Jawaban Soal Ide Pendiri Bangsa tentang Dasar Negara PKN Kelas X SMA Kurikulum Merdeka Halaman 26-27 

By Ratnaningtyas Winahyu, Senin, 22 Mei 2023 | 08:00 WIB
Jawaban soal Uji Pemahaman halaman 26-27 PKN kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka (Freepik.com)

Nakita.id – Pada artikel Kurikulum Merdeka sebelumnya, kita telah membahas tuntas materi unit 1 tentang ide pendiri bangsa tentang dasar negara.

Untuk menguji pemahaman tentang materi ini, yuk kita kerjakan soal latihannya di halaman 26-27 buku PKN kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka.

Berikut ini penjelasannya!

Uji Pemahaman

1. Bagaimana pandangan Mohammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno terhadap negara merdeka? Apa perbedaannya?

Jawaban:

BPUPKI yang diketuai oleh K.R.T Radjiman Widyodiningrat melaksanakan dua kali persidangan sebagai upaya untuk mempersiapkan Indonesia merdeka. Persidangan pertama membahas mengenai dasar negara Indonesia Merdeka.

Tiga tokoh yang memberikan ide itu adalah Moh. Yamin, Supomo, dan Sukarno. Diawali Moh. Yamin, ia berpandangan bahwa konsep untuk Indonesia merdeka yaitu:

1) Peri Kebangsaan

2) Peri Kemanusiaan

3) Peri Ketuhanan

Baca Juga: Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Materi PKN Kelas X SMA Kurikulum Merdeka

4) Peri Kerakyatan

5) Kesejahteraan rakyat

Selanjutnya padangan Supomo, ia mengemukakan pendapat mengenai konsep Indonesia merdeka yaitu:

1) Persatuan

2) Kekeluargaan

3) Keseimbangan lahir dan batin

4) Musyawarah

5) Keadilan rakyat

Yang terakhir pandangan Sukarno, yaitu:

1) Kebangsaan Indonesia atau Nasionalisme

2) Peri Kemanusiaan (Internasionalisme)

Baca Juga: Rangkuman Ide Pendiri Bangsa tentang Dasar Negara, Unit 1 PKN Kelas X SMA Kurikulum Merdeka

3) Mufakat atau demokrasi

4) Kesejahteraan Sosial

5) Ketuhanan yang Maha Esa

Tiga pendapat tokoh semua berbeda, Moh. Yamin menekankan pada azas dan dasar negara, Supomo menekankan pada intgralistik, sedangkan Sukarno menekankan pada nasionalisme.

2. Menurut kalian, apa yang menjadi kesamaan pemikiran dari pendiri bangsa terhadap pengertian negara merdeka?

Jawaban:

Sebuah kesamaan dalam pemikiran para pendiri bangsa mengenai pengertian dari negara merdeka yaitu sebuah negara yang di mana pemerintahannya tersebut telah diatur oleh bangsanya sendiri tanpa adanya intervensi dari negara lain.

3. Jelaskan makna dari negara merdeka menurut pandangan kalian sendiri?

Jawaban:

Merdeka yang memiliki arti sebagai "bebas" dari suatu paksaan ataupun kendali yang dilakukan oleh negara lain.

Indonesia merupakan negara yang merdeka dengan perjuangan dalam mengusir para penjajah.

Baca Juga: Pembentukan Piagam Jakarta, Materi Bab 1 PKN Kelas X SMA Kurikulum Merdeka

Dan karena sudah merdeka, bangsa Indonesia telah terbebas dari penjajahan yang pernah terjadi sebelumnya.

4. Bagaimana memaknai proses perancangan dan isi dari rumusan dasar negara yang bernama Mukadimah Hukum Dasar atau yang juga dikenal Piagam Jakarta?

Jawaban:

Dalam memaknai proses perancangan dan isi dari rumusan dasar negara yang bernama Mukadimah Hukum Dasar atau yang juga dikenal Piagam Jakarta adalah menurut Hatta, Indonesia sebagai negara kesatuan memiliki keragaman budaya dan agama beserta para pemeluknya.

Maka itu, seluruh umat beragama di Indonesia sebaiknya merasa terwakili dalam rumusan dasar negara.

5. Apa pandangan para pendiri bangsa terkait isi Mukadimah, terutama frase “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”?

Jawaban:

Dalam Piagam Jakarta, terdapat rumusan sila pertama Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

Rumusan ini pada tanggal 18 Agustus 1945 berubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Kesepakatan ini terjadi setelah adanya lobi dari Bung Hatta kepada kelompok Islam yang digawangi Ki Bagus Hadikusumo karena ada utusan kelompok dari tokoh di Indonesia timur yang "mengancam" akan memisahkah diri dari Indonesia bila rumusan sila pertama dalam Piagam Jakarta tetap menggunakan frasa "kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".

Pada lobi yang berlangsung di sore hari pada 17 Agustus 1945 sempat terjadi kekhawatiran bila usaha itu akan mengalami kegagalan.

Semua tahu akan sikap keras Ki Bagus Hadikusumo yang menganggap rumusan di Piagam Jakarta sudah final dan merupakan jalan kompromi terbaik.

Baca Juga: Panitia Sembilan dan Mukadimah Dasar Negara, Materi Bab 1 PKN Kelas X SMA Kurikulum Merdeka

Namun, Hatta tak putus asa. Dia kemudian memilih Kasman Singodimedjo untuk melunakkan hati Ki Bagus Hadikusumo.

Penunjukan kepada Kasman dianggap paing tepat karena dia juga merupakan teman dekat dari Ki Bagus Hadikusumo.

Memang pada awalnya Ki Bagus Hadikusumo menolak, bahkan dia merasa dikhianati. Namun, dia kemudian berhasil dibujuk dengan mengingatkan adanya ancaman pemisahan diri dari beberapa tokoh wilayah Indonesia timur tersebut.

Akhirnya, dengan nada yang berat, kemudian Ki Bagus bisa menerimanya dengan memberikan syarat dialah yang menentukan rumusan sila pertama Pancasila setelah tujuh kalimat itu dihapus.

Ki Bagus tidak memilih kata "ketuhanan" saja, tetapi menambahkannya dengan "Yang Maha Esa" atau menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Pada kemudian hari, yakni 70 tahun kemudian, setelah melalui perjuangan yang alot dan berliku, pada 10 November 2015 kelapangan hati Ki Bagus Hadikusumo tersebut baru mendapat pengakuan yang setimpal dari negara dengan pemberian gelar sebagai pahlawan nasional kepadanya.

Dengan demikian, semua tahu akan sikap keras Ki Bagus Hadikusumo yang menganggap rumusan di Piagam Jakarta sudah final dan merupakan jalan kompromi terbaik.

Namun, Hatta tak putus asa. Dia kemudian memilih Kasman Singodimedjo untuk melunakkan hati Ki Bagus Hadikusumo.

Penunjukkan kepada Kasman dianggap paling tepat karena dia juga merupakan teman dekat dari Ki Bagus Hadikusumo.

Sikap-sikap para pendiri bangsa tetap terus melakukan lobi dengan para anggota PPKI agar dapat mengubah isi dari Piagam Jakarta.

Nah, itu dia jawaban soal Uji Pemahaman halaman 26-27 PKN kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Rumusan Dasar Negara Moh Yamin, Soepomo, dan Soekarno, Materi PKN Kelas X SMA Kurikulum Merdeka