Ayah Tak Berperan Sama dalam Pengasuhan Anak Jadi Penyebab Si Kecil Punya Hubungan Berjarak dengan Dads

By Diah Puspita Ningrum, Kamis, 6 Juli 2023 | 17:30 WIB
Ayah tidak berperan sama bisa berpengaruh pada hubungan dengan anak (Freepik)

Nakita.id - Ayah berperan sama dalam pengasuhan anak sangat penting untuk pembentukan kepribadian dan perkembangan anak.

Namun, sayangnya, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan hubungan ayah dan anak tidak baik.

Pemahaman tentang penyebab-penyebab ini sangat penting agar kita dapat mengatasinya dan membangun kedekatan yang sehat antara ayah dan anak.

Melansir dari berbagai sumber, ada beberapa penyebab umum dari ketidakharmonisan hubungan ayah dan anak serta memberikan saran tentang bagaimana mengatasi hambatan tersebut.

Penyebab Hubungan Ayah dan Anak Tidak Harmonis 

1. Kurangnya waktu dan kualitas interaksi

Salah satu penyebab utama hubungan ayah dan anak yang tidak baik adalah kurangnya waktu yang dihabiskan bersama dan kurangnya kualitas interaksi antara keduanya.

Kehidupan yang sibuk dan tuntutan pekerjaan sering kali membuat ayah menghabiskan waktu lebih sedikit dengan anak-anaknya.

Ini dapat menyebabkan anak merasa diabaikan atau tidak penting bagi ayah mereka.

Penting bagi ayah untuk mengalokasikan waktu yang cukup untuk berinteraksi dengan anak-anak mereka secara aktif, melalui kegiatan yang bermakna dan memperkuat ikatan emosional.

2. Kurangnya komunikasi yang efektif

Komunikasi yang kurang efektif juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan ketidakharmonisan antara ayah dan anak.

Baca Juga: Berperan Sama Mengajak Anak Memasak Bersama, Inilah Manfaatnya untuk Tumbuh Kembangnya

Kurangnya komunikasi terbuka dan jujur antara keduanya dapat membuat anak sulit untuk mengungkapkan perasaan, pikiran, dan kekhawatiran mereka kepada ayah mereka.

Hal ini bisa membuat anak merasa tidak dipahami dan membuat ayah sulit untuk terlibat secara emosional.

Ayah perlu menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk berkomunikasi dengan anak-anak mereka, dengan mendengarkan aktif, memberikan perhatian, dan menunjukkan minat pada apa yang anak-anak mereka katakan.

2. Konflik atau perceraian dalam keluarga

Konflik rumah tangga, perceraian, atau situasi keluarga yang tidak stabil juga dapat berdampak negatif pada hubungan antara ayah dan anak.

Ketegangan dan perasaan tidak aman yang muncul dari konflik tersebut dapat membuat anak merasa terancam atau kehilangan hubungan dengan ayah mereka.

Dalam situasi ini, penting bagi ayah untuk tetap terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka, memberikan dukungan emosional, dan menjaga komunikasi terbuka agar anak merasa didengar dan dipahami.

3. Ketidakcocokan minat dan nilai

Perbedaan minat, hobi, atau nilai-nilai antara ayah dan anak juga dapat menyebabkan ketidakharmonisan dalam hubungan mereka.

Misalnya, jika ayah memiliki minat yang sangat berbeda dengan anaknya, seperti dalam bidang olahraga atau kesenian, anak mungkin merasa sulit untuk mendapatkan dukungan atau kebersamaan dari ayah mereka.

4. Kurangnya keterlibatan ayah dalam tugas dan tanggung jawab sehari-hari

Baca Juga: Tak Hanya Dapat Berperan Sama, Ternyata Ini Manfaat Suami juga Ikut Membersihkan Rumah

Ketika ayah tidak terlibat secara aktif dalam tugas dan tanggung jawab sehari-hari terkait dengan anak-anak, seperti merawat mereka, membantu dengan pekerjaan rumah tangga, atau mendukung mereka dalam pendidikan, hubungan ayah dan anak dapat menjadi renggang.

Anak mungkin merasa bahwa ayah tidak peduli atau tidak berkepentingan dengan kehidupan mereka.

Oleh karena itu, penting bagi ayah untuk terlibat secara aktif dalam peran sehari-hari dengan anak-anak, sehingga mereka merasakan dukungan dan keterlibatan ayah dalam hidup mereka.

5. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang peran ayah

Kadang-kadang, ketidakharmonisan dalam hubungan ayah dan anak terjadi karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang peran ayah.

Beberapa ayah mungkin tidak menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam pembentukan dan perkembangan anak.

Mereka mungkin memiliki persepsi yang salah bahwa menjadi ayah hanya berkaitan dengan penyediaan materi, tanpa memahami pentingnya keterlibatan emosional dan dukungan dalam kehidupan anak.

Ayah perlu meningkatkan pemahaman mereka tentang peran ayah yang positif dan mengambil inisiatif untuk terlibat secara aktif dalam kehidupan anak-anak mereka.

6. Trauma atau pengalaman negatif masa lalu

Pengalaman traumatis atau negatif masa lalu, baik pada ayah maupun anak, dapat memengaruhi hubungan mereka secara signifikan.

Trauma atau pengalaman negatif seperti kekerasan, penelantaran, atau perpisahan dapat mempengaruhi keterampilan komunikasi, ikatan emosional, dan kepercayaan antara ayah dan anak.

Baca Juga: Berperan Sama dalam Keluarga, Seorang Dads Tidak Hanya Bertugas Cari Nafkah Saja! Bisa Ambil Peran dalam Hal Ini

Dalam situasi ini, penting untuk mencari bantuan profesional seperti konselor atau psikolog untuk membantu dalam pemulihan trauma dan membangun hubungan yang lebih sehat antara ayah dan anak.

7. Kurangnya kesadaran akan pentingnya hubungan ayah dan anak

Kurangnya kesadaran akan pentingnya hubungan ayah dan anak juga dapat menyebabkan ketidakharmonisan.

Beberapa ayah mungkin tidak menyadari bahwa hubungan yang kuat dengan anak-anak mereka dapat berdampak positif dalam banyak aspek kehidupan mereka, termasuk perkembangan sosial, emosional, dan psikologis.

Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya hubungan ayah dan anak, serta melibatkan ayah dalam mendiskusikan dan mempromosikan hubungan yang sehat dengan anak-anak mereka.