Nakita.id – Selama beberapa hari belakangan, kualitas udara di Jakarta terus memburuk.
Bahkan, pada Selasa (15/8/2023) pagi ini, kualitas udara di Jakarta menjadi yang terburuk nomor dua di dunia.
Melansir dari Kompas, dikutip dari situs pemantau kualitas udara IQAir, pukul 05.43 WIB, indeks kualitas udara di Ibu Kota berada di angka 165 AQI US.
Angka kualitas udara itu tercatat bahwa saat ini DKI Jakarta masih masuk dalam kategori tidak sehat nomor dua di dunia.
Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI hari ini PM 2.5. Angka Konsentrasi itu, 16,4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sedangkan, suhu di Jakarta pagi ini adalah 25 derajat celsius dengan kelembapan 77 persen, gerak angin 9,3,km/h, dan tekanan sebesar 1014 milibar.
Nilai indeks kualitas udara Ibu Kota Selasa pagi ini tercatat lebih buruk dibanding hari kemarin.
Pada Senin pagi pukul 08.00 WIB, indeks kualitas udara di DKI di angka 153 AQI US dengan ukuran polutan utamanya PM 2.5.
Tercatat, kualitas udara di Ibu Kota pada Senin pagi menduduki posisi keempat sebagai kota dengan udara terburuk di dunia. Dengan buruknya kualitas udara di Jakarta ini, ribuan orang mengalami penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Masyarakat terutama para ibu hamil pun diminta waspada, karena ISPA bisa membawa dampak buruk, baik itu bagi sang ibu maupun janin di dalam kandungan.
Baca Juga: Waspada ISPA pada Anak Saat Polusi Jakarta Memburuk, Ini Gejala ISPA pada Anak
Apa itu ISPA?
ISPA merupakan suatu kelompok penyakit yang melibatkan infeksi pada bagian atas atau bawah saluran pernapasan, termasuk pilek, flu, bronkitis, pneumonia, dan lainnya.
ISPA dapat disebabkan oleh virus atau bakteri yang menyebar melalui percikan air liur atau partikel udara yang terhirup.
Bahaya ISPA pada ibu hamil
Ibu hamil memiliki sistem kekebalan yang berfungsi lebih rendah dibandingkan dengan kondisi normal, sehingga lebih rentan terhadap infeksi.
Berikut adalah beberapa bahaya ISPA pada ibu hamil:
1. Komplikasi kesehatan ibu
ISPA yang parah pada ibu hamil dapat berujung pada komplikasi serius seperti pneumonia atau gagal napas.
Kondisi ini dapat mengancam nyawa ibu dan janin.
2. Risiko kehamilan ektopik
Infeksi yang menyebar dari saluran pernapasan ke organ reproduksi dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik, di mana janin tumbuh di luar rahim.
3. Gangguan pertumbuhan janin
ISPA yang berat dapat menyebabkan gangguan pada pasokan oksigen dan nutrisi ke janin, menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.
4. Prematuritas
Infeksi yang parah dapat menyebabkan kelahiran prematur, yang dapat membawa risiko kesehatan jangka panjang bagi bayi.
Cara melindungi kesehatan ibu hamil dari bahaya ISPA
Untuk melindungi kesehatan ibu hamil dari bahaya ISPA, langkah-langkah berikut perlu diperhatikan:
1. Vaksinasi
Ibu hamil disarankan untuk mendapatkan vaksinasi yang direkomendasikan seperti vaksin flu dan vaksin Tdap (tetanus, difteri, dan pertusis) untuk melindungi diri dan janin dari infeksi.
Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Kian Memburuk, Segera Lakukan Ini untuk Mencegah ISPA pada Anak
2. Menjaga kebersihan tangan
Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah berkontak dengan orang lain atau permukaan yang mungkin terkontaminasi.
3. Hindari paparan risiko
Hindari kontak dengan orang yang sakit atau memiliki gejala ISPA.
Hindari kerumunan dan tempat-tempat berisiko tinggi seperti rumah sakit atau tempat umum saat musim flu.
4. Pertahankan kebersihan lingkungan
Pastikan lingkungan tempat tinggal selalu bersih dan terawat untuk mengurangi risiko paparan mikroorganisme penyebab ISPA.
5. Gizi seimbang dan istirahat cukup
Konsumsi makanan bergizi dan cukup istirahat untuk menjaga daya tahan tubuh optimal.
6. Konsultasi medis
Jika ibu hamil mengalami gejala ISPA seperti batuk, pilek, atau demam, segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
ISPA dapat memiliki dampak serius pada kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya.
Untuk itu, penting bagi ibu hamil untuk mengambil langkah-langkah perlindungan yang tepat guna mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan.
Melalui vaksinasi, kebersihan, gizi seimbang, dan konsultasi medis yang tepat waktu, ibu hamil dapat menjaga kesehatan diri sendiri dan janin yang sedang tumbuh dengan lebih baik.
Ingatlah bahwa pencegahan lebih baik daripada pengobatan, terutama dalam menghadapi bahaya ISPA selama masa kehamilan.
Semoga bermanfaat dan jaga kesehatan selalu ya, Moms!
Baca Juga: Begini Cara Mengatasi ISPA Pada Anak dengan Bahan Alami Tradisional