3. Jangan Balas dengan Perlakuan yang Sama
Terdorong untuk memberikan respons yang sama dengan pasangan yang menggunakan silent treatment adalah hal yang wajar.
Namun, balasan yang sama hanya akan memperburuk situasi dan menghambat pemecahan masalah.
Alih-alih memberikan perlakuan yang sama, tahan diri Moms dan tetap terbuka untuk berkomunikasi secara konstruktif.
4. Jelaskan Dampaknya dan Sampaikan Perasaan Moms
Ketika pasangan Moms siap untuk mendengarkan, jelaskan dengan jelas dan dengan lembut bagaimana perilaku silent treatment mereka mempengaruhi Moms dan hubungan Moms.
Sampaikan perasaan Moms dengan menggunakan ungkapan "Saya merasa..." daripada menyerang pasangan dengan pernyataan menuduh.
Komunikasikan dengan jelas bahwa Moms ingin memperbaiki masalah dan menemukan solusi bersama.
5. Berikan Waktu dan Ruang yang Tepat
Dalam beberapa kasus, pasangan mungkin membutuhkan waktu dan ruang untuk mengumpulkan pikiran mereka sebelum mereka siap untuk berkomunikasi.
Hormati kebutuhan mereka dan berikan waktu yang mereka butuhkan.
Namun, pastikan untuk menegaskan bahwa komunikasi yang sehat dan pemecahan masalah adalah kunci untuk mengatasi masalah dan memperbaiki hubungan.
6. Cari Bantuan dari Penasihat atau Terapis
Jika pola silent treatment terjadi secara terus-menerus dan mempengaruhi hubungan Moms secara signifikan, penting untuk mencari bantuan dari penasihat atau terapis.
Mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk membantu Moms memahami dan mengatasi pola komunikasi yang tidak sehat ini.