Ujung Tombak Pencegahan Stunting, Jenis Layanan Posyandu yang Diberikan

By Diah Puspita Ningrum, Selasa, 11 April 2023 | 12:30 WIB
Posyandu untuk mencegah stunting (Nakita.id/Adel)

Nakita.id - Ketahui apa saja layanan posyandu untuk cegah stunting pada balita dan anak.

Ibu hamil, bayi dan balita dianjurkan untuk rutin datang ke posyandu setiap bulan.

Pentingnya datang ke posyandu ini tidak lepas dari fungsinya yang bisa mencegah stunting.

Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kurang gizi dalam waktu yang lama.

Alhasil, anak lebih pendek atau perawakannya lebih kecil dari anak seusianya.

Ditambah, anak akan mengalami keterlambatan dalam berpikir yang disebabkan asupan makan tidak sesuai.

Posyandu memiliki peran yang penting dalam pencegahan stunting di Indonesia.

Khususnya upaya pencegahan stunting pada bayi dan balita melalui pemantauan perkembangan bayi.

Ini dilakukan dengan pengisian KMS atau kartu menuju sehat selama satu bulan sekali.

Balita yang mengalami masalah pertumbuhan bisa dideteksi sejak dini.

Sehingga tidak jatuh pada permasalahan pertumbuhan kronis atau stunting.

Baca Juga: Perbedaan Imunisasi di Posyandu, Puskesmas dan di Rumah Sakit 

Posyandu untuk Mencegah Stunting

Melansir dari laman Kemenkes, posyandu memiliki program untuk memberantas stunting. Nah, berikut adalah program pencegahan stunting oleh posyandu:

1. Penimbangan bayi dan balita

2. Pengkuran tinggi dan lingkar kepala bayi dan balita

3. Pemantauan melalui KMS (Kartu Menuju Sehat)

4. Pemberian kapsul vitamin A

5. Pemberian makan bayi, balita dan ibu hamil

6. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

7. Pendidikan gizi

8. Tablet tambah darah untuk mencegah anemia

9. Imunisasi

10. Penyuluhan kelas ibu hamil

Baca Juga: Sederet Jenis Program Posyandu Remaja dan Jadwal Terbaru Tahun 2023

Ciri-ciri Stunting

- Anak tidak tumbuh dengan kecepatan normal sesuai usianya.

- Pertumbuhan gigi terhambat.

- Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya.

- Kemampuan fokus dan memori belajarnya dibawah rata-rata.

- Gangguan konsentrasi bisa berpengaruh pada cara berkomunikasi.

- Usia 8 – 10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya.

- Berat badan balita tidak naik bahkan cenderung menurun karena malnutrisi.

- Perkembangan tubuh anak terhambat, seperti telat menarche (menstruasi pertama anak perempuan).

· Anak mudah terserang berbagai penyakit infeksi.

Baca Juga: Konseling di Posyandu Remaja, Apa Kegiatan Lain yang Didapatkan?