Nakita.id - Stunting atau kondisi gagal tumbuh tentu memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang.
Sayangnya, masih ada orang tua yang menganggap remeh bahaya stunting.
Padahal pemerintah melalui berbagai upaya telah melakukan pencegahan stunting di berbagai sektor, bahkan di sektor paling dekat dengan masyarakat yakni Posyandu.
Mengutip dari laman resmi Kemdikbud, faktanya permasalahn stunting di Indonesia masih cukup tinggi.
Penyebabnya karena kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu lama.
Kemudian, akibatnya akan terjadi dalam jangka panjang terutama pada pertumbuhan anak.
Gejala yang sangat terlihat yaitu stunting ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak atau anak kerdil.
Namun lebih dari itu, stunting juga dapat menghambat perkembangan fisik yang lain.
Bahkan, perkembangan kognitif anak juga terganggu.
Padahal kognitif ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan kematangan fisik seseorang.
Bahkan, LIPI menyebutkan bahwa stunting akan berdampak menyebabkan kerusakan permanen pada perkembangan kognitif, yang diikuti dengan perkembangan motorik dan intelektual yang kurang optimal.
Baca Juga: Cegah Stunting Sejak Masa Kehamilan, Ini Daftar Makanan yang Bisa Dikonsumsi Bumil