Nakita.id - Menghadapi pasangan yang menggunakan metode "silent treatment" atau perlakuan diam adalah situasi yang sulit dan menantang.
Metode ini melibatkan pasangan yang memilih untuk tidak berbicara atau memberikan respons dalam upaya untuk menghukum atau mengendalikan orang lain.
Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa strategi yang dapat membantu Moms menghadapi pasangan yang menggunakan silent treatment dengan lebih baik.
Langkah pertama adalah mengidentifikasi dan memahami situasi yang sedang terjadi.
Coba cari tahu apa yang mungkin menjadi penyebab pasangan Moms menggunakan silent treatment.
Apakah ada perselisihan atau masalah tertentu yang belum diselesaikan?
Evaluasilah apakah ada kontribusi dari Moms dalam situasi tersebut.
Memahami akar masalah dapat membantu Moms mengambil tindakan yang tepat untuk menghadapinya.
Dalam menghadapi pasangan yang menggunakan silent treatment, penting untuk tetap tenang dan mengendalikan emosi Moms.
Meskipun Moms mungkin merasa frustrasi, marah, atau kesal, melampiaskannya dengan emosi yang negatif tidak akan membantu memecahkan masalah.
Berbicaralah dengan suara yang tenang dan bicaralah dari hati ke hati ketika pasangan Moms siap untuk berkomunikasi.
Terdorong untuk memberikan respons yang sama dengan pasangan yang menggunakan silent treatment adalah hal yang wajar.
Namun, balasan yang sama hanya akan memperburuk situasi dan menghambat pemecahan masalah.
Alih-alih memberikan perlakuan yang sama, tahan diri Moms dan tetap terbuka untuk berkomunikasi secara konstruktif.
Ketika pasangan Moms siap untuk mendengarkan, jelaskan dengan jelas dan dengan lembut bagaimana perilaku silent treatment mereka mempengaruhi Moms dan hubungan Moms.
Sampaikan perasaan Moms dengan menggunakan ungkapan "Saya merasa..." daripada menyerang pasangan dengan pernyataan menuduh.
Komunikasikan dengan jelas bahwa Moms ingin memperbaiki masalah dan menemukan solusi bersama.
Dalam beberapa kasus, pasangan mungkin membutuhkan waktu dan ruang untuk mengumpulkan pikiran mereka sebelum mereka siap untuk berkomunikasi.
Hormati kebutuhan mereka dan berikan waktu yang mereka butuhkan.
Namun, pastikan untuk menegaskan bahwa komunikasi yang sehat dan pemecahan masalah adalah kunci untuk mengatasi masalah dan memperbaiki hubungan.
Jika pola silent treatment terjadi secara terus-menerus dan mempengaruhi hubungan Moms secara signifikan, penting untuk mencari bantuan dari penasihat atau terapis.
Mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk membantu Moms memahami dan mengatasi pola komunikasi yang tidak sehat ini.
Terapis dapat membantu Moms dan pasangan Moms mengembangkan strategi komunikasi yang efektif dan membangun hubungan yang lebih baik.
Menghadapi pasangan yang menggunakan silent treatment bisa menjadi proses yang menegangkan dan melelahkan secara emosional.
Pastikan Moms menjaga kesehatan emosional dan diri sendiri selama proses ini.
Cari dukungan dari teman, keluarga, atau kelompok pendukung untuk membantu Moms mengelola stres dan emosi yang muncul.
Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang membuat Moms bahagia dan merasa terhubung dengan diri sendiri.
Menghadapi pasangan yang menggunakan silent treatment membutuhkan kesabaran, pengertian, dan komunikasi yang efektif.
Ingatlah bahwa memperbaiki masalah dan membangun hubungan yang sehat adalah proses yang membutuhkan waktu.
Jika pola ini berlanjut atau merusak kesejahteraan Moms secara keseluruhan, pertimbangkanlah untuk mencari bantuan profesional.
Itulah cara menghadapi pasangan yang silent treatment.
Moms jangan sampai kalah dan mengalah akan masalah yang satu ini dengan pasangan.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR