Kenali Penyebab Sepsis pada Bayi Baru Lahir, Moms Jangan Sampai Tidak Tahu

By Aullia Rachma Puteri, Jumat, 23 Juni 2023 | 14:58 WIB
Penyebab penyakit sepsis pada bayi baru lahir (Nakita.id/Karmita)

Nakita.id - Penyakit sepsis menjadi penyakit infeksi bayi baru lahir yang wajib diwaspadai setiap oragtua.

Pasalnya, komplikasi yang ditimbulkan sepsis pada bayi atau anak tidak bisa dianggap sepele dan cukup berbahaya.

Dimana komplikasi sepsis bisa memicu terjadinya keracunan darah, gangguan sirkulasi darah, pelebaran pembuluh darah, hipotermia, penurunan tekanan darah, hingga berujung kematian.

Untuk itu, penting bagi setiap orangtua mengetahui penyebab penyakit sepsis pada bayi baru lahir dan mencegah terjadinya penyakit infeksi tersebut.

Penyebab Sepsis pada Bayi Baru Lahir

Umumnya, penyakit sepsis pada bayi baru lahir disebabkan oleh infeksi bakteri, tetapi dapat juga terjadi akibat infeksi virus ataupun jamur.

Pada kondisi berat, sepsis bisa menyebabkan syok sepsis, risiko cacat, hingga kematian pada bayi.

Risiko terjadinya sepsis pada bayi juga dapat meningkat akibat faktor berikut:

- Bayi lahir prematur (kurang dari 37 minggu waktu kehamilan)

- Air ketuban pecah lebih awal (lebih dari 18 jam sebelum persalinan)

- Berat badan bayi lahir rendah

- Moms mengalami infeksi cairan ketuban (chorioamnionitis)

Baca Juga: 4 Cara Alami Mencegah Sepsis pada Bayi, Moms Wajib Perhatikan Hal-hal Berikut Ini

- Bayi menjalani perawatan jangka panjang di rumah sakit

Lainnya, melansir Medlineplus.gov, sepsis disebabkan oleh bakteri seperti Escherichia coli (E coli), Listeria, dan beberapa strain streptokokus.

Namun Streptokokus grup B (GBS) telah menjadi penyebab utama sepsis neonatorum. Masalah ini menjadi kurang umum karena wanita diskrining selama kehamilan.

Virus herpes simpleks (HSV) juga dapat menyebabkan infeksi parah pada bayi yang baru lahir. Ini paling sering terjadi ketika ibu baru terinfeksi.

Lebih lanjut ada beberapa gejala penyakit infeksi sepsis pada bayi atau anak yang mesti diketahui. Berikut di antaranya:

- Bayi terlihat lesu atau tidak bertenaga

- Muntah-muntah dan mengalami diare

- Mengalami demam tanpa sebab

- Tidak mau menyusui

- Badan cenderung dingin akibat suhu tubuh rendah

- Mengalami gangguan pernapasan

Baca Juga: Tanda-tanda Sepsis pada Bayi yang Berbahaya, Bisa Sebabkan Si Kecil Hilang Nyawa

- Kulit tampak pucat

- Adanya pembengkakan di sekitar perut

- Nampak gelisah

- Gejala penyakit kuning pada mata dan kulit

- Kejang

Lalu, bagaimana cara mencegah penyakit sepsis pada bayi baru lahir? Kunci pencegahan sepsis secara efektif adalah menerapkan perilaku hidup bersih bagi anak, antara lain:

1. Menjaga kebersihan tangan dengan rutin mencuci tangan secara baik dan benar.

2. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Nutrisi yang baik juga membantu tubuh dalam melawan komplikasi sepsis. 

3. Memastikan kebersihan dan kematangan makanan, serta air minum. Hindari minum langsung air putih dari keran air.

Selain tiga langkah di atas, untuk mencegah sepsis pada bayi dan anak, jangan lupa untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan anak dengan rutin melakukan desinfeksi terhadap ruangan maupun barang yang sering dipakai secara reguler.

Pastikan juga untuk memberitahu dan mengajarkan anak mengenai pola hidup bersih dan sehat (PHBS) demi tumbuh kembang anak sehat bebas sepsis.

Baca Juga: Moms Perlu Waspada dengan Penyakit Sepsis pada Bayi! Kenali Gejala dan Bagaimana Penanganan yang Tepat