir Kompas, ada waktu yang tepat untuk bercinta supaya tidak membatalkan puasa.

Baca Juga: Sudah Tahu Belum Moms, Ternyata 6 Hal Ini Diinginkan Dads Saat Hubungan Intim Loh, Apa Saja Ya?

Yaitu ketika hubungan intim dilakukan pada malam hari hingga sebelum adzan Subuh.

Hal tersebut sesuai dengan Q.S Al-Baqarah Ayat 187.

Q.S Al Baqarah ayat 187

Arti dari Q.S Al-Baqarah adalah sebagai berikut:

"Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa-apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi, jangan kamu campuri mereka ketika kamu beriktikaf di masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa."

Hal ini juga sudah ada di dalam hadis dari riwayat Bukhari yang menerangkan soal larangan berhubungan badan di siang hari saat bulan Ramadan.

Telah datang seorang laki-laki kepada Nabi SAW, lalu ia berkata: "Celakalah saya, wahai Rasulullah."

Rasul bertanya: "Apa yang mencelakakan kamu?"

Laki-laki itu menjawab: "Saya telah mencampuri istri saya di siang hari di bulan Ramadan."

Lalu Rasul bertanya: "Apakah kamu mampu memerdekakan hamba (budak)?"

Laki-laki itu menjawab: "Tidak."

Baca Juga: Efek Meningkatkan Gairah, Ini Cara Membuat Obat Kuat Oles dari Madu Bisa Gas Sampai Pagi

Rasul kemudian bertanya lagi: "Apakah kamu mampu berpuasa dua bulan terus-menerus?" Laki-laki itu menjawab: "Tidak."

Rasul melanjutkan pertanyaan: "Apakah kamu mampu memberi makan 60 orang miskin?".

Laki-laki itu menjawab: "Tidak." Laki-laki itu kemudian duduk. Kemudian datanglah seseorang kepada Nabi SAW membawa satu keranjang kurma.

Rasulullah bersabda: "Sedekahkan kurma ini."

Laki-laki itu bertanya: "Adakah (sedekah ini) harus diberikan kepada orang-orang yang lebih fakir daripada saya? Di sekitar sini tidak ada satu pun penghuni rumah yang lebih memerlukan korma itu daripada saya."

Lalu Rasulullah tertawa, sehingga kelihatan giginya sebelah dalam, kemudian berkata: "Pergilah dan berikanlah kurma itu kepada penghuni rumahnya untuk dimakan."

Dari hadis tersebut diketahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan ketika terlanjur berhubungan intim ketika siang hari di bulan Ramadan:

1. Memerdekakan seorang budak jika mampu.

2. Berpuasa selama 2 bulan terus menerus jika mampu.

3. Bersedekah untuk 60 orang miskin jika mampu.

4. Bersedekah menurut kemampuan jika ketiga hal di atas tidak mampu dilakukan.

Baca Juga: Penting untuk Pasutri, Bolehkah Melakukan Hubungan Intim Saat Keputihan? Ini Penjelasannya