Agar Anak Disiplin, Begini Cara Dads Berperan Sama Tanpa Harus Memarahi dan Membentaknya

By Aullia Rachma Puteri, Kamis, 15 Juni 2023 | 08:00 WIB
Cara Dads #BerperanSama mendisplinkan anak tanpa harus memarahi atau membentaknya (Freepik.com)

Nakita.id – Dalam mendidik anak, semua orangtua ingin mengajarkan nilai-nilai baik sejak dini.

Hal ini penting untuk anak-anak yang sedang tumbuh untuk mempelajari emosi dan pengendalian diri.

Di masa perkembangan Si Kecil, mereka seringkali melakukan hal yang dapat membahayakan mereka.

Namun, orangtua dapat meredakan rasa ingin tahu anak mereka dan mengajari mereka benar dan salah.

Tanpa harus menggunakan metode hukuman yang keras seperti memarahinya atau membentaknya setiap kali anak melakukan kesalahan

Cara Berperan Sama Mendisiplinkan Anak

Berikut ini adalah cara #BerperanSama yang efektif untuk mendisiplinkan anak di rumah.

1. Jadilah panutan

Anak-anak belajar lebih baik dengan melihat tindakan orang tua daripada dengan mengikuti instruksi atau mencoba sendiri.

Dads sapat memberikan contoh dengan bersikap tenang saat dalam situasi tertekan secara emosional alih-alih memaki, memukul, atau melempar barang.

Perlihatkan metode alternatif untuk mengungkapkan kemarahan.

Seperti merenungkannya dalam hati, meluangkan waktu, atau berolahraga untuk mengurangi kekesalan.

Mereka akan belajar dari bagaimana ayahnya menyelesaikan konflik dan mengekspresikan emosi dan mengikutinya. 

Baca Juga: Berperan Sama Mengajarkan Anak Yoga Sejak Dini, Inilah Manfaat yang Didapatkan untuk Kesehatan dan Tumbuh Kembangnya

2. Mengalihkan perhatian

Pengalihan dapat berguna untuk strategi disiplin balita antara usia satu dan tiga tahun ketika mereka terlibat dalam perilaku yang dapat merugikan mereka.

Misalnya, mengalihkan perhatian anak dengan mainan atau lagu saat mereka meraih alat tajam yang dapat membantu mencegah mereka terluka.

Tanpa membuat mereka kesal karena kehilangan benda targetnya.

3. Hindari memukul dan membentak

Sementara hukuman tampaknya membawa perubahan seketika, itu memiliki efek merugikan pada pengendalian diri anak.

Hukuman mendorong rasa takut akan konsekuensi dari tindakan mereka dan terlibat dalam perilaku defensif.

Memukul, mengguncang anak dapat membuat mereka merasa diabaikan dan meningkatkan pembangkangan.

Meskipun mungkin segera berhenti perilaku anak secara eksplisit, hal itu juga dapat merusak hubungan ayah dengan anak.

4. Akui perasaan

Balita memiliki perasaan yang kurang berkembang dan baru belajar mengatasi emosi yang besar.

Namun, mereka tidak dapat memberi label atau mengungkapkan perasaan mereka sepenuhnya.

Yang seringkali dapat membuat mereka frustrasi, menyebabkan kerewelan dan kejengkelan.

Sangat penting bagi anak-anak untuk merasa dilihat dan didengar setiap kali mereka diliputi oleh perasaan mereka.

Baca Juga: Berperan Sama Mengajarkan Anak Berpakaian Sendiri, Ternyata Punya Banyak Manfaat untuk Tumbuh Kembang Si Kecil!

Oleh karena itu, sebagai orang tua, Dads harus memberi mereka ruang yang aman untuk mengekspresikan diri kapan pun mereka merasa ingin mengeluh.

Dan mengajukan pertanyaan yang tepat untuk membantu mereka melabeli emosi mereka.

5. Jelaskan konsekuensinya

Konsekuensi adalah tanggapan yang mengikuti perilaku dan bisa positif atau negatif.

Konsekuensi yang adil setelah suatu tindakan membantu anak membedakan yang benar dari yang salah dan karenanya harus cepat.

Ini dapat diputuskan berdasarkan perilaku anak.

Misalnya, Dads dapat menambahkan tugas ekstra ke daftar anak jika mereka dengan sengaja melewatkan semua tugas untuk hari itu.

Atau mengurangi cerita pengantar tidur jika mereka terlambat.

Konsekuensi yang sesuai dengan usia dan penjelasannya membantu anak-anak memahami perlunya tindakan perubahan untuk memperbaikinya.

6. Tetapkan rutinitas

Memiliki rutinitas harian yang tetap akan membantu anak untuk melacak tanggung jawab mereka.

Selain itu, ini akan memastikan bahwa mereka mempelajari perilaku dan tugas yang sesuai dengan usianya.

Itu dia adalah cara #BerperanSama yang bisa dilakukan ayah untuk mendisiplikan anak secara positif.

Baca Juga: Pentingnya Ayah Berperan Sama Mendukung Si Kecil Olahraga