Contoh Kalimat Fakta dan Opini Teks Editorial, Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka

By Amallia Putri, Senin, 3 April 2023 | 16:44 WIB
Teks editorial beserta kalimat fakta dan opininya, materi Bahasa Indonesia kelas 12 (Pixabay.com/Niek Verlaan)

Nakita.id - Yuk, ketahui beberapa contoh kalimat fakta dan opini yang ada pada teks editorial.

Apakah kalian sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan teks editorial?

Melansir dari Gramedia.com, teks editorial atau tajuk rencana secara umum dapat dipahami sebagai sebuah ulasan pokok dan menyeluruh dari seorang penulis tentang suatu isu tertentu yang sedang hangat di masyarakat.

Teks editorial sendiri biasanya memuat pendapat pribadi dari redaksi terhadap suatu masalah secara aktual.

Beberapa isu yang bisa diangkat, yaitu seperti masalah tentang politik hingga permasalahan terkait sosial dan ekonomi suatu masyarakat. 

Dalam teks editorial terdiri dari dua macam teks, yaitu opini dan fakta.

Agar lebih mudah memahaminya, yuk, simak contoh teks editorial yang satu ini dan pembahasannya.

Contoh Teks Editorial dan Pembahasannya

Berpulangnya Pahlawan Kemanusiaan

Jumlah tenaga medis yang meninggal selama menangani Covid-19 terus bertambah. Mereka bekerja keras melawan pandemi, mengesampingkan kepentingan pribadi demi kemanusiaan.

Kematian tenaga medis tersebut berkaitan dengan kebijakan pemerintah dan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Terhitung per Kamis 15 Oktober 2020, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat ada total 136 dokter meninggal akibat Covid-19. Terdiri dari 71 dokter umum, 63 dokter spesialis, dan dua dokter residen. Tersebar dari 18 wilayah provinsi dan 66 wilayah kota/kabupaten.

Baca Juga: Kunci Jawaban Latihan Teks Editorial Halaman 88-89 Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka

Padahal tenaga medis yang menangani tidak hanya dokter saja. Ada perawat dan bagian-bagian lain yang menjadi satu kesatuan tim medis. Hingga 10 November 2020, tercatat 323 tenaga medis meninggal.

Tenaga medis merupakan aset negara. Bila nyawa tenaga medis terus berkurang, maka penanganan pandemi akan semakin sulit. Terlepas dari angka-angka, setiap nyawa yang hilang tidak dapat tergantikan oleh keluarga yang ditinggalkan.

Jumlah kematian tenaga medis yang terus meningkat, indikasi bahwa pemerintah dan masyarakat kurang berempati pada perjuangan mereka. Bila kebijakan tidak dibenahi, serta kepatuhan masyarakat terus menurun, berapa banyak lagi tenaga medis yang harus gugur.

Kalimat fakta:

Fakta dalam contoh di atas terdapat dalam data-data yang diambil dari IDI, yang terdapat dalam paragraf ketiga.

Kalimat opini:

Sementara opini dalam editorial tersebut terdapat dalam kalimat di paragraf akhir, yaitu "Jumlah kematian tenaga medis yang terus meningkat, indikasi bahwa pemerintah dan masyarakat kurang berempati pada perjuangan mereka".

Kalimat tersebut merupakan pandangan pribadi dari penulis editorial.

Itulah tadi contoh dari kalimat opini dan fakta yang ada di dalam teks editorial.

Cara Membuat dan Menyusun Teks Editorial

Apakah kalian sudah mengetahui cara untuk membuat teks editorial?

Tak ada salahnya untuk mempelajarinya sekarang. Siapa tahu, kalian bisa mengirimkannya ke media massa dan dimuat. Tentu ini akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.

Baca Juga: Mengevaluasi Informasi Fakta dan Opini, Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Ini dia beberapa tips untuk membuat teks editorial melansir dari Gramedia.com:

1. Kamu dapat memilih topik yang baru dan sedang hangat serta menarik untuk para pembaca.

Sebuah tema yang menarik akan disukai banyak pembaca.

Hal ini tentu saja disebabkan pembaca yang selalu ingin mengetahui sebuah kabar atau informasi terbaru.

2. Kamu dapat melakukan pengumpulan data untuk mendukung pendapat.

Data yang digunakan biasanya memiliki bentuk dari beberapa fakta yang berhubungan dengan tema sehingga dapat mendukung argumen atau pendapat yang sudah dibuat.

3. Kamu dapat menyesuaikan tema dengan pembaca.

Seorang penulis teks editorial pada dasarnya harus memiliki kepekaan terhadap bahasa, fakta dan pendapat yang digunakan.

Penulis perlu memahami apa yang dibutuhkan bagi para pembaca.

4. Kamu dapat melakukan penyuntingan pada teks editorial. Penyuntingan sendiri merupakan tahap terakhir sebelum membagikannya kepada para pembaca.

Dengan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, teks editorial akan siap untuk dibaca para pembaca.

Baca Juga: Mengungkapkan Opini dalam Bentuk Artikel, Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka