Kenali Sejarah Hari Keluarga Nasional yang Diperingati Setiap 29 Juni

By Aullia Rachma Puteri, Selasa, 27 Juni 2023 | 14:12 WIB
Sejarah Hari Keluarga Nasional (Freepik)

Nakita.id - Melansir BKKBN, tema yang diusung untuk Hari Keluarga Nasional ke-30 di tahun 2023 ini adalah "Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju".

Pasalnya pemerintah ingin menuntaskan persoalan stunting di Indonesia.

Tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional yang dirayakan setiap tahunnya.

Tujuan dari Hari Keluarga Nasional (Harganas) adalah untuk mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara.

Hari Keluarga Nasional juga sangat berkaitan dengan program Keluarga Berencana yang saat ini merupakan tugas besar dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

Sejarah Hari Keluarga Nasional

Dirangkum dari laman resmi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hari Keluarga Nasional berawal sejak Indonesia baru saja menyatakan diri merdeka.

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, situasi belum kondusif.

Bahkan, untuk mempertahankan kemerdekaan, diberlakukannya wajib militer bagi rakyat.

Kondisi demikian menjadikan beberapa orang harus berpisah dengan keluarganya.

Melalui perjuangan yang panjang, pada 22 Juni 1949 Belanda menyerahkan kedaulatan bangsa Indonesia secara utuh.

Seminggu setelah itu, tepatnya 29 Juni 1949 para pejuang kembali kepada keluarganya.

Baca Juga: Kilas Balik Sejarah Hari Keluarga Nasional, Simak Tema untuk Tahun 2023

Hal inilah yang melandasi lahirnya Hari Keluarga Nasional (HARGANAS).

Disamping kembalinya para pejuang kepada keluarganya, saat itu pengetahuan keluarga tentang usia nikah sangat rendah.

Hal ini dikarenakan keinginan untuk mengganti keluarga yang sudah gugur dalam peperangan, mengakibatkan pernikahan dini tinggi.

Minimnya kesiapan menikah dini memengaruhi tingginya angka kematian ibu dan bayi saat itu.

Dalam sejarah tercatat pada 29 Juni 1970 menjadi puncak kristalisasi pejuang Keluarga Berencana untuk memperkuat program Keluarga Berencana (KB).

Hari itu kemudian dikenal sebagai dimulainya Gerakan KB Nasional dan sebagau hari kebangkitan keluarga Indonesia, di mana kesadaran untuk membangun keluarga ke arah keluarga kecil bahagia sejahtera melalui KB cukup tinggi.

Dengan keberhasilan KB, pada tahun 1992 Presiden Republik Indonesia saat itu menetapkan 29 Juni sebagai Hari Keluarga Nasional.

Adapun inisiator penetapan Hari Keluarga Nasional digagas oleh Prof. D. Haryono yang merupakan ketua Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di era Presiden Suharto.

Penetapan ini dilatarbelakangi pemberian penghargaan kepada rakyat Indonesia yang terlah berjuang merebut dan mempertahanan RI dengan meninggalkan keluarganya.

Haryono menyampaikan tiga pokok pikiran mengenai gagasannya itu kepada Presiden Soeharto yang berisi:1. Mewarisi semangat kepahlawanan dan perjuangan bangsa.

Baca Juga: Selamat Hari Keluarga Internasional 2023, Cari Tahu Tentang Sejarah dan Perayaannya

2. Menghargai dan mengingatkan tentang perlunya keluarga bagi kesejahteraan bangsa.

3. Membangun keluarga menjadi keluar yang bekerja keras serta mampu berbenah diri menuju keluarga sejahtera.

HARGANAS akhirnya mendapat legilalitas, pada 15 September 2014 melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 Tahun 2014, tanggal 29 Juni ditetapkan sebagai Hari Keluarga Indonesia dan bukan hari libur.

Dilansir situs BKKBN, tema yang diusung untuk Hari Keluarga Nasional ke-30 di tahun 2023 ini adalah "Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju".

Lewat Hari Keluarga Nasional, selain stunting seharusnya Moms dan Dads menciptakan keluarga harmonis agar rumah tangga menjadi bahagia.

Bagaimana caranya?

- Komunikasi yang baik

- Hormati perbedaan

- Waktu keluarga berkualitas

- Berempati dan saling peduli

- Bagi tanggung jawab

Baca Juga: Deretan Film Bertema Keluarga, Lucu dan Buat Terharu Sampaikan Pesan Moral yang Baik