BAB Bayi 2 Bulan Warna Hijau dan Encer, Normalkah? Ini Penjelasan Ilmiahnya

By Shannon Leonette, Kamis, 15 Juni 2023 | 09:56 WIB
Normalkah BAB bayi 2 bulan berwarna hijau dan encer? (Nakita.id/Shannon)

Nakita.id - Para Moms baru wajib mengenal beragam jenis BAB bayi dan cara mengatasinya. Khususnya, jika Si Kecil masih berusia 2 bulan

Salah satu jenis BAB bayi yang perlu Moms pelajari kali ini adalah ketika berwarna hijau dan encer.

Mungkin Moms langsung khawatir jika BAB bayi 2 bulan berwarna hijau dan encer.

Namun, apakah hal ini normal atau tidak? Cari tahu selengkapnya di penjelasan berikut ini.

Arti BAB Bayi 2 Bulan Warna Hijau dan Encer

Menyadur dari Parents, jika BAB bayi berwarna hijau dan encer, bisa jadi bayi tersebut terserang diare.

Moms harus tahu, feses yang dikeluarkan oleh bayi dengan diare bisa saja berwarna hijau, kuning, atau coklat dengan konsistensi berair.

Diare pada bayi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti infeksi virus, intoleransi makanan, antibiotik, atau bahkan parasit.

Dalam beberapa kasus, feses bayi juga mungkin terdapat lendir.

Biasanya, hal ini disebabkan oleh alergi susu, infeksi, atau menelan air liur berlebihan akibat tumbuh gigi.

Penting untuk diingat, bayi dengan diare berisiko tinggi akan dehidrasi, sehingga Moms harus memantaunya dengan benar-benar.

Selain itu, melansir Medline Plus, gejala diare pada bayi lainnya yang harus Moms waspadai adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Simak Apa Arti BAB Bayi Berbusa dan Cara Mengatasinya di Sini

- Mata kering

- Tidak keluar air mata saat menangis

- Popok cenderung kering dari biasanya

- Kurang aktif

- Mudah lesu

- Mudah rewel

- Mulut kering

- Kulit kering

- Mata cekung

- Ubun-ubun cekung

Cara Mengatasi BAB Bayi 2 Bulan Warna Hijau dan Encer

Melansir Parents, jika Moms menemukan masalah ini, segera atasi dengan beberapa cara sebagai berikut:

Baca Juga: Arti BAB Bayi 5 Bulan Berwarna Coklat dan Cara Tepat Mengatasinya

1. Beri Banyak Asupan ASI

Menurut Rebecca Cherry, MD, ahli gastroenterologi anak di Rady Children's Hospital, San Diego, AS, bayi dengan diare sangat rentan dehidrasi.

Hal ini dikarenakan tubuh bayi kehilangan cairan lebih cepat daripada anak berusia lebih tua ataupun orang dewasa.

Maka dari itu, Moms perlu sering menyusui atau memberi susu formula untuk Si Kecil.

Jika perlu, Moms juga bisa berikan oralit ramah anak dengan catatan sesuai pertimbangan dokter anak ya.

Selain itu, hindari mengganti susu formula tanpa pengetahuan dokter dan hindari pemberian minuman manis, termasuk jus buah.

Sebab, cara ini justru dapat memperparah gejala diare pada bayi.

2. Rawat Pantat Bayi

Moms harus tahu, asam yang terkandung dalam BAB bayi akan membuat popok terus kotor.

Kemudian, sering menyeka pantat bayi juga dapat menyebabkan iritasi kulit dan ruam popok.

Untuk itu, Cherry menyarankan untuk mengganti popok bayi dengan waslap lembut dan air hangat. Bukan dengan tisu!

Kemudian, keringkan pantatnya dengan cara menepuk lembut.

Setelah itu, oleskan banyak salep popok atau salep pelembab lainnya setiap kali mengganti popok bayi.

Baca Juga: Jangan Sampai Tak Tahu! Kenali Apa Saja Tanda Warna BAB Bayi dan Artinya

Namun, jika ruam popok tak kunjung membaik setelah beberapa hari, segera bawa ke dokter anak.

Karena, bisa jadi diare pada bayi disebabkan oleh infeksi jamur, sehingga memerlukan perawatan dengan resep atau krim antijamur.

3. Bawa ke Dokter Anak Terdekat

Jika kedua cara di atas tidak mempan sama sekali setelah 5-14 hari, segera bawa ke dokter anak.

Terlebih, jika Si Kecil mengalami gejala diare seperti:

- Dehidrasi parah

- Terdapat lendir atau bau busuk pada feses setelah bayi BAB lebih dari tiga kali

- Terdapat darah pada feses

- Demam (suhu tubuh > 38 derajat Celcius)

- Tidak mau menyusu atau buang air kecil

Nah, itu dia Moms penjelasan tentang BAB bayi warna hijau dan encer.

Semoga informasi diatas bermanfaat dan jangan sampai terlambat mengatasinya ya, Moms.

Baca Juga: Penyebab BAB Bayi 3 Bulan Cair Tanpa Ampas dan Cara Mengatasinya