Manakah Mainan Terbaik untuk Anak Balita? Berikut Daftar Pilihannya

By Syifa Amalia, Senin, 13 Maret 2023 | 17:15 WIB
Jenis mainan untuk anak balita dan usia pra sekolah. (Nakita.id/Adel)

Nakita.id – Memilih mainan untuk anak seringkali membingungkan bagi orangtua.

Mereka kesulitan untuk menemukan mana yang benar-benar tepat dan memberikan dampak baik pada tumbuh kembangnya.

Mainan merupakan aspek penting dalam perkembangan anak.

Namun, mainan tidak hanya sekadar memberikan hiburan bagi Si Kecil saja, lo Moms.

Banyak penelitian menunjukan penggunaan mainan dapat membantu anak-anak mempelajari banyak keterampilan berbeda yang mereka perlukan.

Mainan edukatif dapat membantu mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, mengembangkan imajinasi dan masih banyak lagi.

Lantas, manakah mainan terbaik untuk anak? Yuk, cari tahu selengkapnya berikut ini.

Mainan Terbaik untuk Anak Balita

Saat memilih mainan untuk balita dan anak prasekolah, ada beberapa hal yang harus dingat untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan hasil maksimal dari permainan mereka.

1. Blok Bangunan

Mainan klasik ini akan selalu menduduki peringkat atas dari daftar mainan untuk balita hingga anak prasekolah.

Blok bangunan ternyata menjadi alat belajar yang ampuh.

Blok belajar multi-warna yang ramah saku ini hadir dalam kotak berisi 50 buah hingga satu tas berisi lebih dari seratus dengan berbagai jenis varietas.

Baca Juga: Pentingnya Mengajak Si Kecil untuk Mendonasikan Mainan, Ini Manfaatnya

Beberapa dengan roda untuk menginspirasi anak-anak membuat kendaraan, yang lain dihiasi dengan huruf atau angka dan beberapa dengan jendela untuk membantu mereka membangun rumah.

Tujuan dari balok-balok ini bukan untuk mengembangkan keterampilan teknik anak.

2. Jig-Saw Puzzle Games

Teka-teki adalah cara sempurna untuk mengajarkan cara memperhatikan satu hal sampai selesai.

Teka-teki menciptakan rasa ingin tahu di antara anak untuk melihat hasil akhir setelah dipecahkan.

Alat pembelajaran ini hanya akan membantu ketika kita akan mengambil game puzzle yang sesuai dengan usia.

Jika terlalu keras atau di atas kelompok usia mereka mungkin mengundang ketidaksabaran dan membuat mereka frustasi.

15 hingga 25 buah teka-teki jigsaw sudah cukup untuk anak-anak prasekolah.

Teka-teki juga menantang karena membantu anak-anak menemukan yang paling cocok.

3. Menyortir dan Menumpuk Mainan

Meski tampaknya sederhana, namun ini salah satu yang paling penting dalam membantu perkembangan pembelajaran fisik dan mental awal anak-anak.

Berukuran sempurna untuk tangan mungil balita, menumpuk dan menyortir mainan warna-warni selalu menarik perhatian balita.

Mainan ini tersedia dalam berbagai bahan kayu atau plastik dan membantu anak-anak dalam menggabungkan angka, warna, dan bentuk.

Baca Juga: Daftar Mainan untuk Batita yang Baik untuk Perkembangan Kecerdasannya

Ini mengembangkan keterampilan motorik halus dan membantu mengkoordinasikan otot-otot tangan.

Kemudian, meningkatkan koordinasi tangan dan mata & persepsi spasial, membantu anak belajar tentang bentuk, gambar, pola, ukuran, angka.

Kegiatan multitasking ini juga mengajarkan mereka seni keseimbangan dan urutan.

4. Permainan Peran

Bermain pura-pura mendorong anak-anak untuk mengamati lingkungan mereka dengan tajam.

Permainan peran membantu anak mengatasi masalah atau kecemasan mereka.

Miniatur memasak atau set dokter menginspirasi anak-anak untuk menciptakan kembali aktivitas dapur atau kunjungan dokter dan memamerkan keterampilan pengamatan mereka.

Saat mereka memerankan kembali sebuah cerita sambil mengatur permainan mereka, anak-anak prasekolah ini mendapatkan pengalaman bagaimana berada di posisi orang lain.

Anak-anak prasekolah akan mengejutkan kita dengan mengulangi kalimat yang mereka dengar atau tindakan yang mereka saksikan.

Aktivitas ini membantu mengembangkan lobus frontal, bagian otak yang mengatur perilaku dan emosi.

Manfaat dari permainan ini adalah untuk meningkatkan memori dan memicu imajinasi mereka, belajar untuk melatih keterampilan hidup dan keterampilan sosial.

Serta, membantu dalam berpikir kreatif dan pemecahan masalah.

Baca Juga: Kapan Orangtua Bisa Membelikan Mainan Plastisin untuk Anak-anak?