Apakah Benar Jika Ibu Hamil Puasa Akan Menurunkan Berat Badan Janin?

By Diah Puspita Ningrum, Kamis, 23 Maret 2023 | 15:30 WIB
Benarkah ibu hamil berpuasa bisa menurunkan berat badan janin? (Freepik)

Nakita.id - Benarkan ibu hamil puasa bisa menyebabkan berat badan janin berkurang? Yuk simak penjelasannya!

Ibu hamil sering memiliki kekhawatiran mengenai puasa Ramadan.

Salah satunya karena puasa dianggap bisa berdampak pada kesehatan si Kecil.

Termasuk bisa menurunkan berat badan janin di dalam kandungan.

Penelitian menunjukkan kalau puasa saat hamil hanya menunjukkan sedikit dampak pada janin.

Hanya saja untuk ibu hamil, puasa bisa menyebabkan dehidrasi dan kurang nutrisi.

Melansir dari Baby Centre, berikut adalah hasil penelitian mengenai puasa dan kehamilan:

1. Puasa tidak membuat bayi lahir prematur

2. Puasa tidak menyebabkan bayi lahir dengan berat badan kurang

3. Ibu hamil kurang berenergi karena tidak mencukupi kebutuhan nutrisi selama puasa

4. Puasa di trimester kedua bisa menurunkan risiko diabetes gestasional

Baca Juga: Ketahui Manfaat dan Risiko Ibu Hamil Menjalankan Puasa Menurut Kedokteran 

Tanda Berat Badan Janin Normal

Pertambahan berat badan janin umumnya baru dihitung di pertengahan kehamilan sampai usia kehamilan 37 minggu.

Umumnya pertambahan berat badan janin bersifat linier.

Pada usia kehamilan 5 bulan, berat badannya berkisar 500 g; masuk usia kehamilan 7 bulan, berat badannya akan mencapai 1.000 g; kemudian menjadi 2.000 g dan 3.000 g saat usia kehamilan 8 bulan dan 9 bulan.

Bayi yang lahir cukup bulan, diharapkan berat lahirnya sekitar 2.500—4.000 g.

Selama pertambahan berat badannya normal dan tidak terlihat adanya kelainan, Moms wajib bersyukur, karena kondisi ini menunjukkan pertumbuhan janin baik.

Bila kurang, bisa dikejar untuk mencapai berat badan (BB) ideal hingga waktu kelahiran tiba.

Tapi asal jangan di atas 4.000 g karena sudah tergolong makrosomia (giant baby).

Dan juga berat badan jangan di bawah 2.500 g karena termasuk bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).

Bayi yang lahir prematur (belum cukup bulan) biasanya mengalami BBLR.

Pada kehamilan kembar, berat badan janin yang satu bisa saja sangat rendah karena kalah bersaing dengan janin yang lainnya.

Berat badan janin yang terlalu rendah (di bawah 2.500 g) bisa disebabkan oleh gangguan atau penyakit yang diidap ibu.

Baca Juga: Tips untuk Ibu Hamil yang Ingin Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan

Sebut saja hipertensi, malaria kronik, preeklamsia, anemia, atau bisa juga karena asupan nutrisi ibu sangat kurang yang turut memengaruhi berat badan janin.

Hipertensi dalam kehamilan mengakibatkan aliran darah dari ibu ke plasenta berkurang, sehingga nutrisi untuk bayi juga dapat berkurang.

Sementara jika berat badan janin berlebih (di atas 4.000 g) biasanya disebabkan oleh asupan nutrisi yang berlebih dari Moms, kehamilan lewat waktu, atau bisa juga lantaran Moms mengalami diabetes dalam kehamilan.

Moms bisa menaikkan berat badan janin dengan cara:

- diet seimbang

- konsumsi kacang-kacangan

- konsumsi vitamin kehamilan

- istirahat cukup

- menjaga kesehatan emosional

Baca Juga: Moms Perlu Perhatikan, Kondisi Ibu Hamil Seperti Ini Dianjurkan Tidak Berpuasa