Dengan Rekosistem, Sampah Tak Hanya Jadi Sumber Limbah tapi Datangkan Manfaat ini

By Saeful Imam, Kamis, 20 April 2023 | 14:10 WIB
Dengan rekosistem sampah dapat diolah menjadi barang yang bermanfaat ()

Nakita.id - Sampah menjadi sumber limbah dari manusia yang perlu dikelola dengan baik.

Bila tidak, sampah dapat mendatangkan dampak buruk, termasuk pencemaran lingkungan. 

Salah satu pengelolaan sampah yang efektif adalah dengan rekosistem.

Rekosistem sampah merujuk pada sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang terlibat dalam pengelolaan sampah, termasuk pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan sampah.

Rekosistem sampah biasanya melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat, yang bekerja sama untuk mengelola sampah dengan cara yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Selain itu, rekosistem sampah juga melibatkan aspek-aspek seperti pengurangan sampah di sumber, pengelolaan sampah berbahaya dan beracun, serta kampanye edukasi dan kesadaran masyarakat untuk mengurangi pembuangan sampah sembarangan dan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Rekosistem sampah yang baik biasanya didasarkan pada pendekatan yang berbasis pada hierarki pengelolaan sampah, yaitu mengurangi, mendaur ulang, dan menggunakan teknologi pengolahan yang ramah lingkungan sebagai prioritas, dengan tujuan untuk mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, serta memanfaatkan sampah sebagai sumber daya yang berharga.

Berkaitan dengan hal ini, bekerjasama dengan Rekosistem dan Pemkot Surabaya untuk membangun fasilitas Waste Station, di bulan Ramadhan ini PT AJINOMOTO INDONESIA (Ajinomoto) bersama dengan Rekosistem dan pemerintah Kecamatan Benowo mengadakan acara lanjutan bertajuk “Ngabuburit Ramah Lingkungan Bersama Ajinomoto”.

Dalam kegiatan kali ini turut hadir Yudho Koesbandryo, Direktur – PT AJINOMOTO INDONESIA, yang menjelaskan perihal komitmen Ajinomoto dalam menjaga keasrian bumi pertiwi. 

“Menjalani usia yang lebih dari setengah abad PT AJINOMOTO INDONESIA (Ajinomoto) terus menguatkan komitmen untuk mendampingi masyarakat Indonesia dalam memberikan yang terbaik dengan terus berpegang teguh pada nilai Ajinomoto Shared Value (ASV) yang berfokus pada pilar: health and wellbeing, food resources, dan global sustainability.

Melalui slogan global kami “Eat Well, Live Well”, Ajinomoto terus memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kualitas hidup sehat masyarakat Indonesia sekaligus melangkah ke arah bisnis berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Baca Juga: Jangan Biarkan Tempat Sampah Basah, Ini Cara Menghilangkan Bau dari Tempat Sampah

Citra sebagai perusahaan yang peduli akan masalah kesehatan dan lingkungan di Indonesia juga diproyeksikan melalui beberapa inisiatif yang dilakukan oleh Health Provider Ajinomoto yang merupakan sebutan untuk para karyawan Ajinomoto. 

Acara hari ini merupakan bentuk nyata partisipasi kami sebagai Health Provider dalam menjaga kelestarian bumi Indonesia”, ujar Yudho.

Sebagai salah satu bentuk kepedulian akan masalah sampah plastik yang jumlahnya setiap tahun kian bertambah, Ajinomoto Indonesia menghadirkan Ajinomoto paper packaging yang membantu mengurangi penggunaan bahan plastik untuk kemasannya hingga 30%.

Rekosistem dalam pengelolaan sampah

Inisitiatif tersebut juga diperkenalkan Hesty Sikadewi, Sauce & Seasoning Manager - PT AJINOMOTO INDONESIA kepada 400 masyarakat Benowo yang hadir di acara hari ini.

“Menyoroti masalah sampah plastik, salah satu produk kami: MSG AJI-NO-MOTO® yang lekat dengan keseharian keluarga Indonesia, ikut berkontribusi mengatasi sampah plastik dengan mengurangi hingga 30% (tiga puluh persen) penggunaan material plastik pada kemasan.

Selain itu untuk produk  Masako kami juga mengurangi material plastik pada header dan kemasan luar,” ujar Hesty.

Hari ini Rekosistem dan Ajinomoto juga membagikan informasi bagaimana sampah bukan hanya sebagai limbah atau barang buangan saja, tapi juga dapat dirubah menjadi barang yang mendatangkan “cuan”.

Selain itu, Rekosistem juga memberikan informasi bagaimana cara mengelola sampah rumah tangga melalui pengelolaan kompos yang mudah dipraktekan dalam keseharian.

Menurut Joshua Valentino – COO & Co-Founder Rekosistem, persoalan sampah kemasan masih menjadi masalah pelik di Indonesia dan bahkan semakin bertambah, Rekosistem hadir untuk menerapkan ekosistem berkelanjutan melalui jasa pengelolaan sampah dengan berfokus pada pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah.

Rekosistem untuk pengelolaan sampah

"Salah satu cara yang dilakukan oleh Rekosistem adalah dengan menyediakan akses daur ulang sampah dengan membangun waste station sehingga masyarakat dapat mendaur ulang sampah anorganik rumah tangganya dengan mudah.

Masyarakat bisa melakukan penyetoran melalui aplikasi, dengan terlebih dahulu memilah, membersihkan, dan mengemas sampah daur ulangnya.

Baca Juga: Ajari Anak Kelola Sampah Sejak Dini, ini yang Perlu Ditanamkan Agar Makin Cinta Lingkungan

Dengan melakukan penyetoran ini, masyarakat dapat dengan mudah ubah sampah jadi cuan," ungkap Joshua. “Selain sampah anorganik, saya yakin teman-teman dalam skala rumah tangga menghasilkan sampah organik.

Oleh karena itu pada kesempatan kali ini, kami juga ingin sharing praktik mengkompos sampah (organik) rumah tangga.

Pastinya hal ini akan sangat bermanfaat bagi teman-teman semua,” lanjutnya.

Baca Juga: Kegiatan yang Mencerminkan Proses dan Mendukung Prinsip Kimia Hijau