7 Ciri Anak Jadi Korban Bullying yang Tidak Disadari Orangtua, Catat!

By Shannon Leonette, Minggu, 9 Juli 2023 | 17:30 WIB
Sebagai orangtua, Moms dan Dads harus tahu apa saja ciri seorang anak yang menjadi korban bullying dan tidak disadari banyak orang (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Nakita.idBullying adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan anak-anak.

Hingga sekarang ini, kejadian bullying bukan lagi hal yang langka, terlebih di sekolah-sekolah.

Namun, terkadang sulit untuk mengidentifikasi apakah seorang anak menjadi korban bullying atau tidak.

Ditambah, tanda-tanda tersebut tidak tampak secara jelas.

Artikel ini akan membahas ciri-ciri anak yang mungkin menjadi korban bullying, tetapi tidak disadari oleh banyak orang termasuk Moms dan Dads sebagai orangtua.

Ciri-ciri Anak Jadi Korban Bullying yang Tidak Disadari

1. Perubahan Perilaku

Salah satu ciri pertama yang mungkin muncul ketika seorang anak menjadi korban bullying adalah perubahan perilaku yang tiba-tiba.

Anak yang sebelumnya ceria dan aktif dapat menjadi tertutup dan cenderung mengisolasi diri.

Mereka mungkin kehilangan minat dalam kegiatan yang sebelumnya mereka sukai, seperti olahraga atau kesenian.

Jika perubahan perilaku ini terjadi secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas, itu bisa menjadi tanda bahwa anak tersebut sedang mengalami masalah.

2. Ketidakmampuan Menjelaskan Luka Fisik

Anak-anak yang menjadi korban bullying seringkali mengalami luka fisik seperti memar, lebam, atau goresan tanpa sebab yang jelas.

Namun, mereka mungkin tidak mampu menjelaskan bagaimana luka-luka tersebut terjadi atau mencoba menyembunyikannya.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengurangi Terjadinya Stereotip, Diskriminasi, dan Bullying yang Terjadi pada Masyarakat?

Mereka bisa mengklaim bahwa mereka terjatuh atau bermain kasar, padahal sebenarnya mereka menjadi sasaran dari tindakan kekerasan.

3. Penurunan Prestasi Akademik

Bullying dapat berdampak negatif pada kinerja akademik anak.

Anak yang menjadi korban bullying mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi di sekolah dan kesulitan belajar.

Mereka bisa menjadi enggan pergi ke sekolah atau mengalami penurunan nilai secara drastis.

Karena itu, penurunan prestasi akademik yang tiba-tiba harus menjadi perhatian bagi orang tua dan guru.

4. Kehilangan Barang-barang Pribadi

Anak-anak yang menjadi korban bullying seringkali menjadi sasaran perundungan yang melibatkan pencurian atau penghancuran barang-barang pribadi mereka.

Mereka mungkin kehilangan mainan, buku, atau pakaian dengan cara yang tidak dapat dijelaskan.

Jika anak secara teratur kehilangan barang-barang pribadinya atau jika mereka mulai menghindari membawa barang-barang berharga ke sekolah, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang mengalami perundungan.

5. Perubahan Emosional

Anak yang menjadi korban bullying cenderung mengalami perubahan emosional yang signifikan.

Mereka mungkin menjadi lebih sensitif, mudah marah, atau mudah menangis.

Mereka juga dapat mengalami perubahan suasana hati yang cepat dan tiba-tiba.

Baca Juga: Pengertian Stereotip, Diskriminasi, dan Bullying serta Pencegahannya, Materi PKN Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka

Jika anak secara konsisten menunjukkan perubahan emosional yang tidak wajar, terutama setelah pulang dari sekolah, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka mengalami kesulitan emosional akibat perundungan.

6. Gangguan Tidur dan Makan

Anak-anak yang menjadi korban bullying seringkali mengalami gangguan tidur dan makan.

Mereka mungkin sulit tidur, mengalami mimpi buruk, atau sering terjaga di malam hari.

Selain itu, mereka mungkin kehilangan nafsu makan atau justru makan secara berlebihan sebagai respons terhadap stres yang mereka alami.

Perubahan pola tidur dan makan yang signifikan dapat menjadi tanda perundungan yang dialami anak.

7. Menghindari Interaksi Sosial

Anak yang menjadi korban bullying cenderung menghindari interaksi sosial dengan teman sebaya mereka.

Mereka mungkin menjadi lebih pendiam dan enggan berpartisipasi dalam kegiatan yang melibatkan orang lain.

Mereka bisa merasa tidak aman dan tidak nyaman dalam situasi sosial.

Jika anak secara konsisten menghindari teman-teman dan kegiatan sosial, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang mengalami perundungan.

Jika Moms dan Dads curiga bahwa seorang anak menjadi korban bullying, jangan ragu untuk berbicara dengan mereka, melibatkan pihak sekolah, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan agar masalah perundungan dapat diatasi sekaligus dicegah dengan baik.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Jarang Diperhatikan Orangtua, Ini 7 Tanda Anak Menjadi Korban Bullying di Sekolah