Ibu Hamil Tak Kunjung Melahirkan Hingga 10 Bulan, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

By Aullia Rachma Puteri, Senin, 31 Juli 2023 | 15:00 WIB
Ibu Hamil Tak Kunjung Melahirkan Hingga 10 Bulan (Freepik.com)

Nakita.id - Seorang ibu hamil biasanya melahirkan antara usia kehamilan 37 hingga 42 minggu, yang dianggap sebagai periode kehamilan yang normal.

Namun, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan ibu hamil belum melahirkan sampai 10 bulan atau melebihi periode kehamilan normal.

Kondisi ini dikenal sebagai kehamilan post-term atau postmaturitas.

Berikut adalah beberapa penyebab yang mungkin menyebabkan ibu hamil belum melahirkan sampai 10 bulan:

1. Ketidakakuratan Pencatatan Awal Kehamilan

Ketepatan waktu awal kehamilan sangat penting untuk menghitung usia kehamilan dengan akurat.

Jika tanggal menstruasi pertama tidak dapat diingat dengan pasti atau ada ketidakakuratan dalam catatan awal kehamilan, maka perkiraan usia kehamilan mungkin salah.

Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam menghitung perkiraan tanggal lahir (EDD - Estimated Due Date) dan memberikan kesan bahwa kehamilan berlangsung lebih lama dari yang seharusnya.

2. Ovulasi Telat

Ovulasi yang terjadi lebih lambat dari biasanya dapat menyebabkan konsepsi yang lebih lambat dan mengakibatkan kehamilan lebih lama dari yang diperkirakan.

Faktor-faktor seperti stres, perubahan hormonal, atau masalah kesehatan tertentu dapat menyebabkan ovulasi terlambat.

3. Tidak Akuratnya Perkiraan Tanggal Lahir

Estimasi tanggal lahir berdasarkan perhitungan usia kehamilan yang dihitung dari tanggal hari pertama terakhir menstruasi tidak selalu akurat.

Setiap kehamilan dapat berbeda dan perkiraan tanggal lahir bisa saja berbeda dengan kenyataan.

Baca Juga: Tips Posisi Tidur yang Nyaman dan Aman untuk Ibu Hamil 9 Bulan

Hal ini bisa menyebabkan kesalahan dalam menentukan apakah ibu hamil melewati usia kehamilan normal atau belum.

4. Faktor Genetik

Beberapa studi menunjukkan bahwa faktor genetik dapat berkontribusi terhadap panjang kehamilan.

Jika ibu atau nenek dari ibu hamil memiliki riwayat kehamilan yang panjang, maka kemungkinan ibu hamil juga memiliki predisposisi genetik untuk memiliki kehamilan yang lebih lama dari biasanya.

5. Kesehatan Ibu dan Fetus

Beberapa kondisi kesehatan pada ibu hamil atau kondisi medis pada janin dapat mempengaruhi durasi kehamilan.

Misalnya, beberapa kondisi kesehatan seperti diabetes gestasional, pre-eklamsia, atau masalah plasenta dapat mempengaruhi perkembangan janin dan mempengaruhi waktu kelahirannya.

6. Ketepatan Perkiraan Usia Kehamilan

Perkiraan usia kehamilan berdasarkan hasil pemeriksaan USG (Ultrasonografi) juga dapat berkontribusi pada keliru dalam menentukan waktu kelahiran.

Beberapa variabel yang digunakan dalam perhitungan, seperti ukuran janin atau perkembangan organ, bisa berbeda untuk setiap individu dan dapat mempengaruhi perkiraan tanggal lahir.

7. Masalah Plasenta

Jika plasenta tidak berfungsi dengan baik atau mengalami masalah, hal ini bisa menyebabkan janin tidak mendapatkan cukup nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan.

Akibatnya, janin mungkin tidak tumbuh dengan baik dan memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai tingkat kematangan yang cukup untuk lahir.

8. Usia Ibu

Usia ibu juga dapat mempengaruhi lamanya kehamilan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil di atas usia 35 tahun cenderung memiliki kehamilan yang lebih lama daripada ibu hamil yang lebih muda.

Baca Juga: Tips Posisi Tidur yang Nyaman dan Aman untuk Ibu Hamil 9 Bulan, Dijamin Bisa Tidur Nyenyak

9. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan, seperti tingkat polusi udara atau paparan zat kimia tertentu, juga dapat mempengaruhi lamanya kehamilan.

Lingkungan yang tidak sehat atau paparan zat berbahaya dapat menyebabkan masalah kesehatan pada ibu hamil atau janin, yang dapat mempengaruhi durasi kehamilan.

10. Ketidaklengkapan Persalinan Spontan

Beberapa kali, meskipun usia kehamilan telah mencapai 42 minggu atau lebih, ibu hamil tidak juga mengalami tanda-tanda persalinan spontan. Ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk ketidaklengkapan untuk memulai proses persalinan secara alami.

jika ibu hamil belum melahirkan sampai 10 bulan atau melebihi periode kehamilan normal, dokter atau bidan akan melakukan evaluasi dan pemantauan lebih lanjut untuk memastikan kesehatan ibu dan janin.

Beberapa langkah medis yang mungkin diambil untuk mengelola kehamilan post-term atau melewati 42 minggu adalah sebagai berikut:

- Monitoring Janin

- Induksi Persalinan

- Amniotomi

- Perawatan Khusus

Penting untuk diingat bahwa kehamilan post-term atau melewati 42 minggu bukanlah hal yang umum, dan kehamilan normal biasanya berlangsung antara 37 hingga 42 minggu. Jika Moms merasa khawatir atau curiga bahwa kehamilan Moms melebihi periode normal, konsultasikan dengan dokter atau bidan Moms.

Mereka dapat melakukan evaluasi kesehatan dan pemeriksaan yang diperlukan untuk memastikan kesehatan Moms dan janin. Jika ada masalah yang mendasari, langkah-langkah medis tertentu mungkin diperlukan untuk memastikan kelahiran yang aman bagi ibu dan janin.

Baca Juga: Ciri-ciri Hamil 9 Bulan Mulai dari Sering Buang Air Kecil Sampai Kontraksi Hebat