d. Lingkungan yang Tidak Sehat
Lingkungan yang tidak bersih dan tidak higienis dapat menyebabkan infeksi dan penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan anak.
e. Praktik Menyusui yang Tidak Adekuat
Pemberian ASI eksklusif yang tidak cukup atau penghentian pemberian ASI terlalu dini juga dapat berkontribusi pada stunting.
Tanda dan Gejala Stunting
Stunting dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius pada perkembangan fisik dan kognitif anak. Beberapa tanda dan gejala stunting pada anak usia 2 tahun meliputi:
a. Tinggi Badan Lebih Pendek dari Rata-rata Usia
Anak yang mengalami stunting akan memiliki tinggi badan yang lebih pendek daripada anak-anak seusia mereka.
b. Berat Badan yang Tidak Sesuai dengan Tinggi Badan
Anak yang mengalami stunting juga dapat memiliki berat badan yang tidak sesuai dengan tinggi badan mereka, menunjukkan ketidakseimbangan pertumbuhan.
c. Kemampuan Kognitif Terhambat
Stunting dapat berdampak pada perkembangan otak dan kemampuan kognitif anak, seperti kemampuan belajar dan konsentrasi.
d. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah
Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, sehingga lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Penanganan Stunting pada Anak Usia 2 Tahun
Penanganan stunting pada anak usia 2 tahun memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mendukung pertumbuhan optimal anak:
a. Peningkatan Gizi dan Asupan Nutrisi
Pastikan anak mendapatkan asupan gizi yang seimbang dan mencukupi setiap hari.
Berikan makanan yang kaya akan protein, zat besi, kalsium, vitamin A, dan vitamin D. Perhatikan pula kualitas makanan, hindari makanan cepat saji yang kurang bernutrisi dan tinggi gula dan lemak.