Penjelasan Mengenai Perbedaan Stunting dan Kurang Gizi yang Masih Banyak Disalahpahami

By Diah Puspita Ningrum, Selasa, 15 Agustus 2023 | 14:00 WIB
Penjelasan perbedaan anak stunting dan kurang gizi (Freepik)

Nakita.id - Anak stunting dan anak kurang gizi adalah dua hal yang berbeda, ini penjelasannya agar MOms tak salah paham.

Gizi yang memadai adalah kunci untuk kesehatan dan perkembangan optimal pada segala tahap kehidupan.

Namun, masalah gizi global masih menjadi tantangan serius, terutama dalam bentuk stunting dan kurang gizi.

Meskipun keduanya terkait dengan masalah nutrisi yang tidak memadai, stunting dan gizi buruk memiliki perbedaan signifikan yang perlu dipahami.

Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah perbedaan anak stunting dan kurang gizi.

Perbedaan Definisi

Stunting merujuk pada kondisi ketika pertumbuhan fisik anak terhambat, sehingga anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari rata-rata usianya.

Ini mengindikasikan bahwa anak tidak mencapai pertumbuhan linier yang seharusnya berdasarkan usia mereka.

Stunting terjadi karena kurangnya gizi yang memadai dalam jangka waktu panjang, terutama dalam dua tahun pertama kehidupan.

Sementara anak kurang gizi mengacu pada kekurangan nutrisi penting seperti energi, protein, dan mikronutrien yang diperlukan oleh tubuh untuk fungsi normal.

Kurang gizi dapat menyebabkan berat badan rendah, kurangnya energi, serta berbagai masalah kesehatan lainnya.

Hal ini bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa dan dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan.

Baca Juga: Kesalahan Gaya Hidup yang Memicu Stunting, Masihkah Orangtua Melakukannya?

Perbedaan Penyebab

Penyebab utama stunting adalah asupan gizi yang buruk, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan (mulai dari konsepsi hingga usia dua tahun).

Gizi yang tidak memadai selama periode ini dapat menghambat pertumbuhan tulang dan otak yang optimal, sehingga mengakibatkan tinggi badan yang lebih pendek.

Kurang gizi bisa disebabkan oleh beberapa faktor.

Termasuk kurangnya asupan makanan yang memadai, penyerapan nutrisi yang buruk karena penyakit atau infeksi, serta faktor sosial dan ekonomi.

Kekurangan kalori dan nutrisi penting lainnya dapat menyebabkan penurunan berat badan dan masalah kesehatan lainnya.

Perbedaan Dampak Jangka Panjang

Stunting memiliki dampak jangka panjang yang signifikan pada perkembangan fisik, kognitif, dan kesehatan anak.

Anak yang mengalami stunting mungkin memiliki masalah kesehatan sepanjang hidup.

Sebut saja risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan gangguan perkembangan.

Kurang gizi juga memiliki dampak jangka panjang yang serius pada kesehatan fisik dan kognitif.

Kurang gizi pada masa anak-anak dapat menghambat perkembangan otak.

Ini dapat berdampak negatif pada kemampuan belajar, serta meningkatkan risiko penyakit kronis di masa dewasa.

Baca Juga: Pola Asuh yang Salah Penyebab Stunting Ternyata Masih Dilakukan Orangtua Indonesia, Apa Saja?

Cara Pencegahan Stunting dan Kurang Gizi

Pencegahan stunting memerlukan pendekatan yang holistik.

Upaya perlu dilakukan untuk memastikan asupan gizi yang baik selama 1.000 hari pertama kehidupan.

Ini mencakup pemberian ASI eksklusif, makanan yang kaya nutrisi, serta pendidikan gizi kepada ibu dan keluarga.

Pencegahan dan pengobatan kurang gizi melibatkan asupan makanan yang seimbang dan kaya gizi.

Terutama mengandung kalori, protein, dan mikronutrien.

Pengobatan medis mungkin juga diperlukan tergantung pada tingkat keparahan kondisi.

Baik stunting maupun kurang gizi adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian global.

Edukasi tentang pentingnya gizi yang memadai, ASI eksklusif, serta makanan bergizi dalam pola makan sehari-hari sangatlah penting.

Pendidikan kepada masyarakat, khususnya ibu hamil dan keluarga, dapat memainkan peran besar dalam pencegahan masalah gizi ini.

Nah, itu tadi adalah perbedaan mengenai anak stunting dan kurang gizi.

Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Kualitas Udara di Jakarta Terburuk di Dunia Bisa Memicu Stunting, Ini Penyebabnya