Menganalisis Kaidah Kebahasaan Teks Editorial, Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka

By Amallia Putri, Selasa, 11 April 2023 | 15:45 WIB
Teks editorial dalam Bahasa Indonesia, materi Kurikulum Merdeka kelas XII (Freepik.com)

Nakita.id - Yuk, ketahui kaidah kebahasaan dari teks editorial yang ada dalam materi Bahasa Indonesia untuk kelas 12.

Apakah kalian sudah mempelajari soal teks editorial? Kalian bisa menemukan teks editorial di berbagai media massa.

Teks editorial sering disebut sebagai tajuk rencana secara umum dapat dipahami sebagai sebuah ulasan pokok dan menyeluruh dari seorang penulis tentang suatu isu tertentu yang sedang hangat di masyarakat.

Teks editorial sendiri biasanya memuat pendapat pribadi dari redaksi terhadap suatu masalah secara aktual.

Beberapa isu ke dalam tulisan editorial yang bisa diangkat yaitu seperti masalah tentang politik hingga permasalahan terkait sosial dan ekonomi suatu masyarakat.

Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

Melansir dari Gramedia.com, ada beberapa kaidah kebahasaan di dalam sebuah teks editorial, di antaranya:

1. Adverbia

Kaidah kebahasaan teks editorial yang pertama adalah adverbia atau sering disebut juga dengan kata keterangan.

Kata keterangan yang ditulis dengan jelas akan membuat pembaca lebih mudah dalam memahami teks editorial.

Salah satu jenis adverbia yang biasanya muncul pada teks editorial yaitu adverbia frekuentatif.

Adverbia frekuentatif bisa dipahami sebagai keterangan yang menggambarkan makna berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia itu.

Adverbia sendiri biasa digunakan untuk menjelaskan keterangan kapan kejadian terjadi, lokasi kejadian, dan keterangan lainnya.

Baca Juga: Lengkap Penjelasan Beberapa Jenis Hikayat, Materi Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Beberapa contoh adverbia, yaitu seperti kata-kata selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, jarang, sebagian besar waktu.

2. Konjungsi

Konjungsi bisa diartikan sebagai kata penghubung. Konjungsi sering kali digunakan pada konjungsi antarkalimat.

Hal ini tentu saja dilakukan agar argumentasi dalam teks editorial menjadi lebih kuat dan lebih mudah ketika dibaca.

Beberapa contoh konjungsi yang diperlukan untuk memperkuat argumentasi, yaitu seperti bahkan, selain itu, padahal, malahan, sesungguhnya, dan lain sebagainya.

3. Verba material

Verba material merupakan kata kerja berimbuhan yang digunakan untuk menunjukkan perbuatan atau tindakan fisik pada peristiwa tertentu.

Beberapa contoh verba material yaitu, membaca, menulis, memukul, menghendaki, memasang, dan lain sebagainya.

Dalam teks editorial atau tajuk rencana, struktur dari kalimat verba material biasa memiliki bentuk seperti, Subjek + verba material + objek. 

4. Verba relasional

Verba relasional bisa dipahami sebagai salah satu jenis kata kerja yang mengacu pada hubungan intensitas (pengertian A adalah B), dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B).

5. Verba mental

Verba mental memiliki arti sebagai sebuah kata kerja yang menerapkan persepsi (melihat, merasa), afeksi (suka, khawatir) dan kognisi (berpikir,mengerti).

Struktur Teks Editorial

1. Pernyataan pendapat (tesis)

Sesuai dengan namanya, bagian pertama dari struktur teks editorial ini memuat tentang sudut pandang dari penulis terhadap suatu isu atau masalah yang sedang hangat di masyarakat.

Pernyataan pendapat atau tesis sendiri memiliki tujuan sebagai pengenalan awal dari suatu topik yang akan diangkat pada teks editorial atau tajuk rencana.

Baca Juga: Info Lengkap Daftar Alamat Puskesmas di Cianjur yang Bisa Dijangkau

Bagian ini bisa dikatakan memiliki bentuk pernyataan atau teori sehingga akan diperkuat oleh bagian selanjutnya, yakni argumentasi.

2. Argumentasi

Bagian selanjutnya dari struktur teks editorial yaitu argumentasi.

Pada bagian ini, penulis atau redaksi mulai memasukkan opini atau pendapat terkait isu yang diangkat.

Sebuah pernyataan pendapat bisa kuat apabila dilengkapi dengan alasan atau bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.

Beberapa alasan atau bukti bisa disampaikan, mulai dari pernyataan umum, data hasil penelitian, pernyataan para ahli, hingga fakta-fakta yang dapat dipercaya.

3. Penegasan Ulang Pendapat /Reiteration

Bagian penutup dari teks editorial atau tajuk rencana adalah penegasan ulang pendapat.

Reiteration sendiri dapat dipahami sebagai bagian teks yang memuat tentang penguatan kembali terhadap pendapat yang disertai oleh berbagai fakta dalam bagian sebelumnya, yakni argumentasi.

Itulah tadi beberapa hal yang perlu kalian ketahui soal teks editorial.

Sekarang, coba cari salah satu teks editorial yang ada di media massa. Boleh media online, koran, majalah atau yang lainnya.

Setelah itu, coba identifikasi kaidah kebahasaannya.

Selamat belajar.

Baca Juga: Menganalisis Struktur Teks Editorial, Materi Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum Merdeka