Menelaah Isi dan Kandungan Surat An-Nur Ayat 2, Rangkuman Materi PAI Kelas X Kurikulum Merdeka

By Aullia Rachma Puteri, Selasa, 15 Agustus 2023 | 18:31 WIB
Menelaah Isi dan Kandungan Surat An-Nur Ayat 2 (Pixabay / StockSnap)

Nakita.id - Setelah tahu hukum tajwid pada Surat An-Nur ayat 2, peserta didik pun wajib mengetahui isi kandungannya.

Salah satu materi Kurikulum Merdeka mata pelajaran PAI kelas X membahas tentang larangan mendekati perbuatan zina.

Isi dan kandungan Surat an-Nur ayat 2

Sebagaimana pembahasan tersebut dengan demikian adalah:

1. Perintah Allah SWT untuk menghukum dera/cambuk sebanyak 100 (seratus) kali masing-masing untuk pelaku zina perempuan dan pelaku zina laki-laki, untuk memberikan shock teraphy dan peringatan bagi orang lain untuk tidak meniru dan mengikutinya.

2. Pada pelaksanaan hukuman tersebut, pihak yang berwenang diharapkan bisa bertindak tegas dan dilarang berbelas kasihan kepada kedua pelaku zina tersebut dalam pelaksanaan hukuman terhadapnya.

3. Pelaksanaan hukuman atau eksekusi hukum dera tersebut, hendaknya disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman/masyarakat di wilayah di mana keduanya tinggal.

4. Penyebutan kata az-zaniyah/perempuaan pezina lebih didahulukan daripada kata az-zani/laki-laki pezina.

Karena akibat dari perzinahan tersebut dapat nampak dengan jelas terlihat pada perempuan akibat kehamilan (jika sampai terjadi kehamilan) atau dampak negatif yang diakibatkan perzinaan lebih banyak ditanggung oleh perempuan daripada laki-laki. 

Dalam aturan dan norma agama, perempuan apalagi seorang gadis, tidak dibenarkan untuk pergi ke tempat-tempat yang sepi kecuali dengan mahramnya.

Berbeda dengan laki-laki yang dapat pergi kemana saja sendirian.

Karena apabila terjadi sesuatu, maka sesungguhnya pihak perempuanlah yang paling dirugikan.

Baca Juga: Mengidentifikasi Hukum Bacaan Tajwid Surat An-Nur Ayat 2 dan Artinya, Materi PAI Kelas X Kurikulum Merdeka

Begitu banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dari pergaulan bebas, patut kiranya menjadi perhatian bagi generasi muda dan pelajar khususnya, bahwa mereka seharusnya berjuang untuk menyiapkan masa depannya, dan hal tersebut akan dipertaruhkan apabila ia terjerumus pada pergaulan bebas dan zina.

Maka dari itu, untuk menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina, sikap yang harus dilakukan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

1. Menjaga pergaulan yang sehat dan beretika

Semakin majunya perkembangan teknologi, akan semakin mempermudah masyarakat terutama generasi muda untuk bergaul, bersosialisasi dan berkomunikasi satu dengan yang lain.

Keberadaan perangkat smartphone, media sosial dan aplikasi-aplikasi yang ada di dalamnya semakin mendekatkan seseorang orang dengan orang lain di belahan dunia mana pun.

Jika hal ini tidak diikuti dengan pemahaman, kesadaran dan penerapan etika untuk berkomunikasi dan bergaul sesuai dengan norma-norma agama, maka sangat rentan mendorong seseorang untuk terjerumus pada pola pergaulan bebas yang semakin sulit untuk dikendalikan.

2. Menutup dan menjaga aurat

Bagian tubuh yang harus terlindung dan tertutup dari pandangan orang lain disebut dengan aurat.

Bagi perempuan, seluruh tubuh kecuali bagian muka dan telapak tangan adalah aurat mereka.

Sedangkan bagi laki-laki, aurat adalah bagian tubuh antara pusar sampai dengan lutut.

Bagaimana cara menutup dan menjaga aurat agar terhindar dari bahaya pergaulan bebas dan zina?

Baca Juga: Dampak yang Ditanggung di Akhirat dan Dunia karena Perbuatan Zina, Ringkasan Materi PAI Kelas X Kurikulum Merdeka

Agama memerintahkan kepada para perempuan untuk mengenakan pakaian yang dapat menutupi seluruh tubuhnya termasuk bagian dadanya.

Dalam hal ini berarti pakaian yang menutupi aurat bagi wanita disunahkan yang terbuat dari bahan yang tidak transparan, tidak ketat atau longgar sehingga tidak memperlihatkan lekuk tubuh dan terhindar dari pandangan lawan jenis yang dapat mengundang nafsu syahwat mereka.

Laki-laki pun demikian.

Agar terhindar dari pandangan lawan jenis yang berakibat mendatangkan hayalan dan imajinasi yang dilarang oleh agama, hendaklah laki-laki juga menutup aurat dengan pakaian yang sopan dan sesuai.

3. Selektif dalam memilih teman bergaul

Selektif dalam memilih teman bergaul, akan membawa dampak yang baik bagi seseorang, karena seorang kawan, akan mempengaruhi kawan lainnya.

Apabila seseorang memilih kawan yang saleh, maka ia pun akan terpengaruh menjadi baik.

Dan apabila seseorang memilih kawan yang buruk, niscaya ia akan membawa keburukan juga baginya.

4. Menghindari dan meninggalkan tempat-tempat maksiat

Agar terhindar dari perbuatan yang dapat menjerumuskan seseorang pada pergaulan bebas dan zina, harus ditanamkan tekad di dalam hati, untuk menahan diri dan menghindari keinginan, ataupun diundang oleh orang lain, untuk datang ke tempat-tempat maksiat.

Juga harus memiliki keberanian dan ketegasan untuk meninggalkan suatu tempat, jika terindikasi di tempat tersebut akan memicu dorongan untuk terjadinya pergaulan bebas dan perbuatan zina.

Baca Juga: Menelaah Isi dan Kandungan Surat Al-Isra Ayat 32, Rangkuman Materi PAI Kelas X Kurikulum Merdeka

5. Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif

Waktu luang yang dimiliki oleh seseorang, hendaklah dimanfaatkan untuk sesuatu yang positif dan mendatangkan manfaat.

Misalnya aktif di majelis taklim, melakukan kajian remaja, kajian keputrian, berolah raga, atau menciptakan kreasi-kreasi dan hasil karya yang bermanfaat.

Dengan demikian, jika waktu yang kita miliki kita manfaatkan dan kita salurkan untuk kegiatan-kegiatan yang positif, maka tidak lagi tersisa waktu lain untuk melakukan hal-hal yang mendatangkan mudarat dan maksiat.

6. Mendekatkan diri dan memperbanyak zikir kepada Allah SWT

Agar terhindar dari pergaulan bebas dan perbuatan zina, seseorang harus sungguh-sungguh memohon perlindungan dari Allah SWT.

Dengan cara memperbaiki kuantitas dan kualitas ibadah, menjalankan salat wajib dan sunah, memperbanyak membaca Alquran, memperbanyak sedekah dan senantiasa mengingat ancaman dan dosa dari setiap perbuatan buruk yang kita lakukan selama di dunia, kelak akan dipertanggungjawabkan.

7. Berpuasa sebagai perisai nafsu

Puasa adalah berlatih mengendalikan nafsu.

Apabila seorang mukmin mampu mengendalikan nafsunya, maka ia akan mampu menahan berbagai larangan Allah SWT.

Baca Juga: Mengidentifikasi Hukum Bacaan Tajwid Surat Al-Isra Ayat 32 PAI Kelas X Kurikulum Merdeka