Nakita.id - Moms mungkin bertanya-tanya apa efek KB suntik yang bisa dirasakan oleh Moms?
KB suntik menjadi salah satu pilihan untuk mencegah kehamilan.
Tingkat keberhasilan KB suntik sangat tinggi yakni 99%.
Cara kerja KB suntik adalah dengan merilis hormon progesteron ke dalam tubuh.
Moms bisa memilih menggunakan KB suntik 1 bulan atau KB suntik 3 bulan.
KB suntik ini sangat cocok untuk Moms yang kesulitan mengonsumsi pil setiap hari.
Hanya saja, ada sejumlah efek samping yang mungkin akan dirasakan oleh Moms.
Efek Samping KB Suntik
Dikutip dari laman Kemenkes, KB suntik bisa menyebabkan efek samping, seperti:
1. Gangguan Menstruasi
Moms perlu tahu jika melakukan KB suntik bisa mengganggu menstruasi.
Seperti terjadinya perubahan siklus menstruasi yang berbeda dari sebelumnya.
Baca Juga: Aman Atau Tidak KB Suntik untuk Ibu Menyusui? Satu Jenis KB Suntik Ini yang Aman
Moms mungkin mengalami periode menstruasi yang lebih singkat atau lebih panjang.
Selain itu, volume darah yang dikeluarkan saat menstruasi bisa lebih banyak atau sedikit.
Sebagaian perempuan bahkan tidak mengalami menstruasi sama sekali selama masa KB.
2. Tidak Praktis
Meski KB suntik memiliki efektivitas tinggi, tapi pemakaian KB suntik terbilang tidak praktis.
Ini karena Moms harus bolak-balik mengunjungi fasilitas kesehatan untuk melakukan penyuntikan ulang.
Apalagi untuk Moms yang menggunakan KB suntik 1 bulan.
Pemakaian kontrasepsi ini juga tidak bisa dihentikan sewaktu-waktu.
Pasalnya, KB suntik harus menunggu hingga masa efektif hormon habis.
3. Masalah Berat Badan
Moms yang menggunakan KB suntik biasanya akan mengalami masalah berat badan.
Ini karena hormon yang dimasukkan ke tubuh bisa menambah nafsu makan.
Alhasil, berat badan Moms akan bertambah jika nafsu makan tidak dikendalikan dengan baik.
4. Penularan Penyakit
Pemakaian KB suntik sangat rawan terhadap penulara penyakit.
Sebut saja HIV/AIDS, hepatitis B hingga infeksi menular seksual.
5. Gangguan Kesuburan
Moms yang menggunakan KB suntik bisa mengalami maasalah kesuburan.
Ini karena hormon bisa menghambat proses kesuburan kembali jika Moms ingin merencanakan kehamilan.