Penyebab Eklamsia pada Ibu Hamil dan Cara Mencegahnya Agar Tak Mengancam Nyawa

By Diah Puspita Ningrum, Kamis, 13 April 2023 | 10:30 WIB
Penyebab eklamsia pada ibu hamil (Pexels/Pavel Danilyuk)

Nakita.id - Kenali penyebab eklamsia pada ibu hamil yang bisa mengancam nyawa bumil dan bayi.

Moms mungkin sudah pernah mendengar soal eklamsia.

Eklamsia merupakan kondisi yang terjadi lantaran preeklamsia tidak teratasi.

Alhasil ini dapat menyebabkan ibu hamil mengalami koma bahkan meninggal dunia.

Apa Penyebab Eklamsia

Melansir dari Healthline, eklamsia biasanya diawali oleh preeklamsia.

Kondisi ini ditandari tekanan darah tinggi yang berulang selama kehamilan.

Penelitian juga menemukan protein dalam urine ketika kasus preeklamsia terjadi.

Jika terus memburuk, ini bisa berdampak pada otak, menyebabkan kejang dan eklamsia.

Sampai saat ini penyebab preeklamsia belum diketahui secara pasti.

Tapi penelitian menunjukkan kondisi ini muncul karena adanya formasi dan fungsi plasenta yang berjalan tidak normal.

Meski penyebabnya tidak diketahui secara pasti, ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi meningkatkan risiko preeklamsia.

Baca Juga: 8 Manfaat Makan Alpukat Saat Hamil, Mulai dari Mengobati Anemia hingga Turunkan Risiko Preeklamsia 

- Masalah pembuluh darah

- Sistem saraf dan otak

- Pola makan

- Genetik

Siapa yang Berisiko Mengalami Eklamsia?

Jika Moms pernah atau sedang mengalami preeklamsia, kalian berisiko eklamsia.

Faktor yang meningkatkan risiko eklamsia selama kehamilan antara lain:

- gestasional atau hipertensi kronis

- usia di atas 35 tahun atau di bawah 20 tahun

- hamil anak kembar dan kehamilan pertama

- punya diabetes

- masalah ginjal

 Baca Juga: Beberapa Mitos vs Fakta Kehamilan Terkait Preeklamsia pada Ibu Hamil Ini Sudah Dijawab oleh Dokter Obgyn, Jangan Sampai Moms Lewatkan yang Satu Ini!

Pencegahan dan Penanganan Eklamsia

Bila tanda-tanda preeklamsia sudah diketahui, tindakan dapat segera dilakukan untuk mencegah eklamsia.

Ibu hamil harus waspada dengan tanda-tanda preeklamsia yang muncul.

Namun bila sudah terjadi eklamsia, pasien harus dirawat di rumah sakit.

Dokter akan memberikan obat serta penanganan yang tepat.

Pasien dirawat dalam kamar isolasi yang tenang.

Tekanan darah, nadi, dan pernapasan dicatat tiap 30 menit.

Bila kejang dan kondisi lainnya sudah teratasi, akan segera dilakukan persalinan dengan cara yang aman.

Baca Juga: Tangan Bengkak saat Hamil Bisa Jadi Tanda Gejala Preeklamsia, Segera Periksa ke Dokter Bila Alami Ciri-ciri Seperti Ini