Inilah Penyebab Program Bayi Tabung Gagal, Jangan Salahkan Siapapun!

By Aullia Rachma Puteri, Sabtu, 29 Juli 2023 | 14:00 WIB
penyebab program bayi tabung gagal (Pexels)

Nakita.id - Program bayi tabung atau teknik reproduksi berbantuan medis (TRBM) merupakan salah satu solusi bagi pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil secara alami.

Meskipun telah berhasil membantu banyak pasangan menjadi orangtua, namun program bayi tabung juga dapat menghadapi kegagalan.

Ada berbagai penyebab yang dapat menyebabkan kegagalan program bayi tabung, dan berikut ini adalah beberapa di antaranya.

Penyebab Kegagalan Program Bayi Tabung

1. Faktor Usia

Usia merupakan faktor penting dalam kesuksesan program bayi tabung.

Semakin tua usia wanita, semakin rendah kualitas dan jumlah sel telur yang dihasilkan.

Demikian juga, semakin tua usia pria, semakin tinggi risiko gangguan pada sperma. Kegagalan program bayi tabung sering terjadi pada pasangan dengan usia lebih tua.

2. Kualitas Sel Telur dan Sperma

Kualitas sel telur yang rendah atau gangguan pada sperma dapat menyebabkan kegagalan pembuahan sel telur.

Jika sperma tidak dapat membuahi sel telur dengan baik, kehamilan tidak akan terjadi.

3. Kondisi Medis

Baca Juga: Pusat Fertilitas Bocah Indonesia Rayakan 4 Tahun “Anugerah Terindah”

Beberapa kondisi medis, seperti endometriosis, polip rahim, sindrom ovarium polikistik (PCOS), dan gangguan hormonal, dapat mempengaruhi kesuksesan program bayi tabung.

Selain itu, gangguan sistem kekebalan tubuh juga dapat menyebabkan tubuh menolak embrio yang diimplan.

4. Masalah Anatomis

Adanya masalah pada organ reproduksi wanita atau pria, seperti sumbatan pada saluran tuba falopi atau gangguan pada rahim.

Bisa menghambat proses fertilisasi dan mengakibatkan kegagalan program bayi tabung.

5. Keberhasilan Implanasi Embrio

Setelah embrio ditanamkan kembali ke rahim, embrio harus mampu menempel pada dinding rahim (implanasi) agar kehamilan dapat berkembang.

Jika proses ini tidak berhasil, program bayi tabung akan gagal.

6. Faktor Gaya Hidup

Gaya hidup dan kebiasaan tertentu juga dapat mempengaruhi keberhasilan program bayi tabung.

Misalnya, konsumsi alkohol, merokok, atau obesitas dapat mempengaruhi kesuburan dan kualitas sperma.

Baca Juga: Wah Apa Saja Beda Bayi Tabung dan Inseminasi Buatan? Ini Jelasnya

7. Reaksi Tubuh terhadap Pengobatan

Pengobatan dalam program bayi tabung, seperti penggunaan hormon atau obat untuk merangsang produksi sel telur, tidak selalu berhasil dengan baik.

Beberapa pasien mungkin tidak merespons pengobatan dengan baik atau mengalami efek samping yang mengganggu.

8. Kegagalan Implanasi dalam Pengobatan berulang

Meskipun beberapa upaya program bayi tabung mungkin berhasil, kegagalan untuk mempertahankan kehamilan dalam pengobatan berulang menjadi masalah yang dialami oleh beberapa pasangan.

9. Faktor Psikologis

Stres dan kecemasan yang tinggi terkait dengan proses program bayi tabung dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal dan kesuburan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres yang tinggi dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan program bayi tabung.

10. Ketidakjelasan Penyebab Infertilitas

Terkadang, meskipun semua tes dan evaluasi telah dilakukan, penyebab ketidaksuburan pasangan tetap tidak jelas.

Kondisi ini disebut infertilitas tak terdiagnosis, dan hal ini membuat kesuksesan program bayi tabung menjadi lebih sulit.

Baca Juga: Terungkap! Inilah Batas Usia Menjalani Program Bayi Tabung yang Harus Wanita Ketahui

Program bayi tabung merupakan proses yang kompleks dan memerlukan pendekatan individual untuk setiap pasangan.

Kegagalan program bayi tabung dapat menjadi pengalaman yang sulit secara emosional bagi pasangan yang tengah berjuang untuk menjadi orangtua.

Dalam beberapa kasus, mungkin diperlukan konseling dan dukungan psikologis untuk membantu menghadapi tantangan ini.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Jalani Program Bayi Tabung Saat Puasa, Apakah Membatalkan Puasa?