10 Komplikasi Persalinan yang Bisa Membahayakan Ibu dan Janin

By Diah Puspita Ningrum, Jumat, 17 Maret 2023 | 07:30 WIB
10 Komplikasi saat persalinan (Nakita/naura)

Nakita.id - Kenali apa saja komplikasi saat persalinan yang bisa mengancam nyawa ibu dan janin.

Komplikasi persalinan merupakan kendala atau masalah yang bisa dialami oleh perempuan melahirkan.

Jika tidak dilakukan tindakan dengan cepat, kondisi komplikasi bisa membahayakan ibu dan janin.

Komplikasi sendiri bisa terjadi di semua proses persalinan yang berjalan.

Melansir dari laman Medical News Today, berikut adalah jenis komplikasi yang perlu diwaspadai ibu melahirkan.

Komplikasi Saat Melahirkan

1. Tidak mengalami kemajuan

Proses persalinan berkepanjangan merupakan masalah tidak adanya kemajuan saat melahirkan.

Sekitar 8% perempuan melahirkan mengalami hal ini dan penyebabnya bisa banyak hal.

American Pregnancy Association menjelaskan persalinan berkepanjangan bisa berlangsung sampai lebih dari 20 jam di kelahiran pertama.

Sementara untuk anak kedua dan setelahnya bisa lebih dari 14 jam.

2. Kesulitan atau stres pada janin

Kondisi ini menjelaskan bahwa janin di dalam kandungan tidak baik.

Penyebabnya sendiri bisa beragam mulai kurangnya oksigen, anemia hingga kurangnya air ketuban.

Baca Juga: Mulai Sekarang Harus Hati-hati Moms, Bayi Obesitas Bisa Terkena Komplikasi Ini Jika Disepelekan! 

Hal ini bisa dilihat dari detak jantung bayi yang tidak beraturan hingga gerakan janin.

3. Perinatal asphyxia

Ini merupakan kondisi di mana ibu gagal atau kesulitan bernapas saat proses persalinan.

Penyebabnya bisa karena level oksigen rendah, tinggi level karbondioksida hingga terlalu banyak asam di dalam darah.

4. Dystocia bahu

Kondisi ini terjadi ketika kepala anak sudah keluar dari vagina tapi bahunya masih tersangkut.

Ini bukan hal biasa terjadi, tapi lebih berisiko pada perempuan yang belum pernah melahirkan sebelumnya.

5. Pendarahan

Dalam kasus normal, perempuan kehilangan 500 ml darah saat persalinan normal.

Pendarahan terjadi setelah plasenta dikeluarkan, ini karena kontraksi rahim terlalu lemah dan tidak memberikan kompresi yang cukup.

6. Malposisi

Tidak semua bayi dalam kondisi baik untuk persalian normal.

Bayi dengan kepala di bawah merupakan posisi terbaik untuk persalinan normal, tapi tidak semua bayi bisa di posisi ini.

7. Placenta previa

Kondisi ini terjadi apabila plasenta bayi menghalangi jalan lahir.

Baca Juga: Gejala Lipoma, Penyebab dan Komplikasi yang Ditimbulkan, Hati-hati Lebih Berisiko Pada Orang Lanjut Usia

Biasanya komplikasi ini memerlukan operasi caesar sebagai solusinya.

8. Cephalopelvic disproportion

Ini merupakan komplikasi ketika kepala janin tidak bisa keluar dari panggul ibu hamil.

Komplikasi ini juga menyebabkan terjadinya persalinan sesar.

9. Pecah rahim

Jika seseorang pernah menjalani persalinan sesar, sangat kecil kemungkinan luka terbuka di operasi selanjutnya.

Jika ini terjadi, janin bisa dalam bahaya karena kekurangan oksigen.

Ibu melahirkan juga bisa mengalami pendarahan.

10. Persalinan kilat

Ini terjadi ketika persalinan terjadi terlalu cepat karena faktor:

- bayi terlalu kecil

- kontraksi rahim kuat

- riwayat lahir kilat

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Hamil Anggur dan Cara Terbaik Mengatasinya