Benarkah Menunda Kehamilan Pengaruhi Kesuburan? Begini Faktanya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 26 Juni 2023 | 13:32 WIB

Nakita.id - Kesuburan pasangan tentu menjadi hal yang diinginkan banyak orang.

Ketika pasangan sama-sama subur, maka keduanya bisa mendapatkan momongan tanpa bersusah payah.

Sayangnya, banyak yang memiliki kesuburan baik tapi ingin menunda kehamilan.

Kemudian banyak mitos yang beredar bahwa menunda kehamilan akan mempengaruhi kesuburan.

Benarkah demikian?

Mengutip dari Everyday Health, seorang dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Jose F. Pliego, MD, dari Scott & White di Amerika Serikat mengatakan bahwa pada dasarnya ada 20 persen perempuan yang ingin menunda memiliki anak, setidaknya hingga usianya di atas 35 tahun.

Pliego mengatakan hal tersebut bukanlah menjadi masalah.

Akan tetapi ia mengatakan fakta bahwa jika hal tersebut dilakukan, maka akan sulit bagi seorang perempuan mengalami masa subur, terutama jika usianya sudah lebih dari 35 tahun.

Pliego menjelaskan jika perempuan berusia 35 ke atas, terutama 40 tahun hanya memiliki peluang sebesar 3-5 persen untuk bisa hamil setiap bulannya.

Kemudian perempuan yang berusia 30 tahun ke atas memiliki peluang sekitar 20 persen untuk hamil setiap bulannya.

Alasannya karena semakin bertambahnya usia, maka semakin sedikit jumlah sel telur perempuan.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Mandul dan Jenis Infertilitas Pada Pasangan

Perlahan-lahan, proses penuaan akan terjadi dan dalam proses tersebut akan menghilangkan sel telur di dalam rahim.

Perlu diketahui, seorang perempuan dilahirkan dengan dua hingga empat juta sel telur.

Tetapi memasuki masa pubertas, hanya akan tersisa sekita 400.000 sel telur saja.

Dan kemudian dari tahun ke tahun, perempuan akan terus kehilangan sekitar 350 sel telur melalui ovulasi.

Sehingga semakin bertambahnya usua perempuan, akan semakin sulit mengalami ovulasi atau pembuahan.

Sementara itu mengutip dari DailyMail, perempuan akan semakin berisiko ketika menunda kehamilannya.

Hal ini diungkapkan oleh Profesor Ulla Waldenstrom.

Menurutnya, terjadinya peningkatan risiko dari efek negatif kehamilan di usia 30-34 tahun ini membuat perempuan tersebut semakin besar mengalami kelebihan berat badan dan diabetes.

Para peneliti dari Karolinska Institute di Stockholm dan University of Bergen ini melakukan penelitian menggunakan data satu juta ibu yang pertama kali hamil di Swedia dan Norwegia.

Oleh sebab itu, sebaiknya jangan menunda kehamilan hingga usia 30 tahun.

Ada baiknya Moms dan pasangan memiliki anak di usia produktif yakni di bawah 30 tahun.

Baca Juga: Jenis KB Untuk Menunda Kehamilan Bagi Pengantin Baru, Pilih Alat Kontrasepsi yang Tepat!