Peringatan Hari Hepatitis Sedunia, Kenali Penyebabnya yang Kerap Tak Disadari

By Aullia Rachma Puteri, Kamis, 27 Juli 2023 | 17:15 WIB
Penyebab penyakit hepatitis (Freepik)

Nakita.id - Hari Hepatitis Sedunia diperingati pada 28 Juli

Hepatitis adalah istilah medis yang digunakan untuk menyebut peradangan pada hati.

Penyakit hepatitis bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi virus, alkohol, obat-obatan, serta gangguan autoimun dan keturunan.

Berikut adalah beberapa penyebab utama penyakit hepatitis.

Penyebab Utama Penyakit Hepatitis

1. Hepatitis Virus

- Hepatitis A Virus (HAV)

Virus ini biasanya menyebar melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan tinja orang yang terinfeksi.

Perjalanan atau berinteraksi dengan orang yang terinfeksi juga dapat menyebarkan virus ini.

HAV biasanya menyebabkan hepatitis akut, tetapi jarang menyebabkan hepatitis kronis.

- Hepatitis B Virus (HBV)

Virus ini umumnya menyebar melalui darah, cairan tubuh, dan hubungan seksual tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi.

HBV dapat menyebabkan hepatitis akut dan kronis, yang dapat menyebabkan kerusakan hati jangka panjang dan komplikasi serius.

Baca Juga: Bisa Menyebar Lewat Makanan dan Air Minum, Kenali Gejala Hepatitis A pada Anak Serta Orang Dewasa

- Hepatitis C Virus (HCV)

Virus ini biasanya menyebar melalui darah yang terkontaminasi, seperti jarum suntik berbagi, alat tato yang tidak steril, atau transfusi darah yang tidak diuji dengan baik.

HCV adalah penyebab utama hepatitis kronis dan seringkali tanpa gejala hingga mencapai tahap lanjut.

2. Alkohol

Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati, termasuk hepatitis alkoholik.

Alkohol yang berlebihan merusak sel-sel hati dan mengganggu fungsi hati dalam memetabolisme dan menghilangkan racun dari tubuh.

Hepatitis alkoholik dapat berkembang menjadi sirosis dan bahkan kanker hati jika terus berlanjut.

3. Obat-obatan dan Racun

Beberapa obat-obatan tertentu dan racun dapat menyebabkan hepatitis.

Misalnya, penggunaan obat-obatan tertentu, termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dalam dosis tinggi, antibiotik tertentu, dan obat-obatan penurun kolesterol tertentu, dapat menyebabkan kerusakan hati.

Selain itu, paparan racun seperti pestisida dan senyawa kimia tertentu juga dapat menyebabkan hepatitis.

4. Gangguan Autoimun

Hepatitis autoimun adalah bentuk hepatitis di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel hati, menyebabkan peradangan.

Meskipun penyebab pasti hepatitis autoimun belum sepenuhnya dipahami, namun diyakini bahwa faktor genetik dan lingkungan berperan dalam perkembangannya.

Baca Juga: Penyebab Awal Hepatitis C pada Anak dan Cara Mencegahnya

5. Penyakit Metabolik dan Keturunan

Beberapa kondisi metabolik dan keturunan dapat menyebabkan hepatitis, seperti hemokromatosis, penyakit Wilson, defisiensi alpha-1 antitrypsin, dan galaktosemia.

Kondisi-kondisi ini mengganggu proses metabolisme dan pengangkutan zat-zat tertentu di dalam hati, yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan hati.

6. Infeksi Parasit

Beberapa infeksi parasit, seperti Schistosoma dan Fasciola, dapat menyebabkan hepatitis.

Parasit ini menyerang hati dan saluran empedu, menyebabkan peradangan dan gangguan fungsi hati.

7. Penularan dari Ibu ke Anak

Beberapa jenis hepatitis, seperti hepatitis B dan hepatitis C, dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke bayinya selama proses persalinan atau melalui menyusui.

Faktor Risiko

Selain penyebab utama di atas, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit hepatitis, termasuk:

- Berbagi jarum suntik dengan orang yang terinfeksi.

- Melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi.

- Menerima transfusi darah atau produk darah yang tidak diuji dengan baik.

- Melakukan tato atau piercing tubuh menggunakan alat yang tidak steril.

- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan.

Baca Juga: Upaya Pencegahan Penularan Virus Hepatitis B dari Ibu ke Bayi, Kemenkes Beri Antivirus untuk Ibu Hamil

- Memiliki riwayat keluarga dengan hepatitis atau gangguan hati lainnya.

- Tinggal atau bekerja di daerah dengan tingkat prevalensi tinggi penyakit hepatitis.

Penting untuk diingat bahwa beberapa bentuk hepatitis, seperti hepatitis B dan C, mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas pada awalnya.

Oleh karena itu, tes darah rutin dan konsultasi dengan tenaga medis adalah cara terbaik untuk mendeteksi dini dan mengatasi penyakit hepatitis secepat mungkin.

Pada banyak kasus, hepatitis dapat diobati atau dikelola dengan baik jika dideteksi pada tahap awal.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Imunisasi yang Diberikan di Posyandu